Demi 15 Juta Perempuan Ini Rela Selundupkan Sabu: Saya Masukkan dalam Kemaluan dan Dubur Biar Aman

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lin Ayunda (28), perempuan asal Batam yang diringkus unit Idik III Satresnarkoba Polrestabes Surabaya lantaran menyelundupkan narkoba jenis sabu dari Johor, Malaysia dengan tujuan Surabaya. Lin diinformasikan telah menyembunyikan sabu di dalam kemaluan dan dubur.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ibu satu anak asal Batam Kota, Lin Ayunda (28), diringkus unit Idik III Satresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Aksi Lin rupanya telah diintai oleh kepolisian setempat berdasarkan hasil pengembangan  kasus penyelundupan sabu dari Johor, Malaysia ke Surabaya.

Lin diketahui sempat lolos dari pemeriksaan petugas di bandara Batam dan Juanda.

Hingga akhirnya kepolisian berhasil membongkar kedok Lin ketika hendak masuk ke dalam apartemen di di Jalan Kedung Baruk Surabaya.

Dikutip dari surya.co,id, Lin mengaku sudah dua kali mengirim paket sabu atas perintah RT di Lapas Batam.

Diakui Lin, dirinya membawa paket sabu langsung dari Johor Malaysia ke Batam menggunakan kapal ferry.

Selanjutnya Lin melanjutkan perjalanan dari Batam menuju Surabaya menggunakan moda transportasi pesawat.

Rencananya Lin akan bertemu dan menyerahkan sabu yang dibawanya ke seorang penerima di Surabaya.

Meski sempat lolos pemeriksaan bandara Batam dan Juanda, Lin berhasil digeledah saat hendak masuk di Apartemen di Jalan Kedung Baruk Surabaya.

Lin rupanya menyembunyikan sabu dengan total berat 212, 81 gram itu dengan dimasukkan dalam lubang kemaluan dan dubur.

"Saya masukkan (sabu-sabu) ke dalam kemaluan dan dubur," kata Lin.

Dikatakan oleh Lin, cara tersebut direkomendasikan oleh sosok yang memberinya pekerjaan menyelundupkan narkoba.

"Ya disuruh masukkan ke situ biar aman, kata atasan saya," aku Lin di hadapan polisi.

Untuk menghindari rasa sakit berlebih, Lin mengungkap dirinya menggunakan gel yang dijual bebas di apotek.

Gel tersebut berfungsi untuk mengurangi rasa sakit ketika bungkusan sabu yang dibuntal itu dimasukkan ke dalam lubang dubur dan kemaluan.

Lin diinformasikan membawa tiga paket sabu masing masing berisi 57,9 gram, 59,91 gram dan 95,00 gram.

Paket-paket sabu tersebut diungkus dengan lakban berwarna hijau.

Lin yang merupakan terapis pijat di Batam tersebut mengaku nekat masuk ke jaringan narkoba karena kebutuhan hidup.

Wakasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, Kompol Heru Dwi Purnomo mengatakan tersangka sudah dua kali ini mengirim paket sabu.

Dari pekerjaan 'sampingan' tersebut Lin dikatakan mendapatkan imbalan sebesar Rp. 15 Juta rupiah.

"Di sini dikirim terus ditinggal pergi. Sampai ada konfirmasi barang diterima. Nanti upahnya per kirim itu dapat Rp 15 juta," kata Heru seperti yang dikutip dari Surya.co.id, Senin (10/2/2020).

Baca: Kisah Geng Narkoba Meksiko Tak Gentar Ancam Pemerintah, Sebut Akan Bantai Pejabat yang Nekat Korupsi

Baca: Kisah Kejamnya Raja Narkoba Pablo Escobar, Mutilasi 49 Selir dalam 3 Hari karena Tuduhan Ini

Sudah diintai oleh kepolisian

Kompol Heru Dwi Purnomo menuturkan, terbongkarnya kasus penyelundupan narkoba tersebut sudah diintai oleh kepolisian.

Polisi melakukan pengintaian dan melakukan pengembangan kasus terhadap jaringan narkotika yang pernah diungkap sebelumnya.

"Berdasarkan hasil pengembangan, akan ada penyelundupan sabu dari Johor Malaysia dengan tujuan Surabaya sebagai penerimanya," beber Heru, Senin (10/2/2020).

Setelah melakukan penyelidikan, polisi mencurigai seorang perempuan di terminal kedatangan bandara Juanda.

Polisi kemudia mengikuti perempuan tersebut yaitu Lin hingga dilakukan penggeledahan dan penangkapan.

"Kami lakukan pengintaian sampai di sebuah apartemen di Jalan Kedung Baruk Surabaya. Di sana kami lakukan penangkapan dan penggeledahan," lanjut Heru.

Usai digeledah, Lin tak dapat mengelak lantaran polisi menemukan 2 ons sabu yang dibuntal menggunakan lakban berwana hijau.

Tentang sabu-sabu

Ilustrasi Sabu-sabu. Narkoba jenis ini merupakan zat psikotropika yang sering dijumpai di Indonesia (Megapolitan kompas)

Dilansir oelh Tribunnewswiki, sabu-sabu atau sabu merupakan zat psikotropika yang sering dijumpai di Indonesia.

Dari kenampakan fisiknya, sabu berwarna putih, berbentuk bubuk, kristal, atau cair jika ditambah dengan air, tidak berbau, dan berasa pahit.

Sabu-sabu memiliki fungsi medis yang penting yaitu berperan dalam mengobati penyakit tingkat tinggi.

Misalnya seperti gangguan hiperaktif, kekurangan perhatian atau narkolepsi. 

Namun perlu diperhatikan bahwa zat ini mengandung dopamine yang dapat memberikan efek rasa senang dan bersemangat pada pengguna.

Jika digunakan secara berlanjut, maka dapat menyebabkan sulit tidur atau insomnia, depresi, nafsu makan menurun, suhu tubuh meningkat beserta tekanan darah dan detak jantung.

Bahkan hingga dapat menyebabkan disfungsi otak yang berlanjut kepada stroke.

Baca: Sabu-sabu

Baca: Nanie Darham Diciduk Gara-gara Narkoba, Tak Akui Profesinya sebagai Aktris tapi Wiraswasta

Baca: Jual Ganja 80 Kg, Mantan Panglima GAM Dibekuk Polisi

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi/Putradi, SURYA/Firman Rachmanudin)



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer