Akibat Hukuman dari UEFA, Rencana Krusial Manchester City Ini Terancam Gagal Total

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pep Guardiola.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Manchester City kini menjadi bahan yang diperbincangkan jagad sepak bola setelah dijatuhi hukuman oleh UEFA karena melanggar aturan Financial Fair Play.

Larangan bertanding di kompetisi Eropa akan membuat pelatih mereka, Pep Guardiola kesulitan merealisasikan rencananya untuk Manchester City di musim depan.

Dilansir Tribunnewswiki.com dari Bolasport.com, Minggu (16/2/2020), ternyata Guardiola bersama direktur sepakbola Manchester City, Txiki Begiristain, sudah berencana untuk merombak tim secara besar-besaran di akhir musim ini.

Keduanya dikabarkan akan memburu beberapa nama seperti Jadon Sancho (Dortmund), Fabian Ruiz (Napoli), Milan Skriniar (Inter Milan) hingga Nathan Ake (Bournemouth) pada bursa transfer musim panas nanti.

Keduanya ingin melakukan peremajaan di dalam skuat The Citizens untuk persiapan menghadapi kompetisi Liga Inggris 2020-2021.

Baca: Jika Hukuman untuk Manchester City Terlaksana, Klub Inggris Ini bakal Kejatuhan Durian Runtuh

Baca: Liga 1: Datangkan eks Ajax Amsterdam, Akankah Pencarian Penyerang di Persib Berakhir?

Pep Guardiola dan Txiki Begiristain di Manchester City.

Guardiola merasa bahwa beberapa pemain kuncinya tidak akan tampil dengan performa terbaiknya pada musim depan.

Faktor usia menjadi alasan mantan pelatih Barcelona itu untuk segera membidik para pemain yang lebih muda untuk memperkuat tim asuhannya.

Belum diketahui apakah rencana tersebut dapat direalisasikan oleh Guardiola pada bursa transfer musim panas nanti.

Kemungkinan besar perekrutan para pemain tersebut tersebut berantakan total mengingat akan memakan biaya sangat besar, sehingga tak mungkin lagi bagi Manchester City untuk menghambur-hamburkan uang seperti sedia kala.

Selain itu, sanksi berat yang dijatuhkan UEFA juga bisa membuat Guardiola meluapakan rencananya dan memilih untuk tinggalkan Manchester City ke Juventus.

Hukuman tersebut juga mampu membuat para pemain incaran The Citizens enggan untuk bergabung dengan tim yang bermarkas di Stadion Etihad tersebut.

Jenis pelanggaran Manchester City

Klub kaya raya asal Inggris, Manchester City resmi dihukum oleh UEFA terkait skandal manipulasi laporan keuangan mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan temuan UEFA, Manchester City disebut telah melakukan pelebih-lebihan catatan pendapatan sponsor klub demi menghindari aturan Financial Fair Play (FFP) yang diterapkan federasi sepak bola Eropa tersebut.

Financial Fair Play (FFP) adalah peraturan yang harus dipatuhi oleh semua klub yang berpartisipasi dalam kompetisi naungan UEFA, disusun pada 2009 dan mulai diperkenalkan pada awal musim 2011/12.

Klub harus menyeimbangkan neraca keunagan mereka selama tiga musim berurutan.

Baca: Jika Liverpool Juara Liga Inggris, Juventus Sodorkan Rp 2,6 Triliun untuk Rekrut Virgil Van Dijk

Baca: Brexit Berlaku 31 Januari, Inilah Dampaknya Terhadap Bursa Transfer Liga Inggris

Manchester City, terancam dua musim kedepan tak bisa berpartisipasi di Liga Champions. (AFP)

Penghasilan dari klub seperti tiket pertandingan, pendapatan TV, iklan, sponsor, penjualan pemain, dan hadiah uang termasuk dalam catatan keuangan yang masuk fitur penghitungan untuk FFP.

Ada berbagai sanksi yang bakal berlaku andai klub tidak patuh pada aturan FFP.

Mulai dari sanksi teguran, peringatan, diskualifikasi, larangan berpartisipasi di kompetisi naungan UEFA, bahkan pencabutan gelar juara.

Selain itu, klub-klub yang melanggar aturan FFP juga bisa dikenai denda, pengurangan poin, larangan transfer pemain dan pembatasan registrasi untuk kompetisi di Eropa.

Halaman
12


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer