Banyak orang mencari masker demi mencegah penularan penyakit Covid-19 akibat merebaknya virus corona Wuhan (SARS-CoV-2).
Aksi borong tersebut tak pelak membuat stok masker menipis, hingga sulit untuk mendapat masker di pasaran.
Padahal, masker bukanlah solusi paling aman untuk melindungi diri dari virus corona.
Cara terbaik mencegah tertular infeksi virus corona adalah tidak membiarkan tangan yang kotor menyentuh wajah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkapkan, orang yang sehat tidak disarankan menggunakan masker bedah maupun masker N 95.
Penggunaan masker hanya wajib bagi orang yang sedang sakit, terutama gangguan pernapasan seperti batuk, flu, influenza, dll.
Tujuannya, untuk mencegah penyakit menular ke sekitar.
Masker juga diutamakan bagi tenaga kesehatan yang berisiko tinggi tertular penyakit.
"Masker tidak boleh jadi satu-satunya alat untuk melindungi diri dari infeksi penyakit," jelas Dr Andrew Stanley Pekosz dari Johns Hopkin's Bloomberg School of Public Health AS, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Kasus Kepsek Perkosa Siswi Sejak SD, Pakai Foto untuk Ancam Korban, Dihapus Karena Kepergok Istri
Baca: Fakta Kasus Penimbunan Masker di Cakung, Manfaatkan Isu Corona, Omzet Rp 250 juta per Hari
Menurut Pekosz, penggunaan masker untuk mencegah penularan penyakit butuh cermat.
Masker juga wajib diganti maksimal sehari sekali.
Ketimbang masker, para ahli menyarakankan orang yang sehat perlu rajin-rajin menjaga kebersihan tangan agar tidak gampang terinfeksi penyakit dari virus seperti corona.
Menjaga kebersihan tangan bisa dilakukan lewat mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol minimal 60 persen.
Langkah mencuci tangan yang benar adalah menjangkau seluruh bagian telapak tangan, termasuk bagian sela-sela jari.
Melansir Melansir laman resmi NHS, berikut cara cuci tangan yang baik dan benar:
- Basahi tangan dengan air mengalir
- Beri sabun yang cukup dan gosokkan sabun ke telapak tangan
- Gunakan telapak tangan bergantian untuk menggosok punggung tangan dan sela-sela jari
- Satukan kedua telapak tangan untuk kembali membersihkan bagian sela-sela jari
- Gosokkan punggung jari bergantian ke telapak tangan
- Gosokkan ibu jari bergantian ke telapan tangan
- Gosokkan ujung jari dan kuku bergantian ke telapak tangan
- Bilas sabun di tangan dengan air mengalir sampai tidak terasa licin
- Keringkan telapak tangan dengan tisu atau mesin pengering
- Gunakan tisu bekas untuk menutup kembali keran air
Walaupun sekilas terlihat rumit, namun keseluruhan proses tersebut tidak memakan waktu lebih dari 20 detik.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO membagikan cara menggunakan hand sanitizer yang tepat:
- Tuangkan cairan atau gel hand sanitizer
- Gosokkan hand sanitizer ke seluruh bagian telapak tangan
- Gunakan telapak tangan kanan untuk menggosok punggung telapak tangan kiri dan sela-sela jari
- Bergantian, gunakan telapak tangan kiri untuk menggosok punggung telapak tangan kanan dan sela-sela jari
- Satukan telapak tangan dan gosok-gosokkan sela-sela jari
- Satukan jari-jari kedua tangan dengan posisi punggung tangan berlawanan arah dan jari-jari saling menggenggam
- Buka tangan kiri dan bersihkan area jempol kiri dengan tangan kanan
- Bergantian, buka tangan kanan dan bersihkan area jempol kanan dengan tangan kiri
- Buka tangan kiri lalu usap telapak tangan kiri dengan kelima ujung jari tangan kanan
- Bergantian, buka tangan kanan lalu usap telapak tangan kanan dengan kelima ujung jari tangan kiri dan tunggu sampai kering
Keseluruhan proses tersebut memakan waktu sampai 30 detik.
Masker menjadi salah satu benda wajib saat virus merebak di suatu wilayah.
Selain mengantisipasi penularan virus, masker juga digunakan untuk menangkal polusi udara.
Seperti di China. Saat virus korona atau coronavirus China merebak di negara tersebut, banyak orang menggunakan masker.
Lantas, benarkan masker dapat efektif mencegah penularan virus seperti korona?
Masker telah digunakan secara terbatas di dunia medis sejak abad ke-18.
Masker baru digunakan secara luas oleh publik sejak wabah flu asal Spanyol merenggut nyawa lebih dari 50 juta orang, pada 1919 silam.
Dr David Carrington dari St George's University of London, mengatakan, masker tidak efektif melindungi diri dari virus atau bakteri yang menyebar lewat udara.
"Masker umumnya terlalu longgar, tidak memiliki saringan udara, dan bagian mata tetap terbuka," jelasnya kepada BBC News, Senin (23/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Kendati tidak efektif, namun Carrington meyakini masker mampu menurunkan risiko penularan virus lewat udara.
"Terutama lewat percikan cairan dari bersin atau batuk. Selain itu, juga mencegah tangan langsung kontak ke mulut," katanya.
Kedua hal tersebut, diyakini merupakan salah satu medium penularan virus.
Seperti virus corona jenis baru yang muncul kali pertama dari Wuhan, China.
Studi dari New South Wales pada 2016 lalu menyebut, rata-rata orang menyentuh wajah mereka 23 kali per jam.
Dr Connor Bamford dari Queen's University Belfast mengatakan, menjaga kebersihan jauh lebih efektif mencegah penularan virus ketimbang menggunakan masker.
"Menutup mulut saat bersin dan batuk, mencuci tangan, dan tidak meletakkan tangan ke mulut sebelum mencuci tangan, meminimalkan risiko penularan virus pernapasan," katanya.
Melansir Health Hub, masker penting digunakan saat beraktivitas di luar ruangan dan kadar pencemaran udara dikategorikan tidak sehat (PSI lebih dari 200).
Jika intensitas di luar ruangan cukup tinggi, Anda disarankan menggunakan masker jenis N95.
Namun, warga lansia, ibu hamil, serta penderita gangguan paru-paru dan jantung perlu konsultasi dengan dokter terkait penggunaan masker jenis N95.
Masker medis reguler perlu digunakan saat Anda sedang sakit atau untuk mencegah penularan penyakit.
Dengan menggunakan masker, Anda sudah mencegah masuknya virus yang menyebar lewat udara.
Selain itu, saat Anda sakit, mengunakan masker dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Untuk mencegah penularan virus dan bakteri, penggunaan masker tidak bisa asal-asalan. Berikut caranya:
- Pasang masker sampai menutup hidung dan mulut
- Pastikan kaitnya terpasang sempurna di telinga
- Tekan bagian strip logam sehingga bisa membingkai hidung
- Saat masker sudah kotor, lipat dengan memegang bagian kait telinga (hindari memegang bekas penutup mulut dan hidung)
- Buang masker bekas ke tempat sampah
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah membuang masker
- Beberapa cara di atas dapat efektif mencegah penularan virus.