Bersiap Ditinggal Pep Guardiola, Manchester City Incar Mauricio Pocchettino

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mauricio Pocchettino (kiri) berpeluang menggantikan Pep Guardiola (kanan) sebagai pelatih Manchester City.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Manchester City mau tak mau harus bersiap dengan hukuman larangan bertanding di Liga Champions selama dua musim karena kejanggalan laporan keuangan dari 2012 hingga 2016.

Kondisi ini membuat masa depan pelatih mereka, Pep Guardiola, menjadi tanda tanya besar.

Pep Guardiola bisa saja meninggalkan Manchester City dengan adanya hukuman berat tersebut.

Kini rumor pengganti Guardiola pun mulai menyebar di pemberitaan jagad sepak bola dunia.

Mauricio Pochettino pun menjadi nama terdepan yang dijagokan untuk menggantikan posisi Guardiola di juara bertahan Liga Inggris tersebut

Pochettino masih berstatus tanpa klub semenjak dipecat oleh Tottenham Hotspur pada November tahun lalu.

Baca: Jika Liverpool Juara Liga Inggris, Juventus Sodorkan Rp 2,6 Triliun untuk Rekrut Virgil Van Dijk

Baca: Dihukum UEFA, Nasib Jelek Manchester City Jadi Bahan Ledekan Legenda Manchester United

Mauricio Pochettino (kiri), berpeluang gantikan Pep Guardiola di Manchester City.

Selain itu, Pochettino juga masih menyimpan keinginan besar untuk kembali ke Liga Inggris.

"Kalau boleh jujur, saya ingin kembali bekerja di klub Liga Inggris," ujar Pochettino seperti dilansir Tribunnewswiki.com dari Bolasport.com, Senin (17/2/2020).

"Memang kelihatannya akan sulit, tetapi saat ini saya hanya bisa menunggu dan berharap," kata Pochettino menambahkan.

Sebelumnya, Pochettino lebih sering dikaitkan dengan rival Manchester City, Manchester United.

Kini klub berjuluk The Citizens itu bisa ikut mengantre jasa pelatih asal Argentina tersebut, seandainya Guardiola akan pindah ke klub lain pada akhir musim 2019-20 ini.

Manchester City harus bersiap diri andai suatu saat kehilangan sosok Guardiola.

Selain mantan pelatih Barcelona tersebut tak mau jika tim yang ia besut tak bisa bermain di kompetisi Eropa, Manchester City juga akan kesulitan belanja pemain demi memuaskan hasrat Guardiola membentuk tim sesuai keinginan.

Juventus pun disebut-sebut menjadi pelabuhan baru bagi Guardiola, mengingat kualitas tim yang diatas rata-rata dan keuangan klub yang tak terancam olef Financial Fair Play (FFP).

Dan sosok Mauricio Pochettino pun merupakan sosok yang tepat karena kenyang pengalaman di Liga Inggris.

Nasib sial Manchester City

Larangan bertanding di kompetisi Eropa akan membuat pelatih Manchester City, Pep Guardiola kesulitan merealisasikan rencananya untuk Manchester City di musim depan.

Ternyata Guardiola bersama direktur sepakbola Manchester City, Txiki Begiristain, sudah berencana untuk merombak tim secara besar-besaran di akhir musim ini.

Keduanya dikabarkan akan memburu beberapa nama seperti Jadon Sancho (Dortmund), Fabian Ruiz (Napoli), Milan Skriniar (Inter Milan) hingga Nathan Ake (Bournemouth) pada bursa transfer musim panas nanti.

Keduanya ingin melakukan peremajaan di dalam skuat The Citizens untuk persiapan menghadapi kompetisi Liga Inggris 2020-2021.

Baca: Akibat Hukuman dari UEFA, Rencana Krusial Manchester City Ini Terancam Gagal Total

Baca: Jika Hukuman untuk Manchester City Terlaksana, Klub Inggris Ini bakal Kejatuhan Durian Runtuh

Pep Guardiola dan Txiki Begiristain di Manchester City. (madrid-barcelona.com)

Guardiola merasa bahwa beberapa pemain kuncinya tidak akan tampil dengan performa terbaiknya pada musim depan.

Faktor usia menjadi alasan mantan pelatih Barcelona itu untuk segera membidik para pemain yang lebih muda untuk memperkuat tim asuhannya.

