Presiden Jokowi Umumkan Dua Orang Indonesia Positif Corona, Diduga Tertular WNA Jepang

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi) - Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019). Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta agar jajaran TNI dan Polri membantu pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus corona.

Dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas pada Senin (2/3/2020), Presiden Jokowi belum mengungkapkan siapa dua orang yang terjangkit virus corona ini.

Presiden Jokowi hanya memastikan bahwa pasangan ibu dan anak ini sudah berada di rumah sakit di Indonesia.

"Di indonesia. Sudah di rumah sakit," kata Jokowi.

Pengumuman ini menjadikan kali pertama ada penemuan orang yang terjangkit virus corona di Indonesia.

Baca: Jokowi Umumkan Dua WNI Positif Virus Corona Tapi Tidak Ungkap Asal Daerahnya

Baca: 147 Suspect Virus Corona Tunjukkan Hasil Negatif, Ini Kemungkinan Indonesia Tak Terjangkit Covid-19

Sebelumnya ada beberapa warga Indonesia terjangkit penyakit ini hanya saja mereka berada di luar negeri.

Diketahui, dua WNI ini ternyata sempat kontak dengan warga negara Jepang yang sudah terjangkit virus corona saat sedang berada di Indonesia.

Penelusuran pun langsung dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.

"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

Jokowi menjelaskan bahwa warga Jepang itu baru terdeteksi virus Corona setelah meninggalkan Indonesia dan terdeteksi saat tiba di Malaysia.

Mendapat kabar tersebut, pemerintah langsung melakukan pemeriksaan terhadap seorang ibu dan putrinya.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.

Pemerintah Diminta Bentuk Crisis Center

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendukung Komisi I DPR RI untuk membentuk Panitia Kerja (Panja Kerja) Ketahanan Nasional untuk wabah virus Corona.

Dikutip kembali dari Kompas.com, Dasco menjelaskan bahwa selain Komisi I DPR RI, komisi yang membidangi kesehatan yaitu Komisi IX juga akan membentuk panja serupa.

"Sehingga nantinya para wakil rakyat ini bisa menyampaikan ke konstituen masing-masing masyarakat agar masyarakat juga tidak terlalu panik dengan isu-isu yang ada di luar," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Dasco juga meminta pemerintah untuk membuat Crisis Center virus Corona.

Menurutnya, lintas kementerian dapat bekerja sama untuk membentuk Crisis Center ini.

"Saya pikir, melihat situasi di luar semakin maraknya virus corona, mungkin bagusnya menteri PMK mengambil alih, kemudian lintas kementerian untuk mengorganisir membentuk crisis center untuk corona," ujar dia.

Pembentukan Crisis Center ini tentunya bukan untuk membuat masyarakat panik dan membuat para investor menurun. Langkah ini perlu diambil untuk mencegah penyebaran virus Corona serta bentuk tanggung jawab dari pemerintah untuk masyarakatnya.

"Untuk mencegah tersebar virus corona dan meyakinkan juga pada investor luar negeri dan pelaku ekonomi bahwa pemerintah tidak tinggal diam saja untuk melindungi negara dan rakyat Indonesia terhadap virus corona," ujar dia.

Baca: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Warga Prancis Disarankan Tak Ciuman dan Berjabat Tangan

Baca: Rupiah Babak Belur, Wabah Virus Corona Jadi Satu Faktor Penyebabnya

Nantiny Dasco juga akan mendorong Kementerian Dalam Negri (Mendagri_ untuk membuat desk virus Corona.

Hal ini diperlukan agar Kemendagri bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau perkembangan masyarakat terkait penyebaran virus.

"Ini pentingnya itu kemudian untuk hasilnya bisa dikoordinasikan dengan Kementerian kesehatan," ucap dia.

Dasco meyakini bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak akan menutup-nutupi apabila ada warga negara yang terjangkit virus Corona.

"Komunikasi kami dengan Kementrian kesehatan kemudian Kementerian yang terkait, saya pikir tidak ada maksud menutup-nutupi atau upaya menutup-nutupi terdampak virus corona ini," pungkas dia.

(Tribunnewswiki.com/Kompas.com/Natalia Bulan R P)



Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer