Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Nelson Mandela, pemimpin gerakan anti-Apartheid, akhirnya dikeluarkan dari penjara pada 11 Februari 1990.
Sebelumnya, Nelson Mandela divonis penjara seumur hidup pada 1964 karena dakwaan sabotase.
Nelson Mandela menghabiskan 18 tahun pertama di Robben Island Prison, menempati sel kecil tanpa tempat tidur dan pipa ledeng, sebelum dipindahkan ke tahanan rumah.
Pada 1989, Presiden Afrika Selatan F.W. de Klerk menginginkan penghapusan apartheid dan meminta pembebasan Nelson Mandela.
Nelson Mandela pensiun dari dunia politik pada 1999 dan meninggal pada 5 Desember 2013.[1]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Belanda De Zeven Provincien Dibom di Sumatra Karena Krunya memberontak
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 9 Februari 1913: Fenomena Aneh Arakan Meteor Terlihat di Langit Utara Amerika
Awal Karier dan Pendidikan
Rolihlahla Mandela lahir di Desa Mvezo, Eastern Cape, pada 18 Juli 1918.
Ibunya adalah Nonqaphi Nosekeni dan ayahnya dalah Nkosi Mphakanyiswa, penasihat utama Jongintaba Dalindyebo, raja sementara orang-orang Thembu.
Pada umur 12 tahun, Mandela menjadi penjaga Jongintaba Istana Besar di Mqhekezweni.
Mendengar cerita tentang keberanian leluhurnya selama perang resistansi, Mandela punya mimpi berkontribusi dalam perjuangan pembebasan orang-orangnya.
Dia mendapat pendidikan dasar di Qunu dan seorang gurunya yang bernama Mdingane memberikan nama Nelson padanya.
Mandela berkuliah di University of Fort Hare, tetapi tidak selesai.
Dia dikeluarkan dari kampus karena bergabung dalam sebuah protes mahasiswa.
Mandela kemudian bekerja menjadi petugas keamanan pertambangan di Johannesburg.
Namun, Mandela akhirnya berhasil mendapatkan gelar BA dari University of South Africa.
Dia juga melanjutkan kuliah di University of the Witwatersrand untuk mengejar LLB, tetapi meninggalkannya pada 1962 tanpa menyelesaikannya.[2]
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 8 Februari 1983, Pencurian Kuda Rp 12,2 Miliar, Pelaku Tak Pernah Tertangkap
Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 7 Februari 1812, Gempa Bumi dan Tsunami di Mississippi, 1000 Orang Tewas
Karier politik, penahanan, dan pembebasan
Mandela bergabung African National Congress (ANC) pada 1944 dan terlibat dalam penentangan melawan kebijakan apartheid dari National Party yang berkuasa.
Dia diadili karena dituduh melakukan pengkhianatan pada 1956-1961 dan dibebaskan pada 1961.
Setelah ANC dilarang pada 1960, Mandela merasa harus ada sayap militer di dalam ANC.
Setahun kemudian, eksekutif ANC mempertimbangkan proposal Mandela mengenai penggunaan taktik kekerasan.
Anggota ANC yang ingin melibatkan diri dalam kampanye Mandela juga tidak akan dilarang menggunakan taktik itu.
Hal ini menyebabkan pembentukan Umkhonto we Sizwe.
Mandela ditahan pada 1962 dan dihukum lima tahun penjara dengan kerja paksa.
Setahun kemudian, Mandela dan para anggota pemimpin ANC diadili karena dituduh merencanakan penggulingan pemerintahan dengan kekerasan.
Pernyataan Mandela di pengadilan menerima perhatian internasional yang besar.
Namun, Mandela dan enam anggota lainnya dipidana penjara seumur hidup.
Pada 1964-1982, dia ditahan di Robbem Island Prison, kemudian dipindahkan ke Pollsmoor Prison.
Selama ditahan, reputasi Mandela meningkat kuat.
Dia secara luas dianggap sebagai pemimpin kulit hitam paling penting di Afrika Selatan.
Selain itu, dia juga menjadi simbol perlawanan terhadap gerakan anti-apartheid.
Mandela secara konsisten menolak mengkompromikan posisi politiknya agar bisa bebas dari penjara.[3]
Pada 1981, sebuah memoar dari agen intelejen Afrika Selatan bernama Gordon Winter memperlihatkan rencana pemerintah Afrika Selatan untuk mengatur pelarian Mandela sehingga dapat menembaknya selama penangkapan kembali.
Namun, rencana ini digagalkan oleh intelejen Inggris.
Karena ada tekanan lokal dan internasional untuk membebaskan Mandela, pemerintah beberapa kali berbicara dengan Mandela, tetapi tidak ada persetujuan di antaranya.
Ketika F.W. de Klerk menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan, menggantikan Botha, dia meminta penghapusan apartheid dan menginginkan pembebasan Mandela.
Mandela akhirnya dibebaskan pada 11 Februari 1990.
Setahun kemudian, dia terpilih menjadi Presiden African National Congress.
Pada 1993, Mandela dan de Klerk mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya menghapus apartheid di Africa Selatan.[4]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 7 Februari 1906 - Kelahiran Puyi, Kaisar Terakhir Tiongkok
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 6 Februari 1937, Novel Of Mice and Men karya John Steinbeck Diterbitkan
(TribunnewsWiki/Febri)