Belum diketahui apakah rencana tersebut dapat direalisasikan oleh Guardiola pada bursa transfer musim panas nanti.

Kemungkinan besar perekrutan para pemain tersebut tersebut berantakan total mengingat akan memakan biaya sangat besar, sehingga tak mungkin lagi bagi Manchester City untuk menghambur-hamburkan uang seperti sedia kala.

Selain itu, sanksi berat yang dijatuhkan UEFA juga bisa membuat Guardiola meluapakan rencananya dan memilih untuk tinggalkan Manchester City ke Juventus.

Hukuman tersebut juga mampu membuat para pemain incaran The Citizens enggan untuk bergabung dengan tim yang bermarkas di Stadion Etihad tersebut.

Jenis pelanggaran Manchester City

Klub kaya raya asal Inggris, Manchester City resmi dihukum oleh UEFA terkait skandal manipulasi laporan keuangan mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan temuan UEFA, Manchester City disebut telah melakukan pelebih-lebihan catatan pendapatan sponsor klub demi menghindari aturan Financial Fair Play (FFP) yang diterapkan federasi sepak bola Eropa tersebut.

Financial Fair Play (FFP) adalah peraturan yang harus dipatuhi oleh semua klub yang berpartisipasi dalam kompetisi naungan UEFA, disusun pada 2009 dan mulai diperkenalkan pada awal musim 2011/12.

Klub harus menyeimbangkan neraca keunagan mereka selama tiga musim berurutan.

Baca: Akibat Isu Virus Corona, Manchester United Isolasi Penyerang Baru Mereka dari Klub China

Baca: Diisukan Keluar dari Barcelona, Media Inggris Buat Simulasi Messi Main di Manchester City

David Silva dan Bernardo Silva, pemain Manchester City. Mereka terancam tak bisa bermain di Liga Champions dua musim kedepan. (AFP)

Penghasilan dari klub seperti tiket pertandingan, pendapatan TV, iklan, sponsor, penjualan pemain, dan hadiah uang termasuk dalam catatan keuangan yang masuk fitur penghitungan untuk FFP.

Ada berbagai sanksi yang bakal berlaku andai klub tidak patuh pada aturan FFP.

Mulai dari sanksi teguran, peringatan, diskualifikasi, larangan berpartisipasi di kompetisi naungan UEFA, bahkan pencabutan gelar juara.

Selain itu, klub-klub yang melanggar aturan FFP juga bisa dikenai denda, pengurangan poin, larangan transfer pemain dan pembatasan registrasi untuk kompetisi di Eropa.

Manchester City. (AFP)

Berikut pernyataan resmi hukuman terhadap Manchester City yang Tribunnewswiki.com kutip dari laman resmi UEFA pada Sabtu (15/2/2020):

“Menyusul sidang yang diadakan pada 22 Januari 2020, Adjudicatory Chamber UEFA yakni Club Financial Control Body (CFCB), yang diketuai oleh José da Cunha Rodrigues, hari ini (Jumat, 14/2/2020 waktu Swiss) telah memberi tahukan bahwa Manchester City Football Club tentang keputusan akhir tentang kasus yang dirujuk oleh Kepala Investigator CFCB.”

“Setelah mempertimbangkan semua bukti, Adjudicatory Chamber telah menemukan bahwa Manchester City Football Club melakukan pelanggaran serius terhadap Peraturan UEFA Club Licensing dan Financial Fair Play Regulation dengan melebih-lebihkan pendapatan sponsor dalam akun-akunnya dan break-even point yang diserahkan ke UEFA antara 2012 dan 2016.”

“Adjudicatory Chamber juga menemukan bahwa dalam pelanggaran peraturan, Manchester City gagal bekerja sama dalam penyelidikan kasus ini oleh CFCB.”

“Adjudicatory Chamber telah menjatuhkan sanksi disiplin pada Manchester City Football Club dengan dikeluarkan dari partisipasi di kompetisi klub dibawah naungan UEFA dalam dua musim berikutnya (musim Musim 2020/21 dan 2021/22) dan membayar denda sebesar 30 juta euro,” demikian pernyataan UEFA terkait hukuman untuk Manchester City.

(Tribunnewswiki.com/Haris)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer