Diketahui gurat merah tersebut muncul karena produk lotion pemutih.
Guratan merah tersebut muncul setelah seorang wanita menggunakan sebuah produk lotion pemutih yang dijual di pasaran.
Awalnya foto tersebut diunggah oleh seorang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Listya Paramita, Sp.KK di akun Instagram pribadinya, Selasa (11/2/2020).
Dokter yang kerap disapa Mita mengatakan bahwa kulit pasiennya mengalami gurat merah setelah menggunakan lotion pemutih yang dijual di pasaran.
Mita menuturkan, hal tersebut terjadi karena lotion pemutih yang digunakan mengandung streoid dan tidak memiliki izin BPOM.
"Nggak ada bahan aktif lain yang bisa bikin kayak gini, satu-satunya ya hanya penyalahgunaan steroid," jelas Mita dalam unggahannya.
Dokter pun mengecam pelaku yang mencampurkan bahan aktif tersebut ke dalam lotion pemutih.
Pasalnya, gurat merah tersebut tidak akan bisa dihilangkan secara total.
"Tidak bisa hilang total seolah-olah tidak terjadi apa-apa," kata Mita.
"Yang bisa dilakukan menyamarkan, memperbaiki tampilan, memperbaiki jaringan kulitnya, tapi tidak bisa hilang total," sambungnya.
Mita menambahkan, gurat merah ini akan meninggalkan bekas sehingga kulit pun tidak bisa menjadi seperti sediakala.
Sementara itu, Mita menuturkan bahwa tidak ada ciri fisik dari lotion yang mengandung steroid.
Kandungan steroid dapat dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium.
Mita juga memberikan penjealasan bahwa steroid legal digunakan sebagai pengobatan penyakit kulit.
Namun, steroid tidak dapat diterapkan untuk bahan pemutih maupun penghilang luka.
Baca: Viral Video Anak SMP Di-bully: Dipukul hingga Ditendang, Ganjar Langsung Telepon Kepala Sekolah
Baca: Viral Tugu Tol Madiun Disebut Mirip Palu Arit, Berikut Penjelasan Jasa Marga
Mita juga memberikan penjelasan bahwa gurat merah seperti strech marks tersebut biasa muncul di bagian betis dan paha di mana area tersebut paling sering diolesi lotion pemutih.
"Efek akan muncul dimanapun area pengolesan," tambahnya.
Mita menurutkan bahwa tingkat penetrasi atau peresapan lotion akan sangat tinggi di bagian paha.
Pasalnya, bagian paha merupakan area yang tertutup, terlindungi dan lebih lembab.
Oleh karena itu, efek pada area paha akan lebih parah dibanding area lainnya.
Unggahan itu pun menjadi viral di Twitter saat diunggah oleh akun @menikungmu.
"SHARING IS CARING
"Tolong banget buat kalian yang pengen putih tetap ada dijalan yang benar yaa.
"Putih boleh tapi pastiin itu gak membahayakan diri sendiri," tulisnya di Twitter.
Hingga artikel ini ditulis, cuitan tersebut telah mendapatkan likes sebanyak 43,5 ribu pengguna.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memberikan informasi bahwa setiap kosmetik yang beredar di Indonesia harus memiliki izin edar.
Hal itu disampaikan melalui akun Twitter @BPOM_RI, Rabu (5/2/2020) lalu.
Baca: Viral Cerita Penculikan Oleh Sopir Grab, Sopir dan Penumpang Berdamai: Ternyata Salah Paham
Baca: Viral Video Oknum TNI Todongkan Pistol ke Polisi di Majene, Gara-gara Anak Kena Tilang?
Izin edar tersebut berupa nomor notifikasi yang diterbitkan oleh BPOM RI.
Setiap jenis sediaan kosmetik yang aman akan memiliki nomor notifikasi dari BPOM yang terdiri dari 2 digit huruf dan 11 digit angka.
Contohnya yaitu, 'NX XXXXXXXXXXX'.
Pihaknya pun menyarankan agar pengguna kosmetik dapat mengecek terlebih dahulu sebelum kosmetik tersebut digunaka.
Izin edar tersebut dapat dicek melalui cekbpom.pom.go.id.