Terungkap Misteri Penemuan Mayat ABG Tasik di Gorong-gorong: Dibunuh Ayah Kandung karena Minta Uang

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi rumah kosong di Jalan Laswi Kota Tasikmalaya sebagai tempat pembunuhan Delis Sulistina (13) siswi SMP Tasikmalaya tewas di gorong-gorong oleh ayah kandungnya sendiri, Kamis (27/2/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Publik sempat digemparkan dengan kematian Delis Sulistina (13), yang jasadnya ditemukan di gorong-gorong depan sekolah, Senin (27/1/2020) sore.

Sempat menjadi misteri, kini penyebab kematian Delis menemui titik terang.

Delis rupanya dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, Budi Rahmat (45).

Diberitakan TribunnewsWiki.com dari Kompas.com, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karbianto mengatakan, tujuan Budi Rahmat (45), menyembunyikan mayat anak kandungnya Delis Sulistina (13), di gorong-gorong agar terlihat seperti kecelakaan.

Ia berharap jasad anaknya ditemukan orang setelah membusuk.

Namun, aksi pelaku berhasil diungkap oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.

Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) (Kompas.com)

Baca: Awalnya Cuma Intip, Pemuda di Surabaya Nekat Rekam Ibu Muda yang Mandi, Kini Berurusan dengan Polisi

Baca: Dinilai Agresif dalam Atasi Penyebaran Virus Corona, China Berhasil Turunkan Angka Korban Meninggal

"Memang mayat korban membusuk secara kasat mata sulit untuk diketahui sidik jari pelaku. Namun, hasil otopsi yang sudah diliput rekan-rekan sebelumnya berhasil mengungkap ciri-ciri kekerasan pelaku," kata Anom, dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Anom menyebut ayah ini tega membunuh anak kandungnya setelah sang anak meminta uang Rp 400 ribu.

Uang itu sedianya akan digunakan untuk mengikuti studi tour yang diadakan sekolah.

"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cekcok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," jelasnya.

Karena emosi, pelaku mencekik korban hingga tak bernyawa.

Sebelum memasukkan mayat korban ke gorong-gorong, pelaku sempat meninggal jasad Delis bekerja.

"Jadi pelaku sudah tahu setelah mencekik korban yang juga anak kandungnya itu telah tewas. Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," ungkap Anom.

Baru setelah itu, jasad Delis dibonceng dengan sepeda motor, dengan kondisi tangan terikat seperti memeluk.

Berdasarkan keterangan polisi, Budi memasukkan mayat anaknya secara paksa ke gorong-gorong.

"Mayat korban saat dimasukan gorong-gorong dipaksakan oleh pelaku. Supaya tersembunyi ke dalam gorong-gorong itu, pelaku mendorong mayat korban pakai salah satu kaki mencapai 2 meter jaraknya dari mulut gorong-gorong itu," jelas Anom.

Pengungkapan kasus ini sendiri berawal dari penemuan jejak sepatu korban, serta sendal milik pelaku di lokasi kejadian.

Baca: Tak Pernah Mandi, Wanita Suku Himba Disebut Wanita Terindah Afrika, Cara Jaga Kecantikannya Aneh

Baca: Corona Mewabah, Nasib Gelaran Piala Eropa 2020 Dipertanyakan

Lokasi rumah kosong di Jalan Laswi Kota Tasikmalaya sebagai tempat pembunuhan Delis Sulistina (13) siswi SMP Tasikmalaya tewas di gorong-gorong oleh ayah kandungnya sendiri, Kamis (27/2/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) (Kompas.com)

Sebelumnya, Polisi Sudah Menyimpulkan Kasus Ini adalah Kejahatan, bukan Kecelekaan

Diberitakan TribunJabar.id, Anom menyebutkan, dari keterangan saksi yang telah dimintai keterangan serta bukti yang ada, mengarah pada perbuatan kejahatan.

"Kami sudah mengambil benang merah dari keterangan saksi-saksi, identifikasi di lokasi serta bukti yang ada, terdapat kesesuaian-kesesuaian yang mengarah kepada sosok tersangka," kata Anom, di Mapolres, Dikutip TribunJabar.id Rabu (26/2).

Dalam waktu dekat, lanjut Anom, pihaknya akan menggelar press realese untuk mengungkap tabir kasus kematian Delis yang kesehariannya dipanggil Desi ini.

"Ya dalam waktu dekat akan kami rilis pengungkapannya. Motifnya kejahatan bukan kecelakaan atau musibah. Tunggu saja," kata Anom.

Kronologi Kasus

Seperti diketahui, sebelum ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolahnya di Jalan Cilembang, Senin (27/1) sore, Delis dinyatakan hilang sejak Kamis (23/1) sore karena tak pernah lagi pulang ke rumah.

Menurut Wati Candrawati (46), ibu kandung Delis, putri sulungnya itu Kamis pagi masih berangkat ke sekolah seperti biasa. Bubaran sekolah sore hari, Delis masih bersama teman-temannya. Namun sejak keluar sekolah jejaknya hilang.

Wati bersama anggota keluarga lain sempat melakukan pencarian sampai Kamis malam. Tapi tidak berhasil menemukan Delis. Esok harinya, Jumat (24/1), Wati yang tinggal di Kampung Sindang Wangi, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, lapor ke Polsek setempat.

Polisi pun bergerak melakukan pencarian. Jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota pun melakukan identifikasi di sekitar sekolah dan memintai keterangan sejumlah saksi.

Bahkan pada Sabtu (25/1) polisi berada di sekitar sekolah untuk melakukan penyelidikan.

Diluar dugaan, Delis ditemukan sudah tak bernyawa di dalam gorong-gorong, Senin (27/1) sore.

Saat itu seorang warga mencurigai bau tak sedap dari dalam gorong-gorong. Ia pun menengok ke dalam.

Baca: Mengaku Mendapat Bisikan Gaib, Pria di Pekanbaru Tega Membunuh Anaknya yang Berusia 3 Tahun

Betapa terkejutnya ia, di dalam ternyata ada tubuh manusia.

Dibantu warga lainnya, ia membongkar bagian atas gorong-gorong hingga tembus, dan terlihat jelas ada jasad manusia.

Temuan itu segera dilaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota.

Tim Inafis Satreskrim yang tiba di lokasi segera membongkar kembali gorong-gorong dan berhasil menarik keluar jenazah yang tak lain adalah jasad Delis masih mengenakan seragam sekolah.

Kasus ditemukannya jasad Delis di dalam gorong-gorong menyita perhatian warga kota, dengan banyaknya komentar di media sosial.

Bahkan ada warga yang menabur bunga di lokasi gorong-gorong.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur/TribunJabar.id/FirmanSuryaman/Kompas.com)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer