Corona Mewabah, Nasib Gelaran Piala Eropa 2020 Dipertanyakan

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Piala Eropa 2020.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Olahraga Italia mengindikasikan bahwa larangan perhelatan olahraga di wilayah yang terdampak dapat dicabut pada hari Senin (2/3/2020), meskipun ia menambahkan bahwa pencabutan masih menunggu situasu

Korban tewas di Italia akibat virus Corona mencapai 17 orang pada hari Jumat (28/2/2020), sementara lebih dari 320 orang dilaporkan terinfeksi oleh virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.

Pemerintah Italia telah melarang acara olahraga di enam wilayah negara Pizza tersebut, tetapi telah membuat pengecualian untuk pertandingan sepak bola Liga Italia Serie A yang dapat dimainkan secara tertutupa alias tanpa penonton.

Enam pertandingan diharapkan berlangsung di stadion yang kosong pada akhir pekan ini, termasuk pertemuan dua klub besar dengan tajuk Derbi D'Italia atau Juventus versus Inter Milan.

"Jika data tidak memberi kami indikasi yang lain, mungkin sejak 2 Maret kami tidak akan memperpanjang larangan perhelatan acara olahraga," kata menteri olahraga Italia, Vincenzo Spadafora kepada dilansir Tribunnewswiki.com dari Reuters, Jumat (28/2/2020).

Baca: Liga Spanyol Nekat Undang Klub dari Sarang Virus Corona untuk Tonton El Clasico

Baca: Update Krisis Corona di Italia, Satu Pesepak Bola Klub Serie C Positif Tertular

Timnas Italia (biru) di laga kualifikasi Piala Eropa 2020.

“Kita akan melihat bagaimana perkembangannya dalam beberapa hari ke depan."

"Tapi keselamatan dan kesehatan adalah hal utama," ujarnya.

Selain mengancam Liga Italia, virus Corona juga membuat ajang presitius empat tahunan Piala Eropa dalam tanda tanya.

Ibukota Italia, Roma, yang sejauh ini belum terpengaruh, akan menggelar tiga pertandingan penyisihan grup dan satu perempat final di turnamen Piala Eropa 2020 pada Juni dan Juli nanti.

Merebaknya virus Corona di Italia secara cepat pun membuat otoritas sepak bola Eropa, UEFA khawatir tentang gelaran Piala Eropa 2020 nanti.

Terlebih, format Piala Eropa 2020 akan digelar di beberapa negara dan berbeda dari sebelum-sebelumnya.

"Kami sedang menunggu (perkembangan data virus Corona)."

"Kami memantau negara demi negara, dan event sepakbola tentu harus mengikuti perintah masing-masing negara, ” kata Michele Uva, anggota komite eksekutif UEFA asal Italia, dikutip dari Radio Rai.

"Kegiatan keolahragaan akan berlangsung tertutup jika situasinya memburuk."

Baca: Virus Corona Pertama Kali Menginfeksi Hewan Peliharaan di Hong Kong, Diduga Tertular sang Pemilik

Baca: Gara-Gara Virus Corona Melonjak, Iran Batalkan Salat Jumat

Penyerang Napoli, Dries Mertens mencetak gol ke gawang Barcelona pada laga di Stadion San Paolo, Selasa (25/2/2020) waktu setempat. (Twitter @ChampionsLeague)

Pertandingan Liga Champions Napoli melawan Barcelona pada hari Selasa (25/2/2020) tidak terpengaruh, tetapi pertandingan Liga Eropa Inter Milan melawan Ludogorets Razgrad pada hari Kamis (27/2/2020) berlangsung tertutup dan pihak klub mengkonfirmasi bahwa semua penggemar yang telah membeli tiket akan mendapatkan uang mereka kembali.

Kota Roma akan menjadi tuan rumah turnamen Rugby Six Nations pada bulan Maret, dengan The Times melaporkan pada hari Selasa lalu bahwa penyelenggara turnamen sudah khawatir dengan jadwal pertandingan itu akibat virus Corona yang marak di Italia..

Menteri Kesehatan Irlandia, Simon Harris menekankan bahwa laga Six Nations yang mempertmukan Irlandia dan Italia yang dijadwalkan 7 Maret di Dublin, seharusnya tidak dilanjutkan.

