Ilmuwan China Mengidentifikasi Dua Jenis Virus Corona, Mengindikasikan Covid-19 Telah Bermutasi

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Para ilmuwan dari China mengungkapkan jika mereka telah mengidentifikai dua jenis virus corona (Covid-19) yang dapat menyebabkan infeksi di seluruh dunia.

Dilansir oleh ABC, para peneliti menganalisis 103 genom berurutan menggunakan galur dari China dan menemukan bahwa 70 persen galur adalah satu jenis, yang kemudian mereka sebut sebagai “L”.

Strain “L” lebih agresif daripada 30 persen strain yang tersisa, yang dijuluki “S”.

Dalam sebuah studi pendahuluan yang diterbitkan Selasa, para ilmuwan di School of Life Sciences dan Institut Pasteur Shanghai Universitas Peking tersebut mengatakan strain pertama lebih umum pada awal wabah di Wuhan, China.

Namun, frekuensinya telah menurun sejak awal Januari.

Para peneliti mengatakan hasil mereka menunjukkan perkembangan variasi baru lonjakan kasus Covid-19 kemungkinan disebabkan oleh mutasi dan seleksi alam selain rekombinasi.

Baca: Proaktif Tangani Virus Corona, Pemerintah Indonesia Siapkan 137 Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Baca: Ini Imbauan Anies Baswedan Tentang Isu Corona di Jakarta

Meski begitu, para peneliti mengingatkan bahwa data yang diperiksa dalam penelitian ini masih sangat terbatas.

Mereka juga menekankan bahwa studi tindak lanjut dari set data yang lebih besar akan diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait evolusi dan epidemologi Covid-19.

Temuan ini diterbitkan dalam National Science Review, jurnal dari Chinese Academy of Sciences.

Stanley Perlman, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Iowa yang telah meneliti SARS dan MERS, mengatakan bahwa makalah baru itu tidak membuktikan bahwa satu strain lebih agresif atau lebih cepat menyebar daripada yang lain.

"Untuk saat ini, sepertinya ada dua jenis, tetapi kami tidak tahu persis apa artinya ini," kata Perlman.

Update virus corona

Dilaporkan oleh worldometers.info, hingga Kamis (5/3/2020) pagi, jumlah kasus virus corona telah mencapai angka 95.481 dengan total kematian 3.285 di seluruh dunia.

Kemudian, negara Irak melaporkan kematian keduanya di Ibu Kota Baghdad.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan dalam pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita negara tersebut.

Kementerian Kesehatan Irak menyebutkan, pasien memiliki banyak riwayat penyakit kronis Melansir dari SCMP, pasien meninggal adalah seorang ulama berusia 70 tahun.

Baca: Inang Perantara Virus Corona Belum Dapat Ditentukan, WHO Ingatkan Wabah Bisa Hidup Kembali

Baca: Para Ilmuwan China Kembangkan Penelitian Vitamin C Dosis Tinggi Bantu Atasi Virus Corona

Ia dikarantina di Kota Sulaimaniyah sebelum meninggal dunia.

Kematian kedua diumumkan bahwa pasien berada di Baghdad dan disebut memiliki kekebalan yang lemah.

Kini, jumlah kasus virus corona di negara itu adalah 26 kasus.

Kemudian untuk total pasien yang sembuh adalah sebanyak 53.688 orang di seluruh dunia.

Halaman
12


Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer