Sekilas tentang Pengungsi Vietnam
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengungsi Vietnam banyak yang berlabuh di Kepulauan Riau pada tahun 70-an.
Peristiwa itu diawali dengan terdamparnya 75 orang di Pulau Bintan.
Mereka ditampung di Vihara Tanjungpinang.
Selanjutnya pengungsi lain berdatangan dan PBB melalui pemerintah Indonesia pun resmi menunjuk Galang sebagai tempat pengungsian.
Semenjak itu ratusan hingga ribuan pengungsi singgah di Galang. Mereka datang dan pergi bergantian.
Namun pada proses perjalanan kehidupan para pengungsi mulai berlangsung di camp Vietnam ini.
Masih banyak jejak peninggalan sejarah manusia perahu yang tersisa dan hingga kini masih dapat dilihat.
Di antaranya ada 2 perahu berwarna biru yang berada di kawasan Camp Vietnam sebagai bukti bahwa perahu itu merupakan saksi sejarah warga pengungsi dapat selamat dan terdampar di Pulau Galang.
Selain itu, bangunan camp pengungsian hingga rumah sakitnya juga masih dapat dilihat hingga sekarang.
Kejadian Tragis pada Masa Pengungsian
Banyak tragedi yang terjadi pada masa tersebut.
Ada pengungsi yang kejiwaannya terganggu.
Sehingga terjadi peristiwa-peristiwa tragis seperti penyiksaan, pemerkosaan, hingga bunuh diri.
Di sana terdapat monumen Humanity Statue yang menjadi saksi bisu tragedi yang menimpa seorang perempuan yang diperkosa oleh sesama pengungsi.
Konon monumen itu dibuat khusus untuk mengenang tragedi yang menimpa seorang perempuan pengungsi bernama Tinh Han Loai.
Dia lebih memilih bunuh diri karena tak kuat menanggung malu setelah diperkosa sejumlah pria sesama pengungsi.
Semua cerita sejarah seperti itu masih tersimpan di museum yang ada di sana. (1)
Kondisi Saat Ini
Saat ini, bangunan bekas rumah sakit ex pengungsi Vietnam ini tampak sudah tidak terawat.
Bagian atap, dinding, dan tembok, kini mnejadi tempat bersarang rayap.
Selain itu semak belukar juga banyak tumbuh di skeitar bangunan ini.
Maklum, mengingat bangunan tidak digunakan lagi selama 23 tahun.
Kayu dan seng yang ada di sana tampak sudah rapuh.
Renovasi untuk Pembangunan Rumah Sakit Khusus Corona
Pengelola aset kawasan ex Camp Vietnam yang merupakan milik BP Batam, Said mengatakan, gedung bekas rumah sakit itu sudah lama tidak dirawat lagi.
Hal itu dikarenakan sudah tidak difungsikan lagi untuk aktivitas medis pengobatan bagi warga pengungsi lantaran pengungsi sudah dikembalikan ke negaranya di Vietnam.
Pada tahun 1996 kawasan ex camp Vietnam sudah steril dari aktivitas pengungsi waktu itu, di mana semua pengungsi sudah dikembalikan ke negara asal masing-masing.
Kini eks rumah sakit pengungsi Vietnam akan disulap menjadi rumah sakit khusus penanganan corona.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ini Rabu (4/3/2020).
Ia mengaku pemerintah akan melakukan renovasi terhadap gedung gedung tua itu.
Selain merenovasi bekas gedung tua, direncanakan akan dilakukan penambahan pembangunan gedung baru di atas lahan 4 hektare.
Pemerintah menargetkan renovasi dan pembangunan gedung baru rumah sakit di pulau itu kurang dari sebulan.
Pembangunan itu menargetkan 500 kamar yang mampu menampung 1000 pasien.
Sementara itu, 2 persen kamar atau sekitar 50 kamar dikhususkan untuk isolasi.
Artikel ini ditulis dari laporan TribunBatam.id di sini.