Update Kasus Virus Corona di China, 108 Temuan Kematian Baru, Total 1.016 Orang Meninggal

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja dari dinas kebersihan dan desinfeksi menyemprotkan desinfektan di kereta sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus baru yang berasal dari kota Wuhan di Cina di stasiun kereta api Suseo di Seoul pada 24 Januari 2020. Korea Selatan pada 24 Januari mengkonfirmasi kasus kedua dari virus seperti SARS yang telah menewaskan sedikitnya 26 di Cina, karena kekhawatiran meningkat tentang wabah yang lebih luas. Hong Yoon-gi / AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkembangan terbaru kasus virus Corona, 1.016 orang dikabarkan meninggal dunia, muncul 108 kasus kematian baru.

Angka korban meninggal akibat virus corona di China dikabarkan sudah mencapai 1.016 orang.

Hal itu merupakan tambahan dari kemunculan 108 kasus kematian baru.

Komisi kesehatan China mengungkapkan hampir 2.500 kasus baru penularan virus juga ditemukan.

Seperti diberitakan AFP Selsa (11/2/2020), jumlah orang yang terjangkit virus corona di China meningkat menjadi 42.600.

Virus itu diyakini muncul dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan, Provinsi Hubei, yang menjual berbagai hewan liar pada Desember lalu.

Dikutip dari Kompas.com, Presiden Xi Jinping menggelar pertemuan dengan staf medis dan pasien di Beijing pada Senin (10/2/2020).

Pemandangan udara pembangunan rumah sakit Huoshenshan (Gunung Dewa Api) di Wuhan, Hubei, China, Minggu (2/2/2020). Huoshenshan, rumah sakit darurat khusus pasien corona dengan kapasitas 1.000 tempat tidur tersebut dibangun hanya dalam waktu 8 hari, dimulai pada 25 Januari lalu.(AFP/STR) (AFP)

Dalam pertemuan itu, Xi yang menyebut patogen itu sebagai "Iblis" menyatakan perlunya "kebijakan lebih kuat" untuk mencegah penyebaran.

Dari kantor Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebuah tim pakar diberangkatkan dan mendarat di Beijing pada Senin malam waktu setempat.

Tim tersebut dipimpin Dr Bruce Aylward. Dia adalah dokter veteran yang memimpin tim respons pada 2014-2016 saat wabah Ebola di Afrika Barat.

Saat memberangkatkan tim itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan terdapat "kekhawatiran" soal fakta penularan terbaru.

Tedros mengatakan saat ini, kondisi yang beredar adalah pasien tertular dari penderita yang tidak pernah bepergian ke Negeri "Panda".

Di Inggris, pemerintah mencatatkan total delapan kasus penyebaran virus corona pada Senin, dan mencetuskan wabah ini adalah ancaman serius.

Sementara Presiden AS Donald Trump memprediksi wabah ini akan berakhir pada April mendatang, di saat cuaca menjadi lebih panas.

Ucapan Trump ini disebut bertentangan dengan keterangan yang disampaikan oleh pejabat kesehatan AS.

Jackie Chan Siap Beri Rp 2 Miliar untuk Siapapun yang Mampu Tangkal Virus Corona

Jackie Chan siap melakukan apa saja demi membantu para ilmuwan ataupun korban virus corona di dunia.

Sebelumnya, menawarkan lagu untuk menghibur orang-orang yang terkena dampak wabah corona.

Kini, tak tanggung-tanggung, Jackie Chan juga membuka sayembara bagi siapapun yang bisa melenyapkan dan menangkal virus corona.

Hal tersebut diketahui lewat unggahan Jackie Chan di Weibo.

Jackie Chan berharap wabah virus corona yang menjadi mimpi buruk bagi warga Wuhan itu bisa segera diatasi dan berakhir.

"Sains dan teknologi adalah kunci untuk mengatasi virus, dan saya percaya banyak orang memiliki pemikiran yang sama dengan saya," kata Jackie Chan, dikutip dari Strait Times.

Jackie Chan menginginkan siapapun untuk berhasil menemukan penangkal virus corona.

"Berharap bahwa penangkal virus dapat dikembangkan sesegera mungkin," ujarnya.

Jackie Chan pun menawarkan hadiah sebesar 1 miliar yuan (US$ 197.000) atau sekitar Rp 2 miliar untuk siapa saja yang berhasil mengembangkan penangkal virus corona.

Ia tidak peduli apakah ada seorang individu atau organisasi yang bisa menolong umat manusia atas kekhawatiran virus corona ini.

Yang pasti, dirinya hanya ingin virus tersebut lenyap.

"Saya punya ide naif sekarang.

Tidak peduli individu atau organisasi mana yang mengembangkan penawarnya, saya ingin berterima kasih kepada mereka dengan 1 miliar yuan," ujarnya.

"Ini bukan tentang uang.

Saya tidak ingin melihat jalanan yang dulu ramai sekarang kosong.

Saya tidak ingin melihat rekan-rekan saya memerangi virus sampai beberapa dari mereka mati ketika mereka seharusnya menikmati hidup," ujarnya.

Fakta Virus Corona, Dampak pada Tubuh hingga Ciri Gejala

Sejak adanya penyebaran virus corona dari kota Wuhan, China menjadi ancaman serius bagi masyarakat dunia.

Hingga kini tercatat 107 orang meninggal dunia dan 4.474 orang terinfeksi Corona.

Sejak diumumkan pada 31 Desember 2019 lalu, virus Corona dikabarkan telah menyebar hingga ke 16 negara.

Virus Corona masih satu keluarga dengan virus SARS dan MERS.

Dengan demikian, ketiganya memiliki gejala awal yang sama.

Dikutip dari Kompas.com, pasien yang terinfeksi virus corona akan merasakan sakit kepala dan tidak enak badan.

Kondisi tersebut disertai dengan hidung meler dan batuk atau sakit tenggorokan.

Nyeri otot juga menjadi gejala awal pasien yang terinfeksi virus corona.

Coronavirus (CNN)

Kondisi-kondisi tersebut berpotensi menjadi komplikasi ketika disertai demam dengan suhu di atas 38 derajat celcius.

Selain itu, pasien juga akan mengalami kesulitas bernafas.

Efek lanjut yang dirasakan oleh penderita adalah pneumonia, penyakit yang menginfeksi paru-paru.

Jika paru-paru sudah terinfeksi, maka hal itu akan membuat kantung udara di dalamnya meradang dan terisi cairan atau nanah.

Puncaknya penderita akan mengalami sepsis atau bahkan meninggal dunia.

Sepsis sendiri merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh masuk secara berlebihan.

Alih-alih memerangi infeksi, sistem kekebalan justru menjadi boomerang dan menyerang tubuh lainnya.

Pemerintah Indonesia sendiri diketahui terus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.

Ada beberapa gejala virus corona baru yang perlu diketahui masyarakat sebagai langkah antisipasi.

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Jatu Aphridasari, Sp.P (K), menyebut gejala Wuhan corona virus seperti penyakit saluran atas ringan hingga sedang atau mirip flu biasa.

Jatu menerangkan suhu tubuh 38 derajat atau lebih sudah bisa mengindikasikan seseorang terkena Wuhan corona virus.

Namun, demam saja tak cukup membuktikan seseorang telah terjangkit corona virus jenis baru.

Menurut dia, pada beberapa orang dengan kekebelan tubuh rendah, virus ini bahkan dapat juga menyebabkan pneumonia atau bronkitis.

Orang dengan kekebalan tubuh lemah yang dimaksud, di antaranya termasuk warga lanjut usia (lansia), anak-anak, dan wanita hamil.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer