Dalam unggahan video, Iraj Harirchi membenarkan bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona.
Ia juga mengatakan jika saat ini tengah menjalani isolasi di kediamannya.
Iran sendiri menjadi salah satu negara di luar China yang mengalami peningkatan pesat terkait jumlah kasus virus corona.
Dikutip dari Kompas.com, Harirchi sesekali batuk dan tampak berkeringat saat konferensi pers pada Senin (24/2/2020) dengan juru bicara pemerintah Ali Rabiei.
Pada konferensi itu, Harirchi membantah klaim bahwa 50 orang telah meninggal akibat virus corona di kota Qom.
Dia juga mengatakan akan mengundurkan diri jika angka itu terbukti benar.
Baca: Ilmuwan Ungkap Asal Virus Corona, Bukan dari Kota Wuhan, Ternyata Sudah Menyebar Sejak November 2019
Baca: Satu Orang Positif Terinfeksi Virus Corona, 1.000 Pengunjung Hotel di Spanyol Dikarantina
Selain Harirchi, seorang anggota parlemen asal Teheran, Mahmoud Sadeghi juga dilaporkan terkena virus dengan nama resmi SARS-Cov-2.
Iran seniri telah melaporkan 16 korban meninggal dan 95 orang terinfeksi.
Namun, dilansir oleh BBC, angka tersebut diperkirakan lebih banyak.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Selasa (25/2/2020) mengatakan, Washington khawatir bahwa Iran mungkin telah menyembunyikan "rincian penting" tentang wabah virus corona yang terjadi di negaranya.
Selain itu, ia juga mendesak semua negara untuk mengatakan yang sebenarnya tentang penyebaran virus corona.
Iran sendiri mengonfirmasi kasus pertamanya pada Rabu (19/02/2020).
Hingga Rabu (26/2/2020), jumlah kematian karena virus corona di Iran telah dikonfirmasi sebanyak 16 orang, dan menjadi negara di luar China dengan kasus kematian terbayak karena virus corona.
Baca: Sudah Berjuang Mati-Matian Rawat Pasien Virus Corona, Kini 3.000 Tim Medis di China Malah Terinfeksi
Baca: Italia Diserbu Corona, Termasuk ke Wilayah Cristiano Ronaldo Bermukim
Dikutip dari South China Morning Post, hingga Rabu (26/2/2020) pagi, tercatat ada 80.967 kasus, 2.763 kematian, dan 29.998 pasien yang sembuh.
Di China tercatat total kematian ada 2.717 orang.
Sedangkan total kasusnya di China mencapai 78.159 kasus.
Di luar daratan China, negara terbanyak kasus coronavirus adalah Korea Selatan yang kasusnya tembus 1.146 kasus.
Berikut rincian kasus di seluruh dunia:
- China: 78.159 kasus
- Korea Selatan: 1.146 kasus
- Diamond Princess: 691 kasus
- Italia: 323 kasus
- Jepang: 159 kasus
- Iran: 95 kasus
- Singapura: 91 kasus
- Amerika Serikat: 53 kasus
- Thailand: 37 kasus
- Taiwan: 31 kasus
- Australia: 23 kasus
- Malaysia: 22 kasus
- Jerman: 18 kasus
- Vietnam: 16 kasus
- Perancis: 14 kasus
- Uni Emirat Arab: 13 kasus
- Inggris: 13 kasus
- Kanada: 10 kasus
- Kuwait: 9 kasus
- Bahrain: 8 kasus
- Irak: 5 kasus
- Filipina: 3 kasus
- India: 3 kasus
- Spanyol: 3 kasus
- Austria: 2 kasus
- Oman: 2 kasus
- Rusia: 2 kasus
- Afganistan: 1 kasus
- Algeria: 1 kasus
- Belgia: 1 kasus
- Kamboja: 1 kasus
- Kroasia: 1 kasus
- Mesir: 1 kasus
- Finlandia: 1 kasus
- Israel: 1 kasus
- Lebanon: 1 kasus
- Nepal: 1 kasus
- Romania: 1 kasus
- Sri Lanka: 1 kasus
- Swedia: 1 kasus
- Switzerland: 1 kasus
Sementara itu, berikut rincian kematian akibat virus corona:
- China: 2.717 orang
- Korea Selatan: 11 orang
- Diamond Princess: 4 orang
- Italia: 11 orang Jepang: 1 orang
- Iran: 16 orang
- Taiwan: 1 orang
- Prancis: 1 orang
- Filipina: 1 orang