Jumlah tersbut melonjak dalam 4 hari, menjadi 433 orang terinfeksi.
Dikutip dari CBS News pada Minggu (23/2/2020), kebanyakan orang yeng terinfeksi virus corona ini ada di sekitar gedung ibadah dan rumah sakit di kota besar keempat di negara itu.
Jumlah infeksi COVID-19 (2019-nCoV) telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Dengan sebagian besar infeksi baru dilacak ke Rumah Sakit Daenam di daerah tenggara Cheongdo, dan sekte Kristen kecil di kota tenggara Daegu.
Kemudian Sabtu, Departemen Luar Negeri A.S. mengeluarkan dua travel advisories yang memeringatkan orang Amerika untuk "meningkatkan kewaspadaan" saat bepergian ke Korea Selatan dan Jepang.
Korea Selatan juga melaporkan kematian ketiga karena virus corona.
Korban meninggal itu seorang pria berusia 40-an yang ditemukan tak bernyawa di rumahnya.
Hasil tes virus corona pria tersebut menunjukan positif.
Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kim Gang-lip mengatakan wabah virus corona ini telah memasuki fase baru yang serius.
Namun ia optimis wabha ini dapat diatasi di wilayah sekitar Daegu, dimana kasus pertama dilaporkan pada hari Selasa (18/2/2020).
Dari 229 kasus baru di Korea Selatan, 200 berasal dari Daegu dan daerah sekitarnya.
Pada Sabtu pagi, kota dengan jumlah penduduk 2,5 juta dan daerah sekitarnya menghitung 352 kasus.
Termasuk dua kematian di rumah sakit Cheongdo.
Kedua pasien itu menderita pneumonia.
"Meskipun kami mulai melihat beberapa kasus lagi di seluruh negeri, infeksi masih sporadis di luar zona manajemen khusus Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara," kata Kim pada saat pengarahan, Sabtu (22/2/2020).
Dia menyerukan untuk mempertahankan kontrol perbatasan yang kuat untuk mencegah infeksi dari China dan tempat lain memasuki Korea Selatan.
Di seluruh negeri itu, angka-angka kasus yang terinfeksi corona menjadi perhatian khusus.
Tedapat 20 kasus baru yang dilaporkan pada Rabu kemarin.
Menyusul 53 kasus pada hari Kamis, dan 100 kasus pada Jumat.
Sekitar 230 dari mereka secara langsung terkait dengan satu rumah ibadat, cabang Daegu dari Gereja Shincheonji Yesus.
Di mana seorang wanita berusia 60-an menghadiri dua ibadah sebelum dites positif terkena virus.
Para pejabat juga sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara pengunjung gereja dan lonjakan infeksi di rumah sakit Cheongdo.
Di mana lebih dari 110 orang telah terinfeksi sejauh ini, sebagian besar pasien di bangsal penyakit jiwa.
Para pejabat kesehatan menyaring sekitar 9.300 jemaat gereja, dan mengatakan bahwa 1.261 dari mereka telah menunjukkan batuk dan gejala lainnya.
Di antara mereka, empat telah melakukan perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir, termasuk satu ke Cina.
Meskipun perjalanan itu terjadi pada awal Januari dan tidak di dekat Hubei.
Pejabat kesehatan dan kota mengatakan wanita yang pertama kali dites positif memiliki kontak dengan 1.160 orang.
Baik di gereja, restoran dan rumah sakit tempat dia dirawat karena cedera akibat kecelakaan mobil.
Tetapi para pejabat mengatakan bahwa tidak mungkin wanita itu memicu rantai infeksi.
Dan bahwa ia mungkin hanya orang pertama yang terdeteksi di daerah di mana virus itu beredar dalam populasi.