Performa motor Aprilia RS-GP yang mereka tes ternyata bagus dan memberi harapan untuk bisa kompetitif pada MotoGP 2020.
Selain itu, performa Aleix Espargaro juga membuat puas pabrikan Italia ini.
Pada simulasi balap, Aleix Espargaro bahkan mengalahkan catatan waktu pembalap tercepat di time attack, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha).
Dilansir dari Motorplus-online.com, konfigurasi mesin baru V4 90 derajat dianggap sebagai penyebab utama naiknya performa motor Aprilia, ditambah dukungan part-part penting lainnya.
Baca: Didepak Tim Pabrikan Yamaha, Valentino Rossi Kini Berpeluang Gabung Aprilia untuk MotoGP 2021
Baca: Marc Marquez Sebut Fabio Quartararo akan Jadi Salah Satu Penantang Terberatnya di MotoGP 2020
"Terdengar bagus, tapi kami harus tetap menapak tanah. Melihat Aleix kembali ke boks setelah 2 lap, dia hampir menangis sambil bilang 'akhirnya'," kata bos Aprilia, Massimo Rivola, dikutip GridOto.com dari Paddock-GP.com.
Rivola mengungkap bahwa naiknya performa motor Aprilia ini adalah hasil kerja keras mereka yang bekerja di pabrikan, membuat mesinnya.
"Kubilang basisnya bagus, langkah yang besar, tapi ini masih sangat awal. Tapi posisi yang bagus untuk memulainya, karena kami pikir jika bisa naik selangkah lagi, kami akan bertarung dengan lainnya," katanya.
"Dan mungkin kami bisa kompetitif pada sirkuit tertentu," Rivola mengungkapkan.
Rivola cukup yakin motor baru ini akan semakin berkembang.
Namun, Rivola juga mewanti-wanti Aleix Espargaro agar tidak terlalu senang.
Baca: Aleix Espargaro
Baca: Motor MotoGP YZR-M1 Fabio Quartararo Ternyata Spek Pabrikan, Berbeda dari Punya Franco Morbidelli
"Aleix, motornya akan bagus, tapi kita akan mendapat banyak masalah. Jadi tetaplah kalem," katanya.
Sayangnya, Aprilia belum bisa memproduksi banyak mesin dan part saat ini, jadi tetap ada batasan.
"Aku percaya mesinnya akan berkembang secara konstan. Tapi jika kau hanya berpikir soal tingkat elektronik yang kami raih sekarang, masih ada banyak yang harus dilakukan," katanya.
Valentino Rossi resmi kehilangan tempat di tim pabrikan Yamaha setelah MotoGP 2020.
Yamaha lebih memilih mempertahankan Maverick Vinales dan merekrut pembalap muda Fabio Quartararo.
Sebelumnya, Valentino Rossi memang meminta waktu untuk mengevaluasi performanya hingga pertengahan MotoGP musim 2020.
Dengan begitu, Valentino Rossi dapat memutuskan apakah masih lanjut membalap ataukah pensiun.
Sayangnya, Yamaha sudah tidak punya waktu karena bursa pembalap sudah dimulai lebih awal sehingga mereka terpaksa mendepak Rossi.
Baca: Inilah Empat Rivalitas Terpanas dalam Sejarah MotoGP, Ada Valentino Rossi dan Max Biaggi
Baca: Ternyata Ini Alasan Tim Pabrikan Yamaha Depak Valentino Rossi Setelah MotoGP 2020
Karier Rossi setelah MotoGP 2020 menjadi semakin tidak jelas karena pembalap Italia ini belum mendapat tempat berlabuh.
Sementara itu, Yamaha mengaku siap memberi dukungan pada Rossi jika dia bergabung di tim satelit.
Namun, dilansir dari Gridoto.com, Carlo Pernat selaku mantan manajer Valentino Rossi mengatakan bahwa pembalap berjuluk The Doctor itu berpeluang gabung di tim Aprilia MotoGP.
Menurut Pernat, Aprilia dan Rossi saling memiliki ketertarikan.
"Sepengetahuanku, mereka sudah melakukan diskusi soal ini," kata Pernat
"Mereka telah membicarakan peluang Valentino Rossi untuk meninggalkan Yamaha," katanya.
Ketertarikan tersebut akan menjadi nyata jika Aprilia punya motor yang bagus.
"Aku melihat keinginan Aprilia mengikat diri secara menyeluruh dengan VR46 di masa depan nanti," kata Pernat.
"Ini memang baru dugaan, tapi jika motor barunya kompetitif, mengapa tidak memikirkan peluang Rossi membela Aprilia pada 2021," katanya.
Rossi memang pernah berkarier di Aprilia berhasil menjuarai kelas 125 cc pada 1997 dan 250 cc pada 1999.
Baca: Didepak dari Tim Pabrikan Yamaha, ke Mana Valentino Rossi akan Berlabuh Setelah MotoGP 2020?
Baca: Masih Punya Banyak Bakat Meski Sudah Tua, Alberto Puig Sebut Valentino Rossi “Monster Darat”