Sejak UEFA merilis pernyataan terkait penjelasan hukuman kepada Manchester City beberapa hari yang lalu, Pep Guardiola langsung dikabarkan dengan pintu keluar dari klub tersebut.
Hukuman dari UEFA tak main-main, yakni berupa larangan bermain di kompetisi klub level Eropa selama dua musim mendatang.
Padahal, salah satu target utama kenapa Pep Guardiola didatangkan oleh Manchester City adalah demi memenangkan trofi Liga Champions.
Melihat situasi Manchester City dan Guardiola saat ini, beberapa klub top Eropa pun dilaporkan langsung memantau perkembangan terbaru.
Salah satunya adalah Juventus, yang berniat untuk merekrut pelatih asal Spanyol itu pada musim panas 2020 nanti.
Baca: Menang di Kandang Chelsea, Manchester United Ramaikan Perburuan Zona Liga Champions
Baca: Bersiap Ditinggal Pep Guardiola, Manchester City Incar Mauricio Pocchettino
Juventus memang bukan sosok asing peminat Guardiola, mengingat musim panas 2019 lalu klub berjuluk Bianconeri itu juga sempat mendekati pelatih asa Spanyol itu sebelum akhirnya mendapatkan Maurizio Sarri dari Chelsea.
Akan tetapi, kabar terkait kepindahannya tersebut langsung dipatahkan oleh Guardiola sendiri.
Seperti dilansir Tribunnewswiki.com dari Bolasport.com, Selasa (18/2/2020), Guardiola mengatakan kepada para pemain Manchester City jika dirinya akan bertahan, apa pun yang terjadi terhadap klubnya.
"Dengar, di liga mana pun kita berada, saya akan tetap di sini (Manchester City)," kata Guardiola.
"Bahkan jika mereka menempatkan kita di kasta terbawah, aku akan tetap di sini."
"Ini adalah waktu untuk kami tetap bersatu sebagai sebuah tim," ujar Guardiola menambahkan.
Baca: Dihukum UEFA, Nasib Jelek Manchester City Jadi Bahan Ledekan Legenda Manchester United
Baca: Jika Hukuman untuk Manchester City Terlaksana, Klub Inggris Ini bakal Kejatuhan Durian Runtuh
Wajar jika Guardiola berkata tegas semacam itu.
Pasalnya, selain sanksi larangan bermain di Liga Champions, Manchester City juga terancam pengurangan poin, ancaman degradasi ke kasta keempat sepak bola Inggris dan bahkan pencabutan gelar juara domestik.
Klub berjuluk The Citizens itu dinilai pantas mendapat hukuman dari karena mereka memasukkan data keuangan yang sama untuk mendapatkan lisensi Premier League dengan data yang diberikan kepada UEFA dan dinilai bermasalah.
Jika Manchester City tetap dinyatakan bersalah oleh Liga karena hal tersebut (meski FFP di Liga Inggris lebih fleksibel), maka hukuman bagi City akan diberlakukan.
Hukuman pengurangan poin, degradasi ke kasta bawah dan bahkan pencabutan beberapa gelar semisal trofi Liga Inggris menjadi hukuman yang diberikan kepada City bila mereka terbukti melanggar ketentuan yang berlaku.
Manchester City mau tak mau harus bersiap dengan hukuman larangan bertanding di Liga Champions selama dua musim karena kejanggalan laporan keuangan dari 2012 hingga 2016.
Kondisi ini membuat masa depan pelatih mereka, Pep Guardiola, menjadi tanda tanya besar.