Pihak Disneyland Hong Kong meminjamkan situs-situs kosong pada lahannya kepada pemerintah untuk dijadikan fasilitas karantina bagi pasien virus corona.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Pengembangan Perdagangan dan Ekonomi Hong Kong, Edward Yau Tang, seperti yang dilansir oleh Business Insider, Sabtu (15/2/2020).
“Kami telah mendapatkan persetujuan perusahaan untuk menggunakan bagian dari situs jika diperlukan,” ujar Edward Yau Tang.
Lahan seluas 60 hektar yang awalnya disiapkan untuk rencana perluasan taman hiburan di Pulau Lantau tersebut akhirnya dipinjamkan untuk misi kemanusiaan.
“Kami membutuhkan semua fasilitas karantina untuk pengawasan, karena kami tidak akan meninggalkan kebutuhan karantina,” ujar Yau.
Dikutip dari Kompas.com, Ia menekankan, fasilitas karantina yang memadai merupakan syarat untuk mengembalikan 2.200 warga Hong Kong yang berada di Provinsi Hubei.
Adapun saat ini sebanyak 10 dari warga Hong Kong di Hubei telah dikonfirmasi terinfeksi virus. “Kami sudah mulai merencanakan kepulangan mereka,” ujar Menteri Patrrick Nip Tak-kuen.
Baca: Akibat Wabah Virus Corona, MotoGP Thailand 2020 Terancam Dibatalkan
Pemerintah Hong Kong memperkirakan, lahan seluas 4 hektar yang berada di dekat lahan parkir mobil Disneyland Hong Kong bisa untuk sekitar 600 unit tempat perawatan.
Sementara, sebuah kamp di Pat Heung ditambah perumahan umum di Foo Tan serta tiga kamp lainnya bisa untuk 1.600 unit lainnya.
Selain mempersiapkan fasilitas, yang diperlukan adalah pemahaman penduduk di lokasi sekitar karantina.
Saat ini, rencana pembuatan perumahan umum dan fasilitas karantina mendapat tentangan dari anggota dewan daerah serta penduduk setempat. Bahkan, beberapa reaksi memicu aksi kekerasan.
Joe Chan, seorang warga Hong Kong yang terjebak di Hubei, menuduh pemerintah mengabaikan mereka yang tinggal di Hubei.
“Fasilitas karantina bahkan mungkin tak cukup ketika otoritas Hubei membiarkan kami pergi. Apakah Anda ingin mengatakan kami bahkan tak disambut di rumah kami sendiri?" kata dia.
Seorang anggota parlemen dari Partai Democrat James To Kun-sun, yang membantu beberapa keluarga di Hubei, mengatakan, pemerintah lamban dalam menanggapi mereka yang terjebak di Wuhan.
"Orang-orang Hong Kong tidak dapat memahami mengapa pemerintah lain seperti Amerika Serikat, India, dan Taiwan telah berhasil mengeluarkan warganya dari Hubei, sementara pemerintahan Carrie Lam tidak bisa," kata To.
Baca: Korea Utara Siap Tembak Mati Pasien Terjangkit Virus Corona Agar Tidak Menular ke Masyarakat
Menanggapi hal ini, Nip mengatakan, para pejabat telah mempertimbangkan langkah untuk memulangkan warga Hong Kong yang ada di Hubei.
Otoritas China sendiri belum menyetujui proposal Hong Kong untuk membawa mereka yang berada di Hubei.
Prioritasnya sendiri saat ini adalah mengirim obat vital ke sekitar 90 warga Hong Kong di Hubei. Saat ini, dua batch obat telah dikirim ke Wuhan, dan dua batch berikutnya sedang dalam perjalanan.
Sebelumnya, Disneyland Hong Kong telah ditutup sejak 26 Januari 2020 lalu.
Pada hari yang sama., taman hiburan tematik Hong Kong lainnya, Ocean Park juga menutup tempat mereka untuk mencegah penyebaran wabah.
Berbagai acara tahun baru juga telah ditunda. Seperti Marathon Standard Chartered yang biasa diadakan tahunan.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. Hotel di Ocean Park dan Hong Kong Disneyland akan tetap dibuka.
Sementara itu penukaran dan pengembalian dana telah mulai diberikan pada mereka yang sudah melakukan pemesanan tiket, seperti dilansir dari South China Morning Post.
“Sebagai langkah pencegahan yang juga dilakukan di Hong Kong, kami akan menutup Hong Kong Disneyland untuk sementara mulai hari ini untuk menjaga kesehatan dan keamanan dari tamu-tamu dan karyawan kami,” seperti tertera dalam sebuah pernyataan resmi dari Hong Kong Disneyland.
“Untuk sementara ini, kami akan memberikan refund (pengembalian uang) pada para tamu yang sudah memesan tiket taman atau kamar di resor hotel kami,” lanjut keterangan resmi tersebut.
Hotel di dalam lingkungan Hong Kong Disneyland akan tetap buka. Ada tiga hotel di dalamnya.
Ocean Park juga mengumumkan dalam situs mereka bahwa aktivitas di dalam taman akan ditutup sebagai respon kenaikan level keadaan darurat oleh pemerintah.
Selain itu, hal ini juga untuk memastikan keamanan tamu dan karyawan mereka.
Tamu bisa menukarkan tiket yang sudah mereka pesan untuk penukaran tanggal atau pengembalian uang.
Selain itu, Ocean Park Marriott Hotel tetap akan dibuka dan beroperasi seperti biasa. “Taman yang ditutup akan terus diawasi keadaannya.
Serta kami juga akan bekerja sama dengan pemerintah untuk pencegahan penyebaran wabah pada masyarakat luas,” seperti tertulis dalam pernyataan Ocean Park seperti dikutip dari South China Morning Post.
Kedua taman tematik ini selalu menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Biasanya, libur Tahun Baru Imlek selalu jadi periode puncak untuk masyarakat datang ke kota tersebut.
Hong Kong Disneyland dibuka pertama kali pada 2005 lalu. Taman ini jadi yang terluas di Hong Kong.
Di sini, wisatawan bisa bermain di beberapa area tematik mulai dari Main Street USA, Fantasyland, Adventureland, Tomorrowland, Grizzly Gulch, Mystic Point, dan Toy Story Land.
Sementara Ocean Park Hong Kong jadi yang terbesar kedua di Hong Kong. Dibuka sejak 1977 lalu, Ocean Park jadi taman tertua kedua di Hong Kong.
Ocean Park punya cukup banyak ragam atraksi.
Pengunjung bisa melihat mamalia laut, bermain di area wahana, taman binatang, dan oceanarium.
Baca: Virus Corona Telah Merambah Hingga ke Mesir, 1 Warga Asing Diisolasi
Baca: Pasien Tertua Virus Corona Usia 96 Tahun Berhasil Sembuh, Tertular Gegara Anaknya Pulang ke Rumah