Kabar Pasien Sembuh Akibat Virus Corona Telah Mencapai Angka 4.771 dari Total 45.168 Terinfeksi

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran ini diambil dan dirilis pada 4 Februari 2020 oleh Menteri Kesehatan Malaysia menunjukkan seorang warga negara Malaysia diangkut di kursi roda oleh seorang petugas kesehatan yang mengenakan pakaian pelindung ketika ia tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, setelah dievakuasi dari Wuhan China, episentrum wabah coronavirus baru.Muzzafar Kasim / Kementerian Kesehatan Malaysia / AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabar baik datang dari China, pasien sembuh akibat virus corona mencapai 4.771 orang.

Meningkatnya pasien sembuh ini seiring dengan juga meningkatnya jumlah korban meninggal yang mencapai 1.115 pasien di wilayah China.

Data dari Komisi Kesehatan Nasional China yang dilansir South China Morning Post (SCMP), Rabu (12/2/2020), ini juga mengakumulasi keseluruhan data pasien yang terinfeksi mencapai 45.168 orang.

Sementara itu korban meninggal dunia di luar China sampai saat ini masih terhitung dua orang, di Filipina dan Hong Kong.

Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), lebih dari 20 negara dikonfirmasi telah terpapar virus corona.

Pemerintah China, dalam pengumuman resminya, mengatakan sangat membutuhkan peralatan medis seperti masker bedah, pakaian pelindung, dan kacamata medis.

Komite Politbiro Partai Komunis China menyerukan untuk segera diadakan perbaikan pada sistem manajemen kesehatan, dilansir Xinhua, Senin (3/2/2020).

Baca: Jadikan Virus Corona sebagai Lelucon, Selebgram hingga Pemain Tottenham Hotspur Ini Terancam Sanksi

Pekerja rumah duka mengambil jenazah seorang penduduk, yang dilaporkan meninggal karena novel coronavirus (2019-nCoV) di rumah, di luar gedung tempat tinggal di Wuhan, di provinsi Hubei, Tiongkok tengah, 01 Februari 2020. (EPA-EFE/YUAN ZHENG CHINA OUT)

China Tutupi Jumlah Korban Tewas?

China diduga menutupi jumlah korban tewas akibat virus corona, sebenarnya tak hanya 908 orang.

Angka korban meninggal akibat virus corona di China lebih dari 900 orang setelah otoritas Provinsi Hubei melaporkan kematian baru.

Dalam laporan harian yang disajikan Senin (10/2/2020), terdapat 97 angka kematian baru, membuat jumlahnya tercatat 908 orang.

Kemudian Komisi Kesehatan Hubei juga melaporkan adanya lebih dari 3.000 kasus penularan, dengan korban yang terinfeksi virus corona mencapai 40.171 orang.

Jumlah korban meninggal di China sudah melampaui 774 kasus kematian yang terjadi saat Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003 silam.

Karena itu demi pencegahan, otoritas Negeri Panda sudah menutup Wuhan, kota di Hubei yang menjadi lokasi awal penyebaran virus, dan kawasan sekitarnya.

Baca: Virus Corona Belum Terbendung, Angka Kematian Capai 1.018 Orang, 43.099 Orang Terinfeksi

Orang-orang yang memakai masker mengunjungi pasar makanan segar di Hong Kong pada 29 Januari 2020, sebagai langkah pencegahan setelah wabah virus yang dimulai di kota Wuhan di Cina. Virus yang sebelumnya tidak dikenal telah menyebabkan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan ratusan di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003. (DALE DE LA REY / AFP)

Di Shanghai, pemerintah setempat menginstruksikan warganya untuk memakai masker ketika mereka berada di luar, dilaporkan AFP.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui Kepala Program Darurat Kesehatan Michael Ryan mengatakan, saat ini wabah itu berada dalam kondisi stabil.

Ryan menjelaskan, kestabilan itu terjadi sebagai dampak dari upaya pemerintah China untuk menanggulangi patogen berkode 2019-nCov itu.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, "misi tim internasional" sudah bertolak ke China pada Minggu malam (9/2/2020).

Baca: Kisah Sepasang Kekasih Terpisah karena Tangani Pasien Virus Corona, Hanya Bertemu dari Balik Kaca

Orang-orang yang memakai masker mengunjungi pasar makanan segar di Hong Kong pada 29 Januari 2020, sebagai langkah pencegahan setelah wabah virus yang dimulai di kota Wuhan di Cina. Virus yang sebelumnya tidak dikenal telah menyebabkan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan ratusan di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003. (DALE DE LA REY / AFP)

Kemarahan publik

Keputusan pemerintah China untuk mengunci Wuhan maupun kota di kawasan Provinsi Hubei membuat jutaan warga terperangkap.

Halaman
12


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer