Menurut data BPDB DIY, susur sungai tersebut diikuti sebanyak 249 siswa SMPN 1Turi Sleman.
Lokasi susur sungai tersebut berada di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Informasi terbaru yang dirilis oleh BPBD DIY, jumlah korban meniggal hingga kini menjadi 8 orang.
Baca: Kronologi Banjir Bandang Sebabkan Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut Saat Susur Sungai
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Besok Minggu 23 Februari 2020, Aquarius Mimpimu Jadi Nyata, Libra Rileks
Sedangkan 2 orang siswa belum terkonfirmasi.
Sebanyak 216 siswa dapat diselamatkan, salah satunya Salma, siswi kelas 7 SMPN 1 Turi.
Dikutip dari Tribun Jogja, Salma menceritakan bahwa susur sungai itu dimulai sekitar pukul 14.30 WIB.
Ketika itu, cuaca gerimis dan aliran sungai masih terlihat normal atau biasa.
Baca: Pantai Apra
Baca: Katy Perry
Namun ketika berada ditengah-tengah sungai, arus air berubah menjadi deras.
"Ketika kami sampai di tengah-tengah sungai, jalan di sungai sudah sekitar setengah jam, tiba-tiba ada arus besar dari arah utara atau atas," kata Salma.
Ia dan teman-temannya yang berada di tengah sungai sulit untuk menyelamatkan diri lantaran arus sungai yang deras.
Baca: Manchester City Dihukum UEFA, Raheem Sterling Tetap Setia walau Digoda Real Madrid
Baca: Tak Dibayar, Fans Barcelona yang jadi Buzzer Penghujat Pemain Sendiri Akhirnya Buka Suara
Salma pun menurutkan ada beberapa kakak kelasnya yang mencoba membantunya menyelamatkan diri.
"Saya mau menyelamatkan diri tapi terseret arus air.
Mau pegang batu tapi tidak bisa karena arus besar.
Kemudian ada kakak-kakak yang menyelamatkan saya. dibawa ke batu-batu tebing," tuturnya.
Baca: Katy Perry Tiba-tiba Jatuh Karena Kebocoran Gas Saat Jadi Juri Audisi American Idol
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 22 Februari 2020: Sagitarius Kurangi Kafein Leo Jangan Tolak Pekerjaan
Ia juga mengaku sempat melihat teman-teman lainnya yang juga tereset arus deras saat itu.
Namun dia sendiri juga berjuang untuk menyelamatkan diri.
Bahkan ia mendapat beberapa luka di kakinya akibat benturan dengan bebatuan di sungai tersebut.
Baca: 2 Warga Perum Batan Indah Terkontaminasi Nuklir, Polisi Periksa 12 Saksi: Yang Datang Hanya 7 Orang
Baca: Indonesia dan 4 Negara Lainnya Dicabut AS dari Daftar Negara Berkembang, Ada Apa ?
"Luka beberapa di kaki karena terkena batu.
Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan seperti ini," katanya.
Peristiwa ini turut membuat orangtua korban panik dan cemas.
Salah satunya adalah Hartono.
Baca: Sungai Maron Pacitan
Baca: Bawa PSS Sleman ke Papan Atas Liga 1, Seto Nurdiantoro Mengaku Belum Puas
Ia mengatakan saat itu ia sedang pulang kerja dan mendapat telepon dari adiknya bahwa sejumlah siswa SMPN1 Turi hanyut saat susur sungai.
Ia lantas datang ke lokasi untuk mencari anaknya, Salma Kusuma Haryani, yang merupakan satu di antara peserta susur sungai SMPN 1 Turi tersebut.
"Saya ditelpon adik ada banjir.
Saya ke lokasi anak saya tidak ada, saya nangis, panik," katanya.
Baca: FILM - Napoleon Dynamite (2004)
Baca: Heboh Ruang Kendali Nuklir Sunda Empire, Tak Dijaga Ketat, Penampakannya di Luar Nalar
Di tengah kepanikan itu, ada informasi bahwa empat korban meninggal.
Ia semakin khawatir satu di antara mereka adalah anaknya.
"Lalu ada informasi dari salah satu wali, anak saya selamat. Alhamdullilah," ujarnya.
Baca: Viral Gegara Hal Sepele, Perempuan Ini Diminta Kembalikan Barang & Uang dari Mantan saat Pacaran
Baca: Lowongan Kerja Rebahan di Kasur Gaji Rp 222,9 Juta Plus Makan Gratis Selama 2 Bulan, Berminat?
Hartono berharap, pihak sekolah lebih jeli melihat situasi jika mengadakan kegiatan di luar sekolah atau di alam terbuka.
Ia menilai kegiatan semacam itu baik, asal dilakukan tepat pada waktunya.
"Sekarang musimnya hujan cuaca tidak menentu.
Karena ini jelajah di luar ruang, pembina harus jeli, di atas hujan," tuturnya.
Baca: Malioboro, Yogyakarta
Baca: Prakiraan Cuaca Sabtu 22 Februari 2020: Waspada Hujan Petir di Yogyakarta dan 2 Wilayah Lainnya
Seperti diketahui, 257 siswa SMP 1 Turi, Sleman, sedang mengikuti kegiatan Pramuka, yaitu susur sungai di lokasi kejadian.
Saat sejumlah siswa mulai turun ke sungai, hujan belum turun.
Arus sungai juga masih normal.
"Namun, ternyata di hulu sungai hujan," kata Makwan, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, saat dihubungi.
Akibatnya, aliran air dari hulu tersebut cukup deras dan membuat ratusan siswa itu terseret.