Jumlah korban meninggal akibat virus corona ini sejalan dengan jumlah pasien yang sembuh yang mencapai 48.002 pasien.
Kabar terbaru ini menambah angka jumlah pasien terinfeksi yang total mencapai 92.960 kasus.
Laporan per hari dari Komisi Kesehatan Nasional China, dilansir SCMP, Rabu (4/3/2020) merupakan data terbaru perihal penyebaran virus corona yang telah menyebar ke 76 negara.
Baca: Stop Virus Corona, NBA Minta Pebasket Tidak Lakukan Tos Tangan
Sampai saat ini, para ilmuwan masih belum dapat menentukan inang perantara virus corona yang meningkatkan risiko kekambuhan.
Dilaporkan South China Morning Post, para pakar kesehatan telah menyoroti tantangan epidemic virus corona, dengan peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai risiko wabah virus corona yang dapat muncul kembali.
Meskipun WHO telah meningkatkan status risiko pada level tertinggi, penyebaran virus corona semakin meluas ke negara-negara di dunia.
“Wabah Virus Corona telah mencapai 'titik yang menentukan' dan memiliki 'potensi pandemi'," kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Dr Tedros Ghebreyesus.
Baca: Positif Terinfeksi Virus Corona, Pasien Justru Baru Tahu dari Pengumuman Jokowi
Dua orang warga Depok, Jawa Barat positif terinfeksi virus corona.
Ibu dan anak tersebut tertular virus corona Covid-19 dari seorang warga negara Jepang yang sempat menginap di rumah mereka.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kasus ini dan mengumumkan hal tersebut secara langsung di Istana dan didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
"Kita sudah menelusuri informasi tentang warga negara Jepang yang positif korona dan sebelumnya mengunjungi Indonesia.
Penelusuran itu menemukan dua perempuan, ibu dan anak berusia 64 dan 31 tahun yang telah berhubungan dengan warga Jepang itu, positif terinfeksi virus korona," tulis akun twitter resmi Presiden, @jokowi pada Senin (2/3/2020).
Jokowi juga mengimbau masyarakat Indonesia agar tak terlalu ketakutan.
"Virus korona ini gejalanya mirip flu, dan faktanya, sebagian besar pasien baik di RRT, Jepang, Iran, sampai Italia dapat sembuh dan pulih kembali.
Jadi kita tidak perlu terlalu ketakutan masalah ini, tetapi tetap harus hati-hati dan waspada dalam setiap beraktivitas," cuit akun @jokowi pada Selasa (3/3/2020).
Sementara itu dalam tweet selanjutnya, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tengah berusaha maksimal agar kasus covid-19 ini tak meluas menjadi wabah dalam negeri.
"Dua warga negara Indonesia tengah dirawat di Jakarta karena positif terinfeksi virus korona. Pemerintah berupaya maksimal mencegah kasus ini meluas jadi wabah dalam negeri.
Saya berharap masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," lanjutnya
Jokowi juga meminta agar privasi pasien virus corona ini tetap dijaga.
"Saya telah memerintahkan menteri untuk mengingatkan agar rumah sakit dan pejabat pemerintah untuk tidak membuka privasi pasien yang dirawat karena virus korona. Hak-hak pribadi mereka harus dijaga.
Begitu juga media massa, saya minta untuk menghormati privasi mereka," tulis akun tersebut.
"Masyarakat tidak perlu panik sampai memborong kebutuhan sehari-hari. Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok dan obat-obatan.
Saya memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas pihak yang memanfaatkan momentum ini dengan menimbun barang dan menjualnya dengan harga tinggi," tutup Jokowi.
Baca: Stop Virus Corona, NBA Minta Pebasket Tidak Lakukan Tos Tangan
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman pun angkat bicara terkait hal tersebut.
Dilansir oleh Kompas.com, Fadjroel menjelaskan jika informasi tentang adanya orang Indonesia yang terjangkit virus corona di negeri sendiri merupakan situasi yang luar biasa.
Maka dari itui, saat diketahui pasien positif virus corona, maka Menteri Kesehatan harus langsung segera memberitahukannya kepada presiden untuk diumumkan ke public.
"Karena ini kan situasinya memang tidak biasa. Karena situasinya tidak biasa, ya jadi Menkes yang memberitahukan ke Presiden, Presiden yang mengumumkan," kata Fadjroel Rachman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
"Pada intinya, mengapa Presiden harus menyampaikan langsung, karena beliau menganggap ini sangat serius. Karena dalam kondisi ini kan tidak main-main. Harus Presiden yang menyampaikan secara langsung dan secara teknis ditangani oleh Menkes," lanjutnya.
Fadjroel juga mengakui jika dalam menangani dua pasien yang terjangkit virus corona ini harus penuh dengan kehati-hatian.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan jika ada dua warga negara Indonesia (WNI) positif virus corona.
Kini, dua warga yang merupakan seorang ibu (64) dan anaknya (31) tengah dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Dua orang tersebut tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok.
Warga Jepang itu baru terdeteksi positif corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Diberitakan oleh Kompas.com, warga Jepang tersebut terdeteksi terjangkit virus corona setalah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Jokowi pun menyatakan Indonesia telah memiliki rumah sakit dengan ruang perawatan yang sesuai standar internasional.
"Pemerintah ini benar-benar mempersiapkan. Misal rumah sakit lebih dari 100 yang siap dengan ruang isolasi corona, dengan standar isolasi yang baik. Kita juga memiliki ruang perawatan yang sesuai standar internasional," ujar Jokowi saat menyampaikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).
“Kita juga memiliki peralatan yang memadai standar internasional. Kita juga miliki reagen yang cukup. Kita juga miliki tim gabungan TNI, Polri, sipil dalam penanganan ini. Kita juga miliki SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada,” lanjutnya.
Baca: COVID-19 Mulai Ancam Indonesia, Berikut 5 Fakta Tentang Virus Corona: Tingkat Kesembuhan Tinggi
Kasus virus corona yang terjadi pada dua warga Depok tersebut merupakan kasus pertama yang dikonfirmasi Pemerintah Indonesia.
Terkait hal tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengimbau masyarakat agar tidak paranoid dalam menghadapi kasus virus corona.
Menurutnya, paranoid justru akan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih gampang terserang penyakit.