Selain memiliki fitur yang cukup beragam, aplikasi WhatsApp juga tak beriklan.
Selain untuk berkirim pesan, aplikasi WhatsApp juga bisa dipakai untuk video call dan juga menelepon.
Bahkan pengguna WhatsApp juga bisa update status.
Baca: Mode Gelap WhatsApp Alias Dark Mode Hanya Berlaku Versi Beta, Begini Cara Mudah Aktifkan Fiturnya
Hingga saat ini jumlah pengguna WhatsApp sudah mencapai lebih dari 1 miliar.
Namun dalam perkembangannya, ada banyak aksi pembajakan atau menyadap layanan aplikasi ini.
Lalu bagaimana cara mengetahui jika aplikasi WhatsApp kita disadap atau dibajak oleh orang lain?
Berikut tanda-tanda jika WhatsApp mu disadap berdasarkan penjelasan dari dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer UNS, Nurcahya Pradana Taufik Prakisya.
Ini beberapa ciri WhatsApp yang sedang disadap:
Dosen Nurcahya Pradana menjelaskan, salah satu tanda WhatsApp disadap adalah anda tidak menemukan pesan pada notifikasi.
Namun nyatanya pesan tersebut telah hilang atau terbuka.
"Perhatikan secara seksama apakah itu terjadi hanya satu waktu atau berulang kali," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/2/2020).
Jika setiap pesan tiba-tiba sudah terbaca, bisa jadi karena pesan tersebut telah dibaca oleh peretas.
Menurut Nurcahya Pradana, setiap kali kamu menggunakan WhatsApp Web pada sebuah web browser.
Maka riwayat aksesnya akan tampak pada halaman WhatsApp Web.
Agar bisa memantau riwayat tersebut, klik pada titik tiga di pojok kanan atas aplikasi.
Lalu pilih WhatsApp Web.
"Akan muncul sebuah halaman riwayat penggunaan WhatsApp Web Anda," katanya lagi.
Apabila kamu menemukan ada akses dari browser yang tidak dikenal, kemungkinan peretas memanfaatkan fitur ini untuk menyadap percakapan.
WhatsApp yang tiba-tiba logout atau keluar dengan sendirinya merupakan satu tanda jika aplikasimu disadap.
Ini artinya WhatsApp mu sudah berpindah ke perangkat lain.
Biasanya hal ini akan terjadi jika kode One Time Password atau OTP diberikan kepada pihak lain yang tak diketahui identitasnya.
Pada dasarnya, satu akun WhatsApp hanya bisa digunakan pada satu smartphone saja.
Untuk berpindah perangkat, memerlukan OTP yang akan dikirim ke nomor pemilik akun.
"Jika ada yang berusaha memasukkan nomor Anda ke dalam sebuah perangkat baru, dan memiliki akses ke nomor telepon akun Anda, maka sepenuhnya percakapan WhatsApp Anda akan berpindah ke perangkat baru yang dimiliki orang yang tidak bertanggung jawab tersebut," terang dia.
Nurcahya menekankan untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun.
Dosen UNS ini juga mengatakan tentang aplikasi asing yang mungkin tidak pernah di install namun tiba-tiba muncul pada perangkat.
"Bisa jadi aplikasi ini adalah media yang digunakan oleh peretas untuk menyadap percakapan WhatsApp Anda," katanya lagi.
Tanda yang terakhir, yakni jika aplikasi WhatsApp mu berkirim pesan sendiri tanpa kamu ketahui sebelumnya.
Dipastikan, jika WhatsAppmu kini telah dikuasai oleh penyadap. (TribunnewsWiki.com/Melia/Kompas.com)
Baca: Daftar 54 Hoax Virus Corona yang Dikabarkan Dapat Sebarkan Malware Lewat WhatsApp
Baca: WhatsApp di 2020: Stop Akses di Ponsel Low End hingga Tambahkan Lima Fitur Baru, Cek Daftarnya!