Dikutip dari Kompas.com, agenda Kongres V PAN pada hari tersebut adalah menetapkan tata tertib pelaksanaan kongres dalam rapat pleno 1.
Rapat pleno sudah dimulai pada pukul 10.00 WITA, namun sempat diskors oleh panitia karena ada masalah kepesertaan.
Kemudian sekitar pukul 12.00 WITA, suara keributan terdengar dari dalam ruang rapat pleno PAN di lantai 2 Hotel Claro, Kendari.
Pintu rapat pun dibuka oleh aparat keamanan karena kondisi di dalam ruang rapat tidak kondusif.
Sejumlah peserta kongres terlihat saling melempar kursi di dalam ruangan dan aksi saling dorong pun tak terhindarkan.
Baca: Kongres NasDem: Surya Paloh Sindir Balik Jokowi hingga Pujian Anies Baswedan
Baca: Zulkifli Hasan
Aparat keamanan yang berjaga di area kongres terus mencoba mengendalikan situasi, namun aksi lempar kursi oleh peserta tak dapat dikendalikan.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dari atas podium lantas meminta peserta mengakhiri lempar-lemparan kursi dan kembali duduk ke tempat masing-masing.
"Zulhas di sini saudara-saudaraku, duduk di kursi masing-masing, Lempar-lemparan stop cukup. Ambil tempat duduk masing-masing," kata Zulkifli.
Meski begitu, peserta kongres tak mengindahkan imbauan Zulkifli dan masih melanjutkan aksi saling lempar kursi.
Sejumlah peserta yang berada di barisan depan pada saat kericuhan, kompak menyanyikan yel-yel nama Zulkifli agar dapat kembali menduduki kursi PAN 1.
"Zulkifli, Zulkifli, Zulkifli," teriak mereka.
Sementara itu, sejumlah peserta di sisi kanan ruangan meneriaki nama Mulfachri Harahap selaku calon ketua umum PAN periode 2020-2025.
"Mulfachri, Mulfachri, Mulfachri," teriak sejumlah peserta kongres.
Diberitakan oleh Kompas.com, kericuhan tersebut terjadi karena ada beberapa peserta kongres yang tiodak memiliki hak suara masuk ke dalam ruangan rapat pleno.
Padahal, seharusnya yang berada dalam ruangan tersebut adalah peserta yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025.
"Jangan masukkan yang bukan voters, tapi mereka terus memaksa. Dan kami meminta ada verifikasi dan itu keputusan Steering Committe, tapi mereka enggak mau keluar dari ruangan. Begitu kondisinya," kata Koordinator Tim Pemenangan Mulfachri Harahap, Asri Anas.
Baca: Partai Amanat Nasional (PAN)
Baca: Kayuh Becak untuk Hadiri Kongres V PDIP 2019 Bali,Ternyata Becak Mbah Sukirman Pemberian Megawati
Terkait hal tersebut, Sekretariat Steering Committee (SC) Saleh Daulay mengatakan, panitia kongres akan melakukan pengecekan ulang terhadap peserta kongres V PAN.
"Nanti mereka akan datang satu per satu. Jadi disuruh duduk semua pesertanya nanti ada tim dari 4 orang ditambah dengan Steering Committe untuk mengecek satu-satu id card masing-masing," kata Saleh.
Saleh menegaskan, bagi peserta yang tidak memenuhi syarat, seharusnya tidak diperbolehkan masuk ke ruang rapat pleno.
"Mestinya kalau dia tidak peserta tidak boleh masuk kan ada statusnya tadi seperti model saya status ada tiga saya sekretaris SC, anggota DPR RI, pengurus DPP. Jadi saya punya hak untuk masuk," pungkasnya.
Koordinator Tim Pemenangan Mulfachri Harahap, Asri Anas mengatakan ada sekitar 30 orang mengalami luka akibat kericuhan yang terjadi saat Kongres V PAN hari kedua.
“Di kami ada sekitar 30 orang terluka,” kata Asri Anas.
Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Kongres Perempuan Indonesia
Baca: Profil Lengkap Soegondo Djojopoespito – Pemimpin Kongres Pemuda II
Lebih lanjut, Anas mengatakan, 30 peserta yang luka-luka itu sudah ditangani oleh tim medis yang disediakan panitia Kongres V PAN.
"Kami minta koordinasi dengan keamanan, kalau begini terus, kami minta keamanan yang kosongkan ruangan dulu dan itu penting karena junjung sportivitas dam bertarung," kata Anas.
Anas mengatakan, kericuhan terjadi ketika kubu pendukung Mulfachri meminta peserta yang tidak memiliki hak suara untuk tidak memasuki ruangan rapat pleno.
Pasca kericuhan, polisi mengamankan tiga orang yang diduga sebagai provokator aksi kericuhan di Kongres V PAN di Kendari.
Menurut Direskrimum Polda Sultra Kombes La Ode Aries Elfatar mengatakan, tiga orang itu ditangkap karena mencoba masuk dalam ruangan untuk mengganggu proses jalannya kongres.
"Kita amankan tiga orang karena mereka mencoba mengganggu proses kongres. Kita akan menindak orang-orang yang akan mengganggu jalannya kongres," ujar Aries.