Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - The Panturas adalah band asal Indonesia, tepatnya dari Bandung yang mengusung genre Surf Rock untuk aliran musiknya.
Band ini memilih genre Surf-Rock karena ingin membuat lagu yang bertemakan laut.
Mulanya, band kuartet ini dibentuk di Jatinangor pada 2016 dengan beranggotakan Abyan (vokal), Gogon (bass), Rizal (gitar), dan Kuya (drum).
Band asal Bandung ini membuat lagu yang terinspirasi dari kehidupan masyarakat Indonesia dengan adanya sentuhan metafora laut.
Terbentuknya band ini dengan memilih genre surf-rock banyak terinspirasi dari The Ventures, band rock asal Amerika tahun 60-an. (1)
Baca: Polka Wars
Baca: The S.I.G.I.T.
Nama The Panturas sendiri berasal dari plesetan nama band The Ventures.
Mulanya, mereka menamakan band mereka 'Project Ventures' sembari mencari referensi nama lain.
Band yang dibentuk oleh Rizal ini sempat ingin memberi nama band mereka Onta atau Arabian Spring.
Sampai akhirnya mereka memilih The Panturas karena lebih lokal dan enak diucapkan.
The Panturas juga bisa menjadi singkatan dari Pantai Utara Selatan, Pantai Ratu Selatan, atau Pantai Batu Karas. (2)
Sejarah Terbentuknya The Panturas
The Panturas bermula dari ide Rizal dan Kuya yang sudah terlebih dahulu mempunyai sebuah band.
Namun, band mereka sudah tidak tentu arahnya dan mereka memutuskan untuk membuat sebuah band baru.
Mereka akhirnya terpikirkan untuk membentuk band bergenre surf-rock.
Surf-Rock sendiri adalah sebuah aliran musik yang bergaya pantai yang terkenal di Amerika pada tahun 60-an. (3)
Kuya melihat Abyan memiliki suara yang unik dan akhirnya memintanya bergabung dengan band miliknya.
Kemudian, Rizal dan Kuya bertemu dengan Abyan dan Gogon yang akhirnya bergabung membentuk The Panturas.
Akhirnya, mereka sepakat untuk membentuk band beraliran surf-rock dan mulai mencari referensi terkait genre tersebut.
Sampai band ini akhirnya memutuskan untuk menggunakan nama The Panturas yang merupakan plesetan dari The Ventures.
Alasan dibalik pemilihan nama The Panturas juga karena lebih lokal dan lebih Indonesia.
Band ini mulai dibentuk tahun 2015 namun mulai menampakkan diri di atas panggung pada 2016.
Mereka mengeluarkan single berjudul Fisherman's Slut pada Juli 2016. (4)
Baca: Rubah Di Selatan
Baca: Pamungkas
Fakta Menarik
Dalam pembuatan lagu-lagunya, The Panturas terinspirasi dari kehidupan sehari-hari.
Melalui lagu Fisherman's Slut, Fish Bomb, dan Gurita Kota mereka ingin menyampaikan tidak semua laut di Indonesia itu indah seperti iklan pariwisata. (5)
Fish Bomb adalah lagu kritik terhadap nelayan Indonesia yang melakukan pengeboman laut demi mendapatkan ikan.
Aksi yang dilakukan nelayan tersebut tidak hanya merusak ekosistem namun ternyata juga bisa merugikan nelayan yang lain.
The Panturas kemudian menemukan sebuah artikel yang menyebutkan salah satu nelayan yang melakukan bom laut terbunuh saat ia menggunakan bomnya sendiri.
Sedangkan lagu Fisherman's Slut adalah lagu sindiran yang ditujukan untuk para nelayan atau para kru kapal di laut.
Dari judulnya, band ini mengatakan bahwa masih ada kegiatan prostitusi di kapal-kapal asing yang datang ke Indonesia.
Lagu Gurita Kota sebenarnya adalah pengalaman pribadi personil band ini.
Gurita Kota merupakan metafora dari bis-bis kota atau truk yang menguasai jalanan dan mengeluarkan asab hitam pekat. (6)
Diskografi
Single:
- Fisherman's Slut (2016)
- Queen of the South (2018)
- Gelora (2019)
- Putra Petir (2019) (7)
Album: Mabuk Laut (2018)
- Tenggelamkan!
- Fish Bomb
- Gurita Kota
- Arabian Boy (ft. Oscar Lolang)
- Pergi Tanpa Pesan
- Sunshine
- Fisherman's Slut (8)
Musik Video
Berikut musik video dari The Panturas berjudul Sunshine yang dirilis pada 2019.