Maria Sharapova
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Maria Yuryevna Sharapova adalah seorang pemain tenis perempuan yang lahir pada 19 April 1987 di Nyagan, Rusia.
Maria mulai bermain tenis pada usia dini dan menjadi petenis profesional sejak umur 14 tahun.
Lahir di Rusia, kemudian Maria Sharapova pindah ke Amerika Serikat pada usia dini dan mulai berlatih di Akademi Tenis Nick Bollettieri.
Setelah menjadi profesional, ia lalu menjadi sorotan karena memenangkan gelar tunggal putri pada Wimbledon 2004.
Sharapova menjadi wanita ke-10 yang mendapatkan karir Grand Slam-nya berkat kemenangannya di French Open tahun 2012.
Tidak hanya itu, Maria juga mendapatkan mahkota Perancis keduanya dan gelar Grand Slam kelima secara keseluruhan pada tahun 2014.
Sharapova sempat ditangguhkan selama 15 bulan karena positif menggunakan obat-obatan terlarang.
Sharapova pergi ke pengadilan pada bulan April 2017 dan memenangkan Women’s Tennis Association (WTA) terakhirnya pada tahun yang sama.
Pada Februari tahun 2020, Sharapova mengumumkan pengunduran dirinya sebagai petenis. (1)
Baca: Michael Jordan
Baca: Lauren Cohan
Perjalanan Karier Tenis
Maria Sharapova telah belajar bermain tenis sejak kecil di tempat kelahirannya.
Sharapova lalu pindah bersama ayahnya ke Florida dan mendapatkan beasiswa untuk berlatih di Akademi Tenis Nick Bollettieri pada usia sembilan tahun.
Sharapova memiliki badan yang tinggi dan kuat, ia menunjukkan kemampuan bermain tenisnya di sirkuit kompetitif.
Sharapova menjadi profesional tepat di hari ulang tahunnya yang ke-14.
Atlet tenis ini terus bersaing dengan teman-temannya dan menjadi runner up di turnamen junior Wimbledon dan French Open pada tahun 2002.
Sharapova memenangkan WTA pertamanya di AIG Japan Open pada tahun 2003.
Tidak hanya itu, ia juga mencapai putaran keempat di Wimbledon pada percobaan pertamanya di tahun 2003.
Pada tahun berikutnya Sharapova sukses memenangkan gelar tunggal di Wimbledon dan menjadi juara wanita Rusia pertama.
Pada akhir 2004, ia menambah gelar kejuaraan WTA ke dalam daftar prestasinya.
Pada 2005, Sharapova menjadi wanita Rusia pertama yang naik ke peringkat teratas olahraga.
Pada 2006, Sharapova memenangkan gelar Grand Slam keduanya berkat kemenangannya di U.S. Open.
Selama 2007 hingga 2008, bintang tenis ini lalu menjadi tidak begitu produktif karena mengalami cedera di pundaknya.
Namun, hal tersebut tidak menghalanginya, ia berhasil memenangkan gelar Grand Slam ketiganya di Australian Open 2008.
Sharapova akhirnya menjalani operasi pundak pada Oktober 2008.
Proses operasi dan pemulihannya membuat Sharapova keluar dari Top 100, hingga akhirnya ia kembali bermain tenis secara tunggal pada Mei 2009.
Sharapova kembali berjuang untuk mendapatkan posisinya dengan melawan para pemain utama wanita.
Sharapova akhirnya berada di Top 20 pada akhir 2009 dan akhirnya berada di peringkat nomor 4 dunia pada 2011.
Pada Juni 2012, Sharapova mengakhiri comeback-nya dengan mengalahkan Sara Errani di final French Open.
Kemenangan tersebut membuatnya menjadi wanita ke-10 yang menyelesaikan gelar Grand Slam-nya dan hal itu membuka kesempatan bagi Sharapova untuk menjadi peringkat nomor 1 dunia.
Pada Olimpiade Musim Panas 2012, Sharapova memenangkan medali perak di kategori tunggal putri, ia dikalahkan oleh bintang tenis Amerika, Serena Williams.
Setelah itu, Sharapova terus konsisten bermain tenis pada kejuaraan-kejuaraan berikutnya hingga menjadi runner-up di French Open pada 2013.
Namun, masalah di pundaknya kembali mengganggu, tidak lama setelah kekalahannya di Wimbledon, ia tidak lagi melanjutkan bermain tenis pada musim itu.
Sharapova lalu mendapatkan kembali momentum kejayaannya pada tahun 2014, ia memenangkan French Open keduanya, dan gelar Grand Slam kelimanya secara keseluruhan dengan mengalahkan Simona Halep.
Pada 2015, Sharapova maju ke final Australia Open dan semifinal U.S. Open sebelum menyelesaikan tahun itu di posisi nomor 4 dunia. (2)
Baca: Samsung Galaxy S20 Ultra
Baca: Hosni Mubarak
Kembali Bermain Tenis dan Pensiun
Di akhir masa istirahatnya karena cedera, Sharapova kembali beraksi di Porsche Tennis Grand Prix pada 16 April 2017.
Dia memenangkan gelar WTA pertamanya dalam dua tahun, berkat permainannya di Tianjin Open, Oktober 2017.
Sharapova kemudian berjuang kembali ke Top 30 olahraga itu di 2018, penampilannya di perempat final French Open menjadi sorotan di tahun tersebut.
Namun, aksi bermain tenis yang sudah mulai menuju puncak harus terhalang karena masalah fisiknya yang mengganggu.
Pada 26 Februari 2020, sebulan setelah kekalahan putaran pertamanya di Australia Open, Sharapova mengumumkan pengunduran dirinya dalam esai Vanity Fair.
"Melihat ke belakang sekarang, saya menyadari bahwa tenis telah menjadi puncak gunung bagi saya," tulis Sharapova.
"Jalur saya dipenuhi lembah dan jalan memutar, namun pemandangan dari puncaknya luar biasa.
Setelah 28 tahun dan lima gelar Grand Slam, saya siap untuk mendaki gunung lain, untuk bersaing di berbagai jenis medan." (3)