Mereka tewas ketika sejumlah rekan Rian ingin memberikan kejutan kepadanya di hari ulang tahun korban.
Berikut fakta-fakta kejadian tenggelamnya 2 remaja di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta yang dikutip dari Kompas.com:
Sebelum terjadi kejadian naas tersebut, Kapolsek Temon, Kompol Setyo Hery P seperti dilansir dari TribunJogja mengatakan, ada sekitar enam orang yang terdiri dari Tegar, Yoga, Angga, Ramli, Tyas, dan Vita.
Keenamnya berada di lokasi (Underpass kulur) terlebih dahulu, mereka berencana memberikan kejutan ulang tahun kepada Rian.
Tak lama, Rian datang ke lokasi dan langsung bercanda dengan teman-temannya.
Diduga, ada rekannya yang bercanda secara berlebihan yang mengakibatkan Rian tercebur ke dalam genangan air di underpass tersebut.
Baca: Iseng Bercanda Rayakan Ulang Tahun Teman, 2 Remaja Tewas Tenggelam di Underpass Kulur Kulon Progo
Rian yang tercebur, ternyata tidak bisa berenang dan berusaha membuat dirinya tetap berada di atas air.
Rekan korban yang bernama Tegar kemudian terjun ke genangan air itu untuk menolong Rian.
Melihat Tegar yang kesulitan menyelamatkan Rian, rekan lainnya kemudian ikut membantu dan berenang di Underpass.
"Karena tidak kuat, kemudian Yoga, Ramli, dan Angga menyusul untuk menolong. Sehingga di dalam kolam ini ada lima orang, sementara yang perempuan di atas," terang Setyo seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Namun, upaya pertolongan yang dilakukan oleh rekan-rekan Rian gagal.
Karena tidak mampu melakukan evakuasi, Yoga menepi dan rekan perempuan lainnya mencari bantuan pertolongan.
Akhirnya, Rian, Tegar, dan Ramli masih berada di genangan air di undepass.
Namun, akibat kejadian tersebut, Rian dan Tegar dinyatakan tewas. Sedangkan Ramli selamat dan saat ini dirawat di RSUD Wates.
Sebelum kejadian naas tersebut, keluarga Rian diketahui sudah menyiapkan tumpeng untuk merayakan ulang tahun korban.
Riyanto, kerabat korban, mengaku keluarga awalnya berharap perayaan ulang tahun dilakukan di rumah saja.
Namun Rian memilih untuk merayakan bersama teman-temannya di kawasan underpass tersebut.
Setelah kejadian tenggelam itu, Rian sempat dilarikan ke rumah sakit.
Tetapi nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.
"Selanjutnya kami bawa pulang ke rumah. Alamat rumah di Sogan," ungkap Riyanto.
Baca: Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai, Guru SMPN 1 Turi Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Baca: Usulkan Ide Susur Sungai tapi Malah Tinggalkan Peserta, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Jadi Tersangka
Underpass yang berlokasi di Desa Kulur, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta tersebut memiliki lebar sekitar 6 meter, tinggi 4,5 meter.
Saat masuk musim penghujan, underpass itu menjadi genangan air menyerupai danau.
Sudah delapan tahun Underpass Kulur itu menjadi kolam ketika musim hujan datang.
Saat genangan air memenuhi underpass, kedalaman air bisa mencapai 4 meter karena permukaannya berbentuk cekung.
Bahkan, underpass itu sama sekali tidak berfungsi saat hujan.
Kerena itu, Lurah Kulur Adi Nugraha mendesak pemerintah untuk segera melakukan perbaikan sebelum jatuh korban lagi.
Pasalnya, sebelum kejadian 2 pelajar tewas tenggelam, seorang lansia juga tewas tenggelam di sana.
"Harus berapa banyak lagi korban di underpass ini. Saya sudah pernah menyampaikan berulang kali karena underpass tidak berfungsi ini," kata Adi via telepon kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2020).
Kapolsek Temon, Kompol Setyo Hery P juga berpesan kepada anak-anak, warga, dan semua masyarakat agar tidak bercanda secara berlebihan.
"Bercanda boleh, tapi harus mengingat kemampuan, apakah punya kemampuan menyelamatkan diri atau bisa menyelamatkan orang lain," katanya.