Seorang bayi yang terlahir di Wuhan positif terkena virus corona.
Namun setelah 17 hari, meski tanpa bantuan obat-obatan, bayi tersebut sembuh sendiri.
Dilansir dari Mirror.co.uk, Xiao Xiao adalah bayi yang dikirim ke Rumah Sakit Anak-Anak Wuhan karena orang tuanya yang memiliki jenis penyakit Covid-19 atau virus corona.
Bayi perempuan itu berjuang dengan infeksi pernapasan dan kerusakan kecil di jantungnya.
Namun, karena gejalanya yang tidak terlalu parah dokter memutuskan untuk membiarkannya sembuh tanpa obat.
Baca: Wakil Menteri Kesehatan Iran Positif Corona, Menyadari Gejalanya Ketika Melakukan Konferensi Pers
Baca: Ilmuwan Ungkap Asal Virus Corona, Bukan dari Kota Wuhan, Ternyata Sudah Menyebar Sejak November 2019
Di usianya yang baru 17 hari, Xiao Xiao diberikan izin untuk kembali setelah empat tes negatif untuk penyakit ini.
"Dia tidak mengalami kesulitan bernafas, tidak batuk atau demam, karena itu kami hanya memberikan perawatan untuk kondisi miokardnya," kata Dr Zeng Lingkong, dari Departemen Neonatologi rumah sakit, kepada penyiar berita CCTV.
Dia menambahkan: "Dia bahkan tumbuh lebih besar dan lebih gemuk di sini."
Pemulihan bahagia terjadi pada bulan yang sama ketika seorang wanita yang terinfeksi coronavirus melahirkan bayi perempuan yang sehat di Xi'an.
Kejadian tak mengenakkan terjadi di Kepulauan Canary, Spanyol.
Sebanyak 1.000 orang yang menginap di sebuah hotel di Pulau Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol harus dikarantina.
Resort tepi laut berbintang empat Hotel H10 Costa Adeje Palace itu telah disegel sekitar pukul 8 pagi pada hari Selasa (25/02/2020).
Para pengunjung dikarantina setelah beberapa jam ditemukannya seorang tamu berasal dari Italia yang dinyatakan terkena virus corona.
Diketahui tamu tersebut dan istrinya telah tinggal dan menghabiskan waktu selama enam hari di hotel itu.
Petugas polisi setempat terlihat mengelilingi hotel dan menolak berbicara kepada media.
Penjagaan petugas memastikan tidak ada orang yang keluar masuk kawasan tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19.
Baca: Kisah Mbah Sudiro, Kakek 71 Tahun yang Pertaruhkan Nyawa Demi Bantu Selamatkan Siswa SMPN 1 Turi
Baca: Wabah Virus Corona Buat Hong Kong Kekurangan Stok Peti Mati, Permintaan Setiap Harinya Sangat Tinggi
Toko-toko, bar, dan restoran di dalam hotel telah ditutup.
Para staf yang datang untuk bekerja di pagi hari telah diperintahkan untuk pulang.
Sebuah surat yang dikirim oleh manajer kepada para tamu hotel mengatakan, para tamu harus tinggal di kamar mereka sesuai diagnosa virus mereka.
Seorang tamu Italia yang dinyatakan positif virus corona sekarang sudah dikarantina di Rumah Sakit Universitas Nuestra Señora de Candelaria di ibukota Tenerife, Santa Cruz.
Informasi yang didapat dari Telegraph, Angel Victor Torres Presiden Kepulauan Canary membenarkan protokol penanganan virus corona telah diaktifkan untuk turis Italia di selatan Tenerife pada Senin malam.
"Hasil dari tes pertama yang dilakukan di Canaries adalah positif. Besok tes baru akan berlangsung di Madrid.
Pasien telah dikarantina," kata Torres.
Dilansir dari Daily Mail, Seorang juru bicara otoritas kesehatan regional memberikan penjelasan lanjutan, protokol menuliskan bahwa tes kedua harus dilakukan di Pusat Mikrobiologi Nasional di Institut Kesehatan Carlos III di Madrid.
"Pasien sudah dikarantina dan berada di bawah perawatan petugas kesehatan," jelas sumber tersebut.
Berita soal karantina ini datang bersamaan dengan terkonfirmasinya kasus positif yang dilakukan Austria dan Kroasia.
Otoritas Kesehatan di Kepulauan Canary memberikan perintah penutupan Hotel H10 Costa Adeje Palace di Tenerife Selatan pada Senin.
Hsl tersebut dilakukan ketika Spanyol menunggu bukti pasti dari kasus ketiga di negaranya.
Hotel ini sendiri dipakai oleh perusahaan paket liburan Tui dan Jet2Holidays.
Sebanyak 1.000 tamu itu telah ditempatkan di isolasi untuk menghentikan penyebaran wabah virus corona lebih lanjut.
Seorang turis berkebangsaan Inggris melukiskan situasi yang dialaminya sebagai "liburan dari neraka."
Baca: Korban Virus Corona di Korea Selatan Capai 893, Kini Ribuan Orang Penuhi Jalanan Antri Beli Masker
Baca: Sudah Berjuang Mati-Matian Rawat Pasien Virus Corona, Kini 3.000 Tim Medis di China Malah Terinfeksi