Video yang dirilis media pemerintah CCTV itu awalnya bermaksud untuk menunjukkan Zhao Yu sebagai pahlawan, Sabtu (22/2/2020).
Sebab meskipun sedang hamil, perawat tersebut tetap menjalankan tugasnya.
Namun hal ini justru berubah menjadi bumerang dan menuai kritikan.
Baca: Ramalan Zodiak Mingguan 23-29 Februari 2020, Gemini Ada Kekacauan, Minggu Istimewa untuk Taurus
Baca: Anies Baswedan Posting #WajahBaruJakarta, Yunarto Wijaya Beri Komentar Pedas: Makan Tuh Jakarta Baru
Dikutip dari South China Morning Post, pengguna media sosial dan akademisi menganggap ini mereka sebagai propaganda dan ‘memalukan’.
Dalam video tersebut terdapat keterangan yang menyebutkan "seorang ibu dan malaikat yang hebat dalam gaun putih".
Keterangan tersebut menyusul alasan karena perawat tersebut terus bekerja di ruang gawat darurat di rumah sakit militer di Wuhan, pusat wabah virus corona itu.
Perawat bernama Zhao Yu tersebut diketahui berada dalam bulan terakhir kehamilannya.
Baca: Update Terbaru Virus Corona - 23 Februari: 23.092 Pasien Sembuh, 2462 Orang Meninggal Dunia
Baca: Virus Corona Infeksi Korea Selatan, Kasus Meningkat hingga 8 Kali Lipat
Zhao Yu dijadwalkan melahirkan dalam 20 hari ketika laporan itu disiarkan.
Dikutip dari BBC.com, video itu memperlihatkan dia berjalan-jalan di rumah sakit dengan setelan hazmat saat sedang hamil.
Dia terlihat berkeliling dan menguji seorang pasien yang kemudian dikirim ke departemen demam.
Pasien terdengar mengatakan kepadanya untuk tidak bekerja karena itu "berbahaya".
Zhao Yu mengakui dalam video bahwa keluarganya menolaknya untuk terus bekerja, tetapi menambahkan bahwa ia berharap dapat melakukan bagiannya dalam memerangi virus.
Baca: China Klaim Penurunan Tajam Kasus Virus Corona, WHO Ingatkan Masih Terlalu Dini Beri Kesimpulan
Baca: Virus Corona Kian Mewabah di Italia, Dua Orang Dilaporkan Tewas
Dia diberitakan bersikeras tetap bertugas di Rumah Sakit Umum Zona Perang Cina Tengah, yang seperti rumah sakit lain di kota itu dipenuhi pasien virus.
Meskipun rekan-rekannya telah mencoba menghentikannya.
Tetapi berita mengenai pujian yang ditujukan kepada para perawat tersebut justru berujung kritikan.
Klip video tersebut ditarik setelah banyak pengguna media sosial mengemukakan kekhawatiran tentang perawat hamil itu.
Mereka khawatir, perawat tersebut dapat terinfeksi virus corona karena bekerja di lingkungan pusat wabah.
Baca: Virus Corona Merenggut Korban Jiwa Baru di Italia, 2 Orang Meninggal Dunia dari 30 Kasus Terinfeksi
Baca: Totalitas, Dokter dan Perawat yang Ditugaskan Tangani Corona Rela Gunduli Kepala agar Tak Tertular
"Saya tidak tersentuh sama sekali - sebaliknya, saya marah," tulis salah satu dari banyak komentar serupa di Weibo, Twitter China.
"Bukankah seharusnya seorang wanita yang hamil sembilan bulan berada di rumah?