Pemberitaan tengah diramaikan dengan adanya kabar ini.
Kejadian yang terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur ini membuat warganya berbondong-bondong untuk membantu 6 anak yang menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya meninggal.
Baca: Jokowi Angkat Bicara Soal Isu Reshuffle Menteri Kabinet: Sampai Detik Ini Saya Belum Terpikir
Baca: Ayah Jessica Iskandar Jadi Korban Tabrak Lari , Alami Patah Tulang Hingga Kesulitan Bernapas
Dikutip Tribunnewswiki.com dari Tribun Kaltim pada Rabu (26/2/2020), warga hingga organisasi perangkat daerah memadati rumah Mustafa (53) kakek dari keenam anak itu.
Saat ini, keenam anak itu dirawat oleh kakek dan neneknya pasca kedua orangtuanya meninggal pada Minggu (23/2/2020).
Berikut ini Tribunnewswiki.com himpun fakta-fakta terkait kejadian ini.
Dikutip dari Tribun Kaltim, simak selengkapnya di sini:
Kedua orang tua dari keenam anak itu meninggal karena diduga mengalami tekanan darah tinggi.
Wa Ode Rusdiana (52) menjelaskan bahwa putirnya, Siti Haryanti (26) sebelumnya sempat melahirkan anak keenamnya.
Ternyata hal itu menjadi awal mula penyakit Siti Haryanti hingga akhirnya ia meninggal pada hari Minggu sekira pukul 10.00 Wita.
"Sebelumnya anak saya itu kan tensinya naik waktu periksa di puskesmas mulai dari situ sudah tidak normal. Anak saya itu meninggalnya hari Minggu kemarin," kata Wa Ode Rusdiana.
Pasca meninggalnya Siti Haryanti, beberapa jam kemudian sang suami, Yahya Hardani (33) turut mengalami tekanan darah tinggi.
Suami Siti Haryanti kemudian dilarikan ke rumah sakit namun ia dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan.
"Tidak lama kemudian setelah anak saya meninggal itu, suaminya juga langsung naik tensi dan dilarikan ke rumah sakit,"
"Dan tidak lama langsung muncul kabar kalau dia sudah meninggal juga sementara anak saya ini masih dimandikan di rumah,"
Diketahui enam anak almarhum masih kecil, anak pertama baru berusia sekitar 10 tahun sementara anak terakhir masih bayi berusia 1 bulan 7 hari.
Saat kediamannya disambangi wartawan Tribun Kaltim, keenam anak itu terlihat jelas wajahnya yang masih polos dan bingung melihat ada banyak orang yang datang silih berganti.
Banyak masyarakat yang membawa oleh-oleh, memeluk dan bahkan menggendong mereka sambil menangis.
Keenam anak itu tidak ada yang terlihat murung dan mereka kini tinggal di rumah kakeknya yang berukuran kurang lebih 8x5 dan terhimpit dengan bangunan rumah warga lainnya.
Mereka terlihat mengenakan pakaian sangat sederhana dan terus berada di antara kakek dan neneknya.
Kondisi para cucu menjadi hal yang menyedihkan bagi nenek dan kakek para anak itu.
Kapolresta Balikpapan menjenguk 6 anak yatim piatu ini
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi terpantau menjenguk keenam anak yatim piatu ini, Selasa (26/2/2020).
Ia datang bersama istrinya, Tina Turmudi dan rombongannya menggunakan mobil.
Sesampainya di rumah kakek anak-anak itu, Kombes Pol Turmudi langsung menyapa kakek nenek dan anak-anak yatim piatu tersebut.
Ia dan istrinya juga sempat menggendong anak paling kecil yang baru berusia 1 bulan 7 hari tersebut.
Kombes Pol Turmudi terpantau memberikan santunan serta pencerahan dan dukungan moril untuk anak-anak dan kakek neneknya agar tetap tegar melewati cobaan.
Baca: Hasil Liga Champions: Chelsea Alami Kekalahan Terburuk, Barcelona Kesulitan Lawan Napoli
Baca: Sumbangkan Uang Penghargaan karena Selamatkan Siswa SMPN 1 Turi, Mbah Diro: Niat Saya Hanya Menolong
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mengkawal segala persoalan administrasi hingga keperluan anak-anak itu hingga tuntas termasuk Jaminan Kesehatan Nasional hingga perhatian dari pemerintah Balikpapan.
Kombes Pol Turmudi dan istrinya pun juga terlihat beberapa kali mengusap air matanya.
Saat hendak pulang, Kombes Pol Turmudi tidak banyak memberikan keterangan.
"Kita datang memberikan dukungan moril sosial kemanusiaan, turut prihatin empati...," katanya singkat seraya menundukkan wajahnya sambil berjalan dengan cepat lalu masuk ke dalam mobilnya.