Dasco dan Gobel menemui massa akdi di depan Gedung DPR pukul 15.30 WIB.
Ketika sampai di depan gedung, keduanya naik ke atas mobil komando.
Dikutip dari Kompas.com, Dasco menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa menemui massa aksi demo.
Baca: Demo Ojol Di Depan Gedung DPR RI: ‘Kami Ada Karena Kebutuhan’
Baca: Virus Corona Pertama Kali Menginfeksi Hewan Peliharaan di Hong Kong, Diduga Tertular sang Pemilik
“Kami minta maaf baru menemui kawan-kawan. Kami sebenarnya hari ini reses,” kata Dasco.
Untuk menampung aspirasi para pengemudi ojek online, Dasco dan Gobel juga mengimbau para komunitas untuk membuat tim-tim kecil guna melakukan diskusi pasca masa reses.
"Secepatnya bentuk tim kecil nanti selesai reses kita buat ketemuan berkala untuk nampung aspirasi kalian," ucap Dasco.
Baca: Gara-Gara Virus Corona Melonjak, Iran Batalkan Salat Jumat
Baca: Oda ‘Sensei’ Sakit, Rilis One Piece Chapter 973 Ditunda, Intip Spoilernya di Sini!
Namun, pernyataan Dasco ini kemudian langsung disela oleh seorang pengemudi ojek online.
“Kapan pak?” ucap pria di tengah kerumunan massa,
Hal ini membuat Dasco geram, ia pun menjawab.
"Eh saya sudah kasih menerima aspirasi Anda yang masuk akal juga dong.
Saya ke sini mau terima aspirasi kalian," balas Dasco dengan nada meninggi.
Baca: 5 Film Hollywood yang Tayang di Bulan Maret 2020, Mulan hingga A Quite Place Part II
Baca: 6 Zodiak Ini Memiliki Standar Rendah dalam Mencari Pasangan, Cenderung Asal Pilih, Cek Zodiakmu!
Situasi agak sedikit memanas.
Massa pengemudi ojek online pun langsung menyoraki Dasco yang sedang marah.
Namun, dengan cepat, Dasco melanjutkan orasi dengan berteriak.
"Dalam demo-demo begini hati-hati ada provokator."
"Kalau dibilang DPR sedang reses artinya DPR tidak ada kegiatan kami datang ke sini untuk terima aspirasi kawan-kawan sekalian," lantang Dasco bersuara diatas mobil komando.
Situasi pun kembali mereda.
Baca: Arab Saudi Stop Visa Umrah dan Turis, Jamaah Indonesia Terlantar di Bandara Soekarno-Hatta
Baca: Viral Fenomena Sawah Mendidih di Sumenep Madura, Pengamat Ungkap Penyebabnya, Sebut Tak Membahayakan
Mengenai aksi hari ini, massa pengemudi ojol menuntut agar kendaraan roda dua menjadi transportasi khusus terbatas.
Permintaan itu berharap diwujudkan lewat revisi Undang-Undang Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Yang kami tuntut hari ini adalah tentang legalitas angkutan roda dua menjadi transportasi khusus terbatas," kata juru bicara Tiposi 2020 (Tahun Ideal Perjuangan Ojol Seluruh Indonesia) Lutfi Iskandar di lokasi.
Ia memahami jika kendaraan roda dua tidak bisa menjadi transportasi umum.
Baca: Kunci (Chord) Gitar dan Lirik Lagu Into The Unknown - Idina Menzel, OST Film Frozen II
Baca: WHO Ingatkan Jangan Ada Negara yang Beranggapan Bisa Bebas dari Virus Corona: Itu Kesalahan Fatal
Namun, dengan kebutuhan masyarakat, ia menilai kendaraan roda dua bisa dikategorikan sebagai transportasi khusus terbatas.
Lutfi mengatakan dengan tegas jika ojol nantinya dihapuskan.
“Kalau jadi transportasi umum kan memang tidak dibenarkan di negara mana pun.
Kami minta jadi transportasi khusus terbatas. Jadi kami bisa bawa orang,” ucapnya.
Lutfi pun menjelaskan aksi demo ojol hari ini awalnya berangkat dari pernyataan Wakil Ketua Komiasi V DPR dari Fraksi PPP Nurhayati Monoarfa terkait revisi UU Lalu Lintas.
Baca: Pakai Masker Bukan Solusi, Begini Cara Terbaik untuk Cegah Penularan Virus Corona
Baca: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 29 Februari 2020, Cancer Terima Tanggung Jawa Baru, Virgo Boros
Menurut Lutfi, pernyataan Nurhayati soal revisi UU Lalu Lintas bisa mengancam keberadaan ojol.
"Beberapa waktu lalu Ibu Nurhayati mengeluarkan statement penolakan angkutan roda dua jadi transportasi."
"Di sini yang terancam adalah driver ojol. Karena kami muncul ya sebagai ojek yang bawa orang."
"Kalau bawa makanan atau barang kan kurir. Makanya kami memperjuangkan masa depan kita," tuturnya.
Baca: Lirik Lagu Lourder Than Bombs - BTS, Lengkap Terjemahan Indonesia: Lagu di Album Map of The Soul: 7
Baca: Kasus Kepsek Perkosa Siswi Sejak SD, Pakai Foto untuk Ancam Korban, Dihapus Karena Kepergok Istri
Selain itu ia menjelaskan, bahwa selama ini para pengemudi ojol selalu mengutamakan safety riding.
"Karena kami punya safety riding. Kalau alasannya dihapuskan karena keselamatan, saya rasa enggak relevan."
"Karena ojol ini juga ada karena kebutuhan," ucap Lutfi.