Kuliner Khas Tempe Mendoan Diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempe mendoan disandingkan dengan sambal kecap pedas.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, mengusulkan makanan khas masyarakat Banyumas yaitu mendoan menjadi warisan budaya tak benda 2020.

Kepala Seksi Nilai Tradisi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Mispan mengatakan makanan tradisional berbahan dasar kedelai itu merupakan makanan khas masyarakat Banyumasan yang telah ada sejak tahun 1870-an.

"Kami mengusulkan mendoan ini menjadi warisan budaya tak benda aspek kuliner."

"Makanan ini menjadi klangenan para adipati zaman dahulu."

"Berdasarkan hasil kajian kami, mendoan sudah ada sejak tahun 1870-an," kata Mispan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Baca: Soto Lamongan

Baca: Bakso Kadipolo

Tempe mendoan. (Tribunsolo)

Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas menjadi sentra pembuatan tempe mendoan.

Di desa tersebut terdapat sedikitnya 720 rumah perajin tempe dengan kapasitas produksi mencapai 12 ton per hari.

"Pemasarannya ke wilayah Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara."

"Mendoan sudah dikenal masyarakat luas, bahkan dulu penjual mendoan di Sawangan (Purwokerto) waktu zaman Pak SBY pernah diundang ke Istana Negara untuk menyajikan mendoan di sana," ujar Mispan.

Baca: PT KAI Buka Lowongan Terbaru Februari 2020 Job Fair PemKab Banyumas, Simak Informasinya

Baca: Tempe Alakatak

Tempe mendoan. (saturesep.com)

Menurut Mispan, mendoan juga menggambarkan karakteristik masyarakat Banyumas.

Mendoan yang bertekstur lembek menggambarkan karakteristik orang Banyumas yang fleksibel.

Namun, jika marah akan berubah menjadi keras layaknya kripik tempe.

Usulan tersebut telah disampaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng.

Selanjutnya akan diteruskan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca: Polisi Gelar Prarekonstruksi Kasus Temuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas

"Di kementerian sidang bulan Juni-Juli, kemudian Agustus sidang penetapan, mau jadi warisan budaya tak benda atau tidak nanti di situ ditentukannya."

"Sebelumnya getuk goreng juga sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda, piagamnya kami terima sejak 2018," kata Mispan.

Meski begitu, secara sosial kemasyarakatan, tempe mendoan sebenarnya tidak eksklusif hanya dibuat dan dinikmati oleh masyarakat di Kabupaten Banyumas.

Kultur Banyumasan yang telah menyebar di barat-selatan wilayah Jawa Tengah juga ikut memperkenalkan tempe mendoan ke berbagai daerah lain.

Masyarakat di beberapa kabupaten eks karesidenan Banyumas seperti Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga hingga kabupaten eks karesidenan Kedu, Wonosobo pun memiliki kuliner tempe mendoan, meski dengan beberapa variasi dan ciri khasnya tersendiri.

Sekilas tentang mendoan

Nama mendoan berasal dari Bahasa Banyumasan, yaitu mendo.

Dalam Bahasa Indonesia, mendo berarti lembek karena dimasak setengah matang. 

Bentuknya yang lembek atau mendo inilah yang melatarbelakangi nama mendoan.

Selain cara menggorengnya yang hanya sampai setengah matang, lembeknya tempe mendoan juga dipengaruhi oleh tempenya.

Tempe yang digunakan untuk membuat mendoan adalah tempe khusus, yaitu tempe yang bentuknya tipis dan dibungkus dengan daun pisang atau daun jati.

Baca: Tempe Mendoan

Baca: Soto Betawi

Tempe mendoan modern (sajiansedap.grid.id)

Sebenarnya tempe mendoan bisa juga dibuat dengan tempe biasa yang diiris tipis sekitar tiga sampai empat millimeter.

Namun rasa yang dihasilkan akan tetap berbeda dengan tempe mendoan yang dibuat dengan tempe khusus. 

Tempe mendoan berbahan baku utama tempe khas Banyumas.

Tempe khas Banyumas ini terbuat dari kedelai yang telah difermentasi.

Tempe mendoan biasanya dibungkus dengan daun jati atau pisang yang tipis.

Dalam satu bungkus tempe mendoan, biasanya berisi dua buah tempe tipis dengan ukuran yang sudah disesuaikan.

Cara pembuatan

Untuk membuat tempe mendoan khas Banyumas, selain tempe juga dibutuhkan tepung beras, tepung terigu, daun bawang, dan minyak secukupnya.

Ada juga bumbu halus yang terdiri atas kencur, bawang putih, ketumbar, dan garam. 

Untuk membuat tempe mendoan, langkah pertama adalah mencampurkan tepung beras, tepung terigu, air, serta bumbu halus dalam satu wadah.

Kemudian tambahkan daun bawang secukupnya lalu aduk sampai rata.

Setelah adonan rata, masukkan tempe ke dalam adonan tepung yang sudah disiapkan.

Baca: Sate Buntel

Bentuk tempe mendoan sebelum dimasak. (commons.wikimedia.org)

Panaskan minyak sampai benar-benar panas, kemudian masukkan tempe yang sudah berselimut tepung ke dalam minyak.

Menggorengnya tidak perlu lama-lama, sekitar tiga sampai empat menit saja untuk menghasilkan tempe setengah matang.

Setelah itu, angkat tempe dan tiriskan sejenak.

Tempe mendoan siap utuk disajikan. 
 
Tempe mendoan bisa disajikan langsung tanpa tambahan apapun.

Selain untuk cemilan, tempe mendoan juga dijadikan lauk untuk dimakan bersama nasi.

Tempe mendoan paling sering dimakan dengan cabai rawit hijau.

Memakan mendoan dengan cabai rawit segar ini biasa disebut dengan cigitan.

Tempe mendoan panas dan dimakan dengan cabai rawit hijau yang masih segar akan menambah sensasi nikmat tersendiri. 

Selain itu, tempe mendoan juga biasa disajikan bersama sambal kecap pedas.

Sambal ini dibuat dari kecap manis, bawang putih, cabai rawit, dan garam.

(Tribunnewswiki.com/Haris)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer