Sempat menjadi misteri, kini penyebab kematian Delis menemui titik terang.
Delis rupanya dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, Budi Rahmat (45).
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari Kompas.com, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karbianto mengatakan, tujuan Budi Rahmat (45), menyembunyikan mayat anak kandungnya Delis Sulistina (13), di gorong-gorong agar terlihat seperti kecelakaan.
Ia berharap jasad anaknya ditemukan orang setelah membusuk.
Namun, aksi pelaku berhasil diungkap oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Baca: Awalnya Cuma Intip, Pemuda di Surabaya Nekat Rekam Ibu Muda yang Mandi, Kini Berurusan dengan Polisi
Baca: Dinilai Agresif dalam Atasi Penyebaran Virus Corona, China Berhasil Turunkan Angka Korban Meninggal
"Memang mayat korban membusuk secara kasat mata sulit untuk diketahui sidik jari pelaku. Namun, hasil otopsi yang sudah diliput rekan-rekan sebelumnya berhasil mengungkap ciri-ciri kekerasan pelaku," kata Anom, dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/2/2020).
Anom menyebut ayah ini tega membunuh anak kandungnya setelah sang anak meminta uang Rp 400 ribu.
Uang itu sedianya akan digunakan untuk mengikuti studi tour yang diadakan sekolah.
"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cekcok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," jelasnya.
Karena emosi, pelaku mencekik korban hingga tak bernyawa.
Sebelum memasukkan mayat korban ke gorong-gorong, pelaku sempat meninggal jasad Delis bekerja.
"Jadi pelaku sudah tahu setelah mencekik korban yang juga anak kandungnya itu telah tewas. Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," ungkap Anom.
Baru setelah itu, jasad Delis dibonceng dengan sepeda motor, dengan kondisi tangan terikat seperti memeluk.
Berdasarkan keterangan polisi, Budi memasukkan mayat anaknya secara paksa ke gorong-gorong.
"Mayat korban saat dimasukan gorong-gorong dipaksakan oleh pelaku. Supaya tersembunyi ke dalam gorong-gorong itu, pelaku mendorong mayat korban pakai salah satu kaki mencapai 2 meter jaraknya dari mulut gorong-gorong itu," jelas Anom.
Pengungkapan kasus ini sendiri berawal dari penemuan jejak sepatu korban, serta sendal milik pelaku di lokasi kejadian.
Baca: Tak Pernah Mandi, Wanita Suku Himba Disebut Wanita Terindah Afrika, Cara Jaga Kecantikannya Aneh
Baca: Corona Mewabah, Nasib Gelaran Piala Eropa 2020 Dipertanyakan
Diberitakan TribunJabar.id, Anom menyebutkan, dari keterangan saksi yang telah dimintai keterangan serta bukti yang ada, mengarah pada perbuatan kejahatan.
"Kami sudah mengambil benang merah dari keterangan saksi-saksi, identifikasi di lokasi serta bukti yang ada, terdapat kesesuaian-kesesuaian yang mengarah kepada sosok tersangka," kata Anom, di Mapolres, Dikutip TribunJabar.id Rabu (26/2).