Belum Ada Penderita, Namun Indonesia Berpotensi Rugi 56 T Akibat Wabah Virus Corona, Bagaimana Bisa?

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang yang memakai topeng mengunjungi pasar makanan segar di Hong Kong pada 29 Januari 2020, sebagai langkah pencegahan setelah wabah virus yang dimulai di kota Wuhan di Cina. Virus yang sebelumnya tidak dikenal telah menyebabkan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan ratusan di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003. Meskipun belum ditemukan penderita corona, namun Indonesia berpotensi mengalami kerugian hingga 56 Triliun.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Korban Covid-19 atau virus corona hingga Rabu, (13/2/2020) berjumlah sebanyak 60.329 kasus.

Dari jumlah tersebut, 50.805 kasus berasal dari China, dan sisanya berasal dari negara lain seperti Singapura, Hong Kong, hingga Sri Lanka.

Jumlah kematian akibat terinfeksi virus corona sebanyak 1.369 jiwa.

Meskipun demikian, 6.017 pasien dinyatakan telah pulih dan terbebas dari corona virus.

Data tersebut dihimpun oleh Tribunnewswiki dari situs gisanddata.maps.arcgis.com, yang di-update pada Rabu (13/2/2020) pada pukul 11.30.

Baca: Virus Corona (Coronavirus)

Baca: Leishenshan, Rumah Sakit Khusus Corona Kedua di Cina Hampir Selesai Dibangun: Kamis Mulai Beroperasi

Pekerja rumah duka mengambil jenazah seorang penduduk, yang dilaporkan meninggal karena novel coronavirus (2019-nCoV) di rumah, di luar gedung tempat tinggal di Wuhan, di provinsi Hubei, Tiongkok tengah, 01 Februari 2020. (EPA-EFE/YUAN ZHENG CHINA OUT)

Indonesia belum melaporkan kasus virus corona

Hingga artikel ini diunggah, Indonesia masih belum melaporkan adanya warga yang terinfeksi virus corona.

Padahal, dilaporkan oleh WHO 28 negara telah mengkonfirmasi adanya virus corona di negaranya.

Termasuk Singapura, Thailand, Korea Selatan, hingga daerah yang berbatasan langsung dengan Indonesia yaitu Malaysia.

Sejumlah pertanyaan tentang status Indonesia yang masih negatif dari virus tersebut kini menjadi pertanyaan global.

Dikutip dari Tribunnewswiki, WHO bahkan turut khawatir mengenai kondisi Indonesia yang masih nihil dengan wabah ini.

“Alhamdulilah sampai sekarang masih tidak ada masalah. WHO juga mengatakan apa yang kita lakukan sudah benar,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Achmad Yurianto

Sementara itu menurut data Kementerian Kesehatan, hingga Minggu (9/2/2020) ada 62 spesimen yang diperiksa Balitbangkes.

Sebanyak 59 diantaranya dinyatakan negatif sedangkan tiga lainnya masih dalam tahap pemeriksaan.

Baca: Totalitas, Dokter dan Perawat yang Ditugaskan Tangani Corona Rela Gunduli Kepala agar Tak Tertular

Baca: Foto Satelit Sempat Merekam Wuhan, Kota Asal Virus Corona Merah Menyala, Ilmuwan Beri Penjelasan

Meskipun belum ditemukan penderita virus corona, Indonesia berpotensi merugi 56 Triliun

Tak cukup dengan skrining yang dilakukan Ototritas Cina, warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Wuhan diskrining ulang di Natuna.(sehatnegeriku.kemkes.go.id) (sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Dikutip dari Kompas.com, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia memang belum melaporkan adanya kasus virus corona,.

Namun wabah virus corona memili dampak terhadap perekonomian Indonesia.

Bahkan Luhut mengklaim kerugian Indonesia akibat wabah corona mencapai 4 Miliar Dollar AS atau setara Rp 56 Triliun.

Pernyataan ini dia tulis dalam story akun Instagramnya @luhut.pandjaitan dalam penerbangan menuju ke Amerika Serikat.

"Namun bukan berarti tidak mewabahnya virus corona di Indonesia, tidak berpengaruh pada kondisi perekonomian global. Sampai-sampai kondisi ekonomi Indonesia pun terkena dampaknya yakni potensi kerugian hingga 4 miliar dollar atau setara Rp 56 triliun," jelasnya di Amerika Serikat, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/2/2020).

Dijelaskan Luhut, hal tersebut lantaran China masih menjadi negara utama mitra dagang.

China juga menyumbang angka kunjungan wisatawan asing terbesar di Indonesia.

Mengingat potensi kerugian yang cukup besa, Luhut memastikan pemerintah tidak akan tinggal diam.

Kebijakan yang akan dilaksanakan diantaranya mendorong lagi pemasukan sektor pariwisata yang dapat meningkatkan gairah ekonomi di Indonesia.

Misalnya diadakannya diskon tarif penerbangan ke tiga destinasi wisata yang megalami penurunan jumlah wisatawan secara signifikan yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan.

Selanjutnya, pemerintah membuat skema paket wisata domestik untuk mendorong wisatawan domestik agar berwisata ke dalam negeri.

"Untuk semua masyarakat yang hobi travelling, mari kita manfaatkan diskon paket wisata domestik yang akan pemerintah berikan. Daripada kita travelling ke luar negeri yang biayanya 'lumayan', mari kita ramaikan lagi destinasi wisata dalam negeri kita sendiri yang tidak kalah indah panoramanya dari destinasi wisata luar negeri lainnya," jelas Luhut.

Baca: Warga China Positif Terjangkit Coronavirus setelah Seminggu Liburan di Bali dan Naik Lion Air

Baca: Kemenkes Bantah Kabar Warga Negara China Positif Terkena Virus Corona setelah Berkunjung dari Bali

Baca: Warga Alami Krisis Kesehatan Mental Akibat Corona, China Beri Layanan Psikologis 24 Jam Gratis

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Ade Miranti Karunia)



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer