Hal itu meyusul pemberitaan wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Bahkan kasus virus corona telah merambah ke Indonesia.
Terbukti dari dua WNI positif virus corona yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3/2020).
Baca: Kunci Istri di Kamar Mandi Karena Takut Tertular Corona, Pria Ini Tak Ditahan Polisi, Ini Alasannya
Baca: Tak Hanya Dikenal sebagai Obat Antimalaria, Sari Daun Sambiloto Juga Disebut Bisa Cegah Virus Corona
Hal itu membuat masyarakat berbondong-bondong membeli masker wajah guna antisipasi virus corona.
Hal yang saja juga dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Dikutip dari Kompas.TV, perempuan yang akrab dipanggil Risma itu mengaku telah menimbun masker sebagai antisipasi merebaknya virus corona di Surabaya, Jawa Timur.
Risma mengatakan, menimbun masker telah dilakukannya sejak Januari 2020.
Baca: Total 50.681 Pasien Virus Corona di Berbagai Negara Berhasil Sembuh, Ini Rahasia Kesembuhannya
Baca: Setelah Tutup Perbatasan, Korea Utara Diam-diam Minta Alat Tes Virus Corona ke Rusia
Jajarannya pun diperintahkan mencari persediaan masker jauh sebelum adanya dua wni positif virus corona.
"Sebetulnya saya sudah menimbun masker sejak Januari lalu," kata Risma di Tropical Disease Center, Unair, Surabaya, Selasa (3/3/2020).
Risma mengaku sengaja menimbun masker setelah mengetahui virus corona mewabah di Kota Wuhan, China.
Namun, penimbunan itu dirahasiakan dari publik.
Baca: Pasien Corona Mengaku Tak Kenal WN Jepang, Kemenkes: Nyatanya Ada Close Contact
Baca: Perkembangan Terbaru Virus Corona - 4 Maret 2020: 3135 Korban Meninggal, Total 48.002 Pasien Sembuh
Risma khawatir masyarakat Surabaya akan panik jika tahu dia atau jajarannya menimbun masker.
"Begitu ada kejadian (virus corona) di Wuhan, China saya langsung stok (masker).
Saya enggak ngomong supaya warga enggak panik," ujar Risma.
Meski demikian, Risma mengatakan pihak pemerintah Surabaya belum akan membagikan masker tersebut kepada masyarakat.
Baca: Restoran Paloma Pastikan 3 Karyawan yang Berinteraksi dengan WNI Positif Corona Terbebas dari Virus
Baca: Masker Semakin Langka Akibat Corona, Polda Metro Jaya Sita 600 Ribu Masker dari Penimbun
Apabila wabah virus corona ini semakin meluas dan kondisi di Surabaya memburuk, barulah pihaknya membagikan masker itu kepada seluruh masyarakat Kota Surabay.
"Nanti kalau harus dikeluarkan, kita keluarkan," kata Risma.
Menurut Risma, Kota Surabaya masih aman dari virus corona.
Karena itu, dia mengingatkan, masyarakat tidak perlu menggunakan masker apabiladalam kondisi sehat.
Baca: Seberapa Efektifkah Pemeriksaan Suhu Tubuh dalam Mengidentifikasi Virus Corona?
Baca: Virus Corona Belum Reda, China Kembali Munculkan Penyakit Misterius di Afrika, Gejalanya Lebih Parah
Namun sebaliknya jika marasakan gejala seperti batuk, pilek, nyeri kepala dan sesak napas, Risma meminta agar segera memeriksakan kondisi kesehatan ke rumah sakit terdekat.
Selain itu, Risma juga mengingatkan masyarakat untuk rajin mencucu tangan hingga bersih.
“Jadi saya mendengar kuncinya justru di tangan,”
"Makanya cuci tangan yang saya genjot, termasuk hand sanitizer kita siapkan di mana-mana. Kuncinya ada di tangan," ujar Risma.
Baca: Ngeri! Masker Capai Rp 15 Juta, Berikut Penjelasan Produsen dan Market Place Terkait Kenaikan Harga
Baca: Masker N95
Sebab menurut Risma, penyebaran virus corona lebih cepat melalui tangan.
Serta rajin mencuci tangan dengan bersih lebih efektif ketimbang harus berbondong-bondong membeli masker secara berlebihan.
Sehingga ia mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan hingga bersih.
"Sebab, penyebaran virus lebih cepat menjalar melalui tangan yang kotor," ujarnya.
Baca: Virus Corona (Coronavirus)
Baca: Dr (HC) Ir Tri Rismaharini MT
Karena itu, Risma menegaskan akan terus memberikan fasilitas cuci tangan di berbagai taman dan sekolah di Surabaya.
Ia berharap fasilitas cuci tangan ini segera dilakukan, karena memang beberapa sekolah sudah ada yang dipasangi wastafel.
"Ini penting, salah satunya untuk menjaga sistem imun dan lingkungan kita tetap bersih," kata Risma.
Sebelumnya diberitakan pada Senin (2/3/2020) Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus virus corona pertama yang terjadi di tanah Air.
Baca: Waspada Corona, Penjual Minuman Boba di China Cek Suhu Tubuh Pembeli dan Beri Jarak Antre 1,5 meter
Baca: Tak Hanya Indonesia, Sejumlah Warga Austalia Panik dan Berebut Tisu Toilet, Khawatir Virus Corona
Presiden Jokowi di Istana Kemerdekaan, Jakarta mengumumkan dua WNI positif virus corona.
Keduanya merupakan ibu dan anak yang tinggal di Depok, Jawa Barat.
Dua WNI tersebut diduga tertular virus corona setelah berinterakasi dengan seorang WN Jepang yang kala itu bertandang ke Indonesia.
Kini keduanya dirawat intensif di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.