Rival Anwar Ibrahim di PKR, Azmin Ali Mantapkan Dukungan untuk Mahathir Mohamad Tetap Jadi PM

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rival Anwar Ibrahim di PKR, Azmin Ali (kiri) mantapkan dukungannya kepada Mahathir Mohamad tetap jadi Perdana Menteri

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anggota dewan pecahan Parti Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia, Mohamed Azmin Ali dan 10 orang lainnya menegaskan kembali dukungan mereka kepada Tun Dr Mahathir Mohamad untuk tetap bekerja sebagai Perdana Menteri untuk masa jabatan penuh.

Azmin Ali, anggota dewan perwakilan Gombak Malaysia ini menyatakan ketegasannya dalam sebuah pernyataan, dilansir Bernama Selasa (26/2/2020).

Bersama 10 anggota parlemen lainnya, Azmin menyatakan kesepakatan yang dibuat sudah bulat dan merupakan hasil dari pertemuan yang diadakan tertutup.

Pengumuman Azmin kepada publik ini menambah panjang kemelut politik setelah mundurnya Mahathir Mohamad.

"Pilihan yang kami ambil sejalan dengan aspirasi rakyat yang menginginkan pemerintahan yang stabil, bersatu, dan kuat, serta fokus pada upaya menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Azmin.

"Kepercayaan yang kami anut adalah mandat yang diberikan rakyat dalam pemilihan umum ke-14," tambah Azmin dalam sebuah pernyataan.

Baca: Tajamnya Kemelut Politik setelah Mahathir Mohamad Mundur, Raja Malaysia Gelar Pertemuan Parlemen

Azmin Ali dkk mundur dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) untuk mendukung Mahathir Mohamad kembali jadi Perdana Menteri (Wikimedia)

Koalisi Baru dari Pecahan PKR

Sebelumnya, Mohamad Azmin yang merupakan wakil presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) bersama 10 anggota lainnya mundur dari partai pimpinan Anwar Ibrahim untuk bergabung dengan koalisi independen di luar pemerintahan.

Sepuluh anggota lain yang ikut keluar PKR yaitu: Zuraida Kamaruddin, Datuk Saifuddin Abdullah, Baru Bian, Datuk Kamaruddin Jaffar, Datuk Mansor Othman, Datuk Rashid Hasnon, Datuk Serik Dr Santhara Kumar, Ali Biju, Willie Mongin dan Jonathan Yasin.

Sebelumnya, Dr Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai perdana menteri setelah pemerintahan koalisi Pakatan Harapan (PH) yang terdiri dari: Parti Keadilan Rakyat (PKR), Democratic Action Party (DAP), Parti Bersatu, dan Amanah pecah.

Baca: Baru Menjabat PM Sementara Malaysia, Mahathir Mohamad Gelar Pertemuan Pimpinan Politik

Pada Selasa pagi (25/2/2020) Dr Mahathir Mohamad datang di Putrajaya untuk kembali bekerja sebagai Perdana Menteri Sementara Malaysia hingga PM baru terpilih (Instagram: @chedetofficial)

Kemelut Politik Semakin Tajam

Kemelut politik yang berkembang dramatis di Malaysia selama beberapa hari terakhir ini membuat spekulasi bermunculan perihal siapa sosok yang akan menggantikan Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri (PM).

Setelah Mahathir mundur dan diangkat menjadi PM sementara, Malaysia menunggu terpilihnya PM baru.

Raja Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah melakukan pertemuan dengan anggota parlemen untuk mendapat masukan terkait kepemimpinan di Malaysia.

Pertemuan Raja Abdullah dengan sejumlah anggota parlemen diadakan Selasa kemarin (25/2/2020) pukul 2.30 siang hingga 6 sore.

Dilansir Bernama, Raja Abdullah menemui 90 dari 222 anggota parlemen, sementara sisanya dimungkinkan akan bertemu raja pada Rabu (26/2/2020).

Ketidakpastian politik di negeri Jiran ini membuat para pemimpin sejumlah negara bagian ikut merasakan akibatnya, seperti di Johor, Melaka, Kedah, dan Perak.

Namun demikian, administrasi dan pemerintahan masih berjalan seperti biasa.

Baca: Penantian Panjang Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia, Rela Menunggu 22 Tahun

Anwar Ibrahim (Wikimedia)

Mahathir Gelar Pertemuan

Pertentangan politik di Malaysia mulai tajam menyusul pecahnya Koalisi Pakatan Harapan lantaran keluarnya sejumlah anggota parlemen yang masih menginginkan Mahathir menjadi perdana menteri.

Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer