Lari Kalang Kabut Saat Penembakan di Thailand, Seorang Pengunjung: 'Itu Seperti Film-Film Zombie'

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chanatip mengaku dirinya bersama istri dan anaknya lari kalang kabut saat mendengar tembakan. Ia menyebut bahwa penembakan di Thailand ini seperti dalam film-film Zombie. Foto: Terlihat para pengunjung panik dan ketakutan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang pengunjung Chanatip Somsakul mengaku dirinya lari kalang kabut bersama istri dan anaknya yang berumur 3 tahun saat terjadinya penembakan.

Bersama kedua orang yang disayanginya itu, Chanatip juga melihat orang-orang berlarian.

Komentar pria berumur 33 tahun dalam AFP ini menyebut bahwa banyak orang lain yang terluka akibat penembakan brutal oleh seorang tentara bernama Jakrapanth Thommadi sebuah mall di Thailand, Minggu (10/2/2020).

Chanatip menyebut apa yang ia alami layaknya film-film zombie.

"Itu benar-benar panik, seperti di film-film Zombie," kata Chanatip.

"Orang-orang pada melompat di motornya dan lari kemana-mana