Virus Corona juga mengancam persiapan Italia di cabang polo air wanita di Olimpiade musim panas 2020 nanti di Jepang.

Kepala federasi renang Italia, Paolo Barelli, mengatakan kepada wartawan bahwa ia khawatir tentang persiapan tim polo air wanita untuk ajang Olimpiade yang akan berlatih di Trieste.

Corona di sepak bola Italia

Dampak virus Corona yang merambah Italia juga dirasakan pada dunia persepak bolaan negeri Pizza itu.

Kamis (27/2/2020), beredar laporan bahwa seorang pemain dari Pianese, klub dari Serie C atau kasta ketiga Liga Italia, positif terjangkit virus Corona.

Dikutip dari Marca, Jumat (28/2/2020), ini adalah kasus pertama yang menimpa pesepak bola sejak virus yang kini bernama  COVID-19 itu menyebar dimulai dari China.

Pemain bersangkutan yang namanya tidak disebutkan itu dilanda gejala flu pada akhir pekan lalu dan tidak diperkenankan dulu berlatih di lapangan.

La Nazione mewartakan, dokter tim telah melakukan tes kesehatan pada tengah malam dan beberapa jam kemudian tersebar berita di klub bahwa sang pemain positif terkena virus Corona.

Baca: WHO Ingatkan Jangan Ada Negara yang Beranggapan Bisa Bebas dari Virus Corona: Itu Kesalahan Fatal

Baca: Pakai Masker Bukan Solusi, Begini Cara Terbaik untuk Cegah Penularan Virus Corona

Pertandingan Liga Italia, Juventus vs Inter Milan. (AFP)

Ia langsung dilarikan dengan ambulans ke Departemen Penyakit Menular Scotte di Siena.

Sebagai tindak pencegahan dari penularan virus Corona, Pianese membatalkan sesi latihan dan menunggu arahan dari Institusi Kesehatan Italia.

Kasus lain menimpa eks pelatih Palermo, Giuseppe Sannino.

Pelatih berkepala plontos itu sementara waktu diliburkan dari tugasnya sebagai pelatih klub Hungaria, Budapest Honved, di tengah kekhawatiran penyebaran virus dari negara asalnya, Italia.

Sannino diketahui baru pulang dari Italia tengah pekan ini.

Pihak Honved pun khawatir kondisi lingkungan yang rawan epidemi di Italia bisa menjadikan Sannino sebagai media penularan virus Corona tersebut.

"Klub mendengar kabar buruk dari negara saya (Italia), lalu mengambil keputusan itu sebagai tindak pencegahan."

 "Saya baik-baik saja. Saat saya keluar dari pesawat, mereka (petugas) sudah memeriksa demam saya," ucap Sannino, yang tetap tenang dengan situasi tersebut.

Tugas kepelatihan di Honved lalu untuk sementara waktu dijalankan pelatih tim cadangan, Istvan Pisont.

Baca: Fakta Kasus Penimbunan Masker di Cakung, Manfaatkan Isu Corona, Omzet Rp 250 juta per Hari

Baca: Update Terbaru Virus Corona hingga 28 Februari: 2.811 Orang Meninggal, 32.765 Pasien Sembuh

Giuseppe Sannino. (AFP)

Sannino sendiri dijadwalkan menjalani beberapa tes tambahan guna menghindari kondisi terburuk.

"Penggantian Giuseppe Sannino perlu dilakukan karena mereka bisa jadi melakukan kontak dengan orang-orang yang tinggal di area terdampak virus Corona," tulis pernyataan klub Honved.

Italia memang dikhawatirkan sebagai gerbang utama penyebaran COVID-19 di Eropa karena menjadi negara yang paling terdampak virus tersebut di Benua Biru.

Menurut data per Kamis (27/2/2020), terdapat 400 lebih kasus virus Corona positif dan memakan korban belasan jiwa.

Jumlah itu terus meningkat dan per Jumat (28/2/2020) dini hari WIB, kasus positif sudah mencapai 650 kejadian dengan 17 orang di antaranya meninggal dunia.

(Tribunnewswiki.com/Ris)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer