Sebelumnya diberitakan sebuah perahu penyeberangan terbalik di Sungai Brantas, pada Sabtu (29/2/2020).
Dalam perahu tersebut terdapat empat orang penumpang.
Korban ketiga ditemukan meninggal di wilayah Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa siang.
Baca: BMKG - Prakiraan Cuaca Kamis 5 Maret 2020: Waspada Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat di Mamuju
Baca: Ternyata Ini Alasan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Timbun Masker Sejak Awal 2020
Dikutip dari Kompas.com, Komandan Tim Basarnas Surabaya, Novix Heryadi mengungkapkan, jenazah perempuan itu ditemukan pada radius 20 kilometer dari lokasi terbaliknya perahu.
Jenazah ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB.
Korban ditemykan di dekat tambangan atau sandaran perahu penyeberangan di wilayah Kesamben.
"Ditemukan di wilayah Desa Kesamben, radius sekitar 20 kilometer dari TKM (tempat kejadian musibah)," kata Novix saat ditemui di RSUD Jombang, Selasa (3/3/2020).
Baca: Penyerang Timnas Indonesia U-19, Bagus Kahfi Alami Cedera Patah Kaki
Baca: Kunci Istri di Kamar Mandi Karena Takut Tertular Corona, Pria Ini Tak Ditahan Polisi, Ini Alasannya
Jenazah perempuan korban perahu terbalik itu pun langsung dibawa ke RSUD Jombang.
Berdasarkan pemeriksaan, jenazah itu merupakan Lutvy Dwi Septiana (23).
Hal tersebut terungkap setelah melihat ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenalan korban.
Identitas pun diungkap langsung oleh dokter yang memimpin pemeriksaan jenazah, Tutik Purwanti.
Baca: Pantai Pancer Door
Baca: Orem-Orem
"Kami pastikan identitasnya adalah Lutvy Dwi Septina," kata Tutik usai pemeriksaan jenazah di RSUD Jombang, Selasa malam.
Septina merupakan satu dari empat korban yang dinyatakan hilang akibat perahu terbalik di Sungai Brantas, Sabtu (29/2/2020) malam.
Septina merupakan warga Desa Pacarpeluk, Kecamatan Mengaluh, Kabupaten Jombang.
Identifikasi jenasah di RSUD Jombang melibatkan DVI Polda Jatim, Dokpol RS Bhayangkara Kediri dan Nganjuk, serta Urkes Polres Jombang.
Baca: Kemenkes Tekankan Indonesia Tak Buru-buru Bawa Pulang WNI yang Dikarantina di Kapal Diamond Princess
Baca: 27 WNI Terjebak di Kapal Diamond Princess, 4 Orang Terinfeksi Virus Corona, Ini Tanggapan Terawan
“Kepastian berdasarkan pemeriksaan medis, keterangan keluarga dan pakaian,” jelas Tutik.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 5 orang penumpang serta 1 anak buah kapal (ABK) perahu penyeberangan Sungai Brantas terbalik pada Sabtu (29/2/2020) malam.
Lokasi perahu yang terbalik berada di wilayah Dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatannya Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Akibat kejadian itu, para penumpang hanyut beserta perahu yang mereka tumpangi.
Baca: 188 WNI Kru Kapal World Dream Nantinya Akan Dikarantina di Pulau Sebaru Selama 14 Hari
Baca: Menkes Belum Mau Ikuti Australia dan Amerika Jemput WNI di Kapal Diamond Princess: Taruhannya Besar
Kepala Dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kariyo mengungkapkan, insiden terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu, perahu yang dikemudikan Surip, sedang menyeberangi sungai Brantas dari wilayah Patian Rowo, Kabupaten Nganjuk, menuju tambangan atau sandaran perahu di Dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
Kariyo menuturkan, berdasarkan keterangan dari korban selamat, insiden perahu terbalik itu terjadi karena baling-baling yang menjadi penggerak perahu tersebut bermasalah sehingga perahu tidak bisa melaju ke arah tambangan.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Caledonian Airways Flight153 Jatuh Tanpa Diketahui Pasti Penyebabnya
Baca: Fakta Erupsi Gunung Semeru, Status Waspada Level 2, Kondisi Masih Aman Terkendali
Masalah pada baling-baling perahu, diketahui setelah perahu penyeberangan yang digerakkan dengan mesin diesel melintasi bagian tengah sungai.
"Baling-baling dari perahu mengalami masalah karena ada sampah, sehingga perahu tidak bisa bergerak. Perahu sudah lewat masuk ke wilayah sini," tutur Kariyo, Minggu (1/3/2020).
Dia mengungkapkan, akibat mesin penggerak perahu tidak bisa berfungsi.
Perahu tersebut terseret arus sekitar 400 meter dari titik sandaran sebelum akhirnya terbalik dan menenggelamkan sejumlah penumpang.
Baca: Tak Hanya Dikenal sebagai Obat Antimalaria, Sari Daun Sambiloto Juga Disebut Bisa Cegah Virus Corona
Baca: Masker Semakin Langka Akibat Corona, Polda Metro Jaya Sita 600 Ribu Masker dari Penimbun
Empat orang dinyatakan hilang sementara dua orang selamat saat pencarian pada Sabtu malam.
Dua korban yang ditemukan selamat yakni Feriansyah (25), warga Patihan Rowo, Kabupaten Nganjuk dan Sukar (55) warga Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
Tim pencarian gabungan menemukan dua korban atas nama Dadang dan Surip dalam keadaan meninggal pada Senin (2/3/2020).
Baca: Pulau Komodo
Baca: Curiga Orang di Dekatmu Kena Virus Corona? Kenali 5 Ciri Kena Covid-19 dan 11 Tips Cegah Penularan
Kemudian, tim gabungan menemukan korban bernama Lutvy dalam pencarian yang dilakukan Selasa (3/3/2020).
Kini, tim gabungan masih mencari satu korban hilang bernama Anista (18).