Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad, mengatakan Pulau Sebaru adalah pulau kecil yang jauh dari pemukiman warga.
Dulunya pulau ini pernah menjadi tempat rehabilitasi pecandu narkoba.
"Pulaunya kosong jauh dari pemukiman dan dikelilingi oleh pulau kosong. Memang disana ada bangunan. Dulu itu pulaunya digunakan untuk rehabilitasi pecandu narkoba beberapa tahun lalu," ungkap Husein di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Bupati itu memastikan fasilitas di lokasi tersebut sudah memadai, pemerintah juga akan menyiapkan segala sarana yang dibutuhkan.
"Memang fasilitasnya sudah memadai ya disana. Semua dipersiapkan pihak kementerian, sama kita sifatnya hanya koordinasi saja," lanjutnya seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
WNI yang menjadi kru kapal World Dream akan diobservasi terlebih dahulu di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta menggunakan kapal RS Dr Suharso.
Nantinya, pemindaan itu dilakukan di peraian Selat Durian, Riau pada 26 Februari 2020 mendatang.
Diperkirakan, kapal World Dream akan sampai di Riau pada 28 Februari 2020.
Observasi yang dilakukan ini akan disamakan dengan waktu karantina WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China yaitu 14 hari.
Terkait dengan kru kapal World Dream yang membawa 188 WNI, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan fasilitas di Pulau Sebaru Kecil sudah memadai.
Terawan telah memantau pulau tersebut sebelum akhirnya dipilih menjadi tempat karantina.
"Ya jadi Pulau Sebaru ini pulau yang kosong. Saya sudah lihat bersama Pak Menko hari Minggu pagi. Saya ke sana saya mengecek kondisinya ini pulau kosong tetapi perlengkapannya luar biasa termasuk mata air, sumber air, ini semua bagus dan gedungnya terpisah-pisah," ujar Terawan di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (24/2/2020).
Fasilitas yang ada di pulau tersebut sudah lengkap, mulai dari sanitasi, fasilitias kesehatan hingga fasilitas pendingin ruangan.
"Banyu ono (air ada), fasilitias kesehatan ono, ruang kesehatan ono, tempat tidur terbagus bukan velbed, AC," terangnya.
Baca: Italia Diserbu Corona, Termasuk ke Wilayah Cristiano Ronaldo Bermukim
Baca: Pulau Sebaru Jadi Lokasi Observasi 188 ABK World Dream, Dulunya Lokasi Rehabilitasi Pecandu Narkoba
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah tetap akan melakukan observasi terhadap 188 WNI yang bekerja di kapal pesiar World Dream.
Observasi ini tetap dilakukan meski para WNI telah menjalani pemeriksaan oleh pemerintah Hongkong.
Hasil pemeriksaan menyatakan para ABK tersebut tidak mengidap virus Corona.
"(ABK) Dream World itu sudah mendapat sertifikat sehat baik dari pemerintah Hongkong maupun juga dari tim dokter di kapal," ujar Terawan.
Menurutnya, observasi ini harus tetap dilakukan untuk benar-benar memastikan kesehatan para WNI tersebut.
"Mereka tetap dalam kondisi sehat dan akan kita observasu di Pulau Sebaru Kecil selama 14 hari. Kita anggap sebagai titik nol di situ. Meskipun dia sudah menjalani 14 hari tadinya di kapal," ucap Terawan.
"Jadi mereka dapat 2 sertifikasi, karena itu sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Diamond Princess," tuturnya.
Baca: Natuna Jadi Tempat Karantina dan Observasi WNI dari Wuhan, Sekolah Diliburkan Selama Dua Minggu
Saat ini, kapal World Dream telah sampai di Selat Johor, Malaysia.
Pemindakan kru kapal yang berasal dari WNI berjumlah 188 orang ini akan dilakukan di perairan Selat Durian, Riau pada 26 Februari 2020.
Kemudian akan sampai di Pulau Sebaru pada 28 Februari 2020.
Evakuasi dilakukan setelah pengopersian kapal dihentikan akibat wabah virus corona.
Nantinya, observasi yang dilakukan akan memakan waktu 14 hari, sama dengan waktu yang dibutuhkan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China.