Pemprov DKI Jakarta Restok 1,450 Boks Masker, Dijual 6,500 Per Lembar: Harga Perolehan Memang Naik

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penimbunan masker. Mengatasi kelangkaan, Pemprov DKI Jakarta melakukan penambahan stok sebanyak 1.450 boks masker dengan harga Rp 300 ribu per boks atau eceran Rp 6.500.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan terdapat dua WNI yang tinggal di Depok, Jawa Barat positif COVID-19, kepanikan muncul.

Masyarakat seketika memborong masker untuk mencegah penularan virus corona atau yang memiliki nama ilmiah SARS-CoV-2.

Imbasnya, harga masker tipe standar di pasaran terus melonjak di kisaran Rp 325 ribu hingga Rp 15 juta.

Harga masker tipe N95 juga mengalami peningkatan hingga Rp 1,5 juta per boks.

Tak hanya mengalami kenaikan harga, masker kini menjadi barang yang langka di pasaran.

Kenaikan dan kelangkaan tersebut diduga merupakan ulah oknum penimbun masker.

Baca: Virus Corona (Coronavirus)

Baca: Merasa Sebabkan Covid-19 Mewabah di Korea Selatan, Pimpinan Sekte Shincheonji Mohon Maaf pada Publik

Pemprov DKI Jakarta restok

ILUSTRASI - Masker Langka karena Coronavirus (Tribunnews/Jeprima)

Dilansir oleh Kompas.com pada (4/3/2020), Pemprov DKI Jakarta menambah stok atau restok penjualan masker di Jakarta.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan penularan Virus Corona ( COVID-19).

Dikatakan oleh Manajer Bidang Umum dan Humas PD Pasar Jaya, Gatra Vagansa, pihaknya telah menambah stok sebanyak 1.450 boks masker.

"Kalau sekarang kan isunya stok masker habis. Nah, kami hari ini sedang dalam upaya untuk bisa menghadirkan itu. Kurang lebih, kita sedang mengadakan 1.450 boks masker," ucap Gatra saat dihubungi, Rabu (4/3/2020).

Untuk harga satu boks masker dari PD Pasar Jaya dipatok dengan harga Rp 300.000 dengan isi 50 lembar.

Sehingga dengan harga tersebut, masker memiliki kisaran harga ecer satuannya Rp 6.500 per lembarnya.

Diakui oleh Gatra, harga normal masker tersebut sekitar Rp 30 ribu sebelum COVID-19 mulai dikhawatirkan masuk ke Indonesia.

Dengan demikian, harga masker yang dijual Pemprov DKI naik sepuluh kali lipat.

"Kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma 30.000-an kalau enggak salah di (Pasar) Pramuka. Iya, betul (harganya naik). Memang harga perolehannya sendiri saat ini naik," jelas Gatra.

Penyediaan masker dari Pemprov DKI bisa dibeli di JakGrosir Induk Kramat Jati serta seluruh gerai Perumda Pasar Jaya seperti JakMart, Mini DC, dan PopMom Store.

Namun, setiap orang hanya diperbolehkan membeli satu boks masker saja.

Oknum penimbun masker berhasil dibongkar Polsa Metro Jaya

Tangkap layar status twitter @penyembahseblak yang viral gara-gara jual masker Rp325.000 per box (twitter)

Menindaklanjuti adanya penimbunan masker yang berimbas pada kenaikan harga dan kelangkaan, Polda Metro Jaya melakukan penelusuran.

Hasilnya, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana penimbunan dan penjualan masker tanpa izin, pada Selasa (3/3/2020) sore.

Dikutip dari Tribunnews.com, Direksrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, pihaknya membongkar penimbunan masker di gudang PT MHP Cargo Jalan Marsekal Surya Darma, Neglasari, Tangerang.

"Di sana ada dugaan tindak pidana penimbunan alat kesehatan berupa masker kesehatan atau memperdagangkan alat kesehatan berupa masker tanpa izin edar," kata Iwan kepada awak media, Rabu (4/3/2020).

Dalam tempat itu, pihak kepolisian menemukan sebanyak 180 karton atau 360 ribu masker merek Remedi yang diketahui milik seseorang berinisial H.

Selain itu, ia juga menemukan 107 karton atau 214 ribu masker merek Volca milik seseorang berinisial D.

"Banyaknya kurang lebih 600 ribu. Barang bukti itu kita amankan dan masih didalami bersama ahli kesehatan," ungkap Iwan.

Iwan juga mengungkapkan, pihaknya memeriksa tiga orang saksi yang merupakan staf dan pemilik gudang tersebut.

Mereka adalah SF selaku staf ekspor, T selaku HRD dan J selaku pemilik gudang.

"Masih kita periksa lebih lanjut," pungkas Iwan.

Hingga saat ini pihak Polda Metro Jaya masih melakukan patroli atas oknum penimbun masker.

"Nanti kita secara preventif saja dulu untuk bisa mempatroli, mengecek semua," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada awak media, Selasa (3/3/2020).

Diungkapkan Yusri, pengawasan tak hanya dilakukan di toko atau kios namun juga akan menerjunkan tim cyber untuk memantau penjualan masker online.

"Memang banyak menjual dengan melalui media online ya, itu akan kita cek semua tim cyber kita akan menyelidiki semua. Kemudian kita akan mencari para pelaku yang menimbun, menyelidiki ini semua akan kita lakukan," pungkas Yusri.

Baca: Masker Semakin Langka Akibat Corona, Polda Metro Jaya Sita 600 Ribu Masker dari Penimbun

Baca: Agar Tak Salah Kaprah, Ini 11 Mitos Virus Corona yang Wajib Diketahui, Soal Masker hingga Peliharaan

Baca: COVID-19 Mulai Ancam Indonesia, Berikut 5 Fakta Tentang Virus Corona: Tingkat Kesembuhan Tinggi

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Ryana Aryadita Umasugi, TRIBUNNEWS//Igman Ibrahim)



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer