Kasus Virus Corona Meroket hingga 60.161, WHO Khawatirkan Indonesia Masih Nihil, Ini Reaksi Kemenkes

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

File foto ini diambil pada 30 Januari 2020 yang memperlihatkan seorang pria yang mengenakan sungkup muka melewati seorang lelaki tua pingsan dan meninggal di trotoar di sepanjang jalan dekat sebuah rumah sakit di Wuhan.

 TRIBUNNEWSWIKI.COM – Virus corona kian hari menyebar makin tak terkendali.

Menurut data dari worldometers.info, wabah virus corona sudah menjangkit 60.161 jiwa.

Data tersebut menunjukkan 1.365 orang telah kehilangan nyawanya karena terinfeksi virus corona.

data kematian virus corona (worldometers.info)

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, vaksin pertama untuk virus mematikan asal China ini baru dapat tersedia dalam 18 bulan.

"Jadi kita harus melakukan semuanya hari ini dengan menggunakan senjata yang tersedia", ujar Pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Selasa (11/2/20).

Dari total kasus virus corona, 28 negara telah mengkonfirmasi adanya virus corona tersebut.

Berikut data kasus virus corona menurut worldometer.info Kamis(13/2/20) :

  • China                    59.638
  • Jepang                  203
  • Singapura            50
  • Hong Kong          50
  • Thailand              33
  • Korea Selatan     28
  • Taiwan                 18
  • Malaysia              18
  • Australia               15
  • Vietnam               15
  • Jerman                 16
  • Amerika Serikat  13
  • Perancis               11
  • Macau                  10
  • Inggris                  9
  • U.E.A                    8
  • Kanada                7
  • Filipina                 3
  • Itali                       3
  • India                     3
  • Spanyol                2
  • Rusia                    2
  • Swedia                1
  • Sri Lanka            1
  • Nepal                  1
  • Finlandia            1
  • Kamboja            1
  • Belgia                 1

Baca: Rekaman Mengerikan Ribuan Gagak Berpesta Dengan Mayat Korban Virus Corona Di Atas Langit Wuhan

Baca: Jadikan Virus Corona sebagai Lelucon, Selebgram hingga Pemain Tottenham Hotspur Ini Terancam Sanksi

 Dari data tersebut Indonesia terlihat masih bersih dari virus corona.

Hal ini memunculkan sejumlah pertanyaan tentang status Indonesia yang masih negatif dari virus tersebut.

Dengan keterangan ini WHO turut khawatir mengenai kondisi Indonesia yang masih nihil dengan wabah ini.

“Kami (WHO) prihatin Indonesia belum melaporkan satu kasus yang dikonfirmasi,” kata Dr Navaratnasamy, perwakilan WHO di Indonesia, seperti yang dikutip dari Sydney Morning Herald.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto menuturkan Indonesia terus memeriksa terkait virus tersebut di Indonesia.

“Jangan kecewa kalau kita gak ada. Ini kan sedang meneliti karena ini virus baru yang sedang kita teliti,” ucap Yuri di Kementerian Kesehatan, Senin (10/2/2020).

Kementerian Kesehatan pun terus memberikan laporan terkait kondisi keadaan novel corona virus di Indonesia ke WHO.

Yuri menjelaskan sesuai prosedur WHO, setiap hasil pemeriksaan dugaan novel corona virus di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) walaupun hasilnya negatif laporannya tetap harus di kirimkan ke WHO.

“Seluruh pemeriksaan dari yang pertama sampai yang terakhir semuanya kita laporkan ke WHO,” ucap Yuri.

Hasil laporan yang dikirimkan tersebut kemudian akan diverifikasi lebih lanjut oleh pihak WHO untuk menilai kinerja dari lab di Indonesia.

“Semua spesimen yang kita periksa, ini nanti akan dilakukan verifikasi oleh WHO untuk melihat akreditasi validitas pemeriksaan oleh lab kita,” kata Yuri.

Dari hasil pelaporan seluruh spesimen dugaan novel corona virus di Indonesia pun dinyatakan tidak ada masalah oleh WHO.

“Alhamdulilah sampai sekarang masih tidak ada masalah. WHO juga mengatakan apa yang kita lakukan sudah benar,” ungkap WHO.

Sementara itu menurut data Kementerian Kesehatan, hingga Minggu (9/2/2020) ada 62 spesimen yang diperiksa Balitbangkes, 59 dinyatakan negatif dan tiga masih dalam tahap pemeriksaan.

Fakta Virus Corona, Dampak pada Tubuh hingga Ciri Gejala

Sejak adanya penyebaran virus corona dari kota Wuhan, China menjadi ancaman serius bagi masyarakat dunia.

Hingga kini tercatat 107 orang meninggal dunia dan 4.474 orang terinfeksi Corona.

Sejak diumumkan pada 31 Desember 2019 lalu, virus Corona dikabarkan telah menyebar hingga ke 16 negara.

Virus Corona masih satu keluarga dengan virus SARS dan MERS.

Dengan demikian, ketiganya memiliki gejala awal yang sama.

Dikutip dari Kompas.com, pasien yang terinfeksi virus corona akan merasakan sakit kepala dan tidak enak badan.

Kondisi tersebut disertai dengan hidung meler dan batuk atau sakit tenggorokan.

Nyeri otot juga menjadi gejala awal pasien yang terinfeksi virus corona.

Kondisi-kondisi tersebut berpotensi menjadi komplikasi ketika disertai demam dengan suhu di atas 38 derajat celcius.

Selain itu, pasien juga akan mengalami kesulitas bernafas.

Efek lanjut yang dirasakan oleh penderita adalah pneumonia, penyakit yang menginfeksi paru-paru.

Jika paru-paru sudah terinfeksi, maka hal itu akan membuat kantung udara di dalamnya meradang dan terisi cairan atau nanah.

Puncaknya penderita akan mengalami sepsis atau bahkan meninggal dunia.

Sepsis sendiri merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh masuk secara berlebihan.

Alih-alih memerangi infeksi, sistem kekebalan justru menjadi boomerang dan menyerang tubuh lainnya.

Pemerintah Indonesia sendiri diketahui terus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.

Ada beberapa gejala virus corona baru yang perlu diketahui masyarakat sebagai langkah antisipasi.

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Jatu Aphridasari, Sp.P (K), menyebut gejala Wuhan corona virus seperti penyakit saluran atas ringan hingga sedang atau mirip flu biasa.

Jatu menerangkan suhu tubuh 38 derajat atau lebih sudah bisa mengindikasikan seseorang terkena Wuhan corona virus.

Namun, demam saja tak cukup membuktikan seseorang telah terjangkit corona virus jenis baru.

Menurut dia, pada beberapa orang dengan kekebelan tubuh rendah, virus ini bahkan dapat juga menyebabkan pneumonia atau bronkitis.

Orang dengan kekebalan tubuh lemah yang dimaksud, di antaranya termasuk warga lanjut usia (lansia), anak-anak, dan wanita hamil.

(TribunnewsWiki.com/Ika W)(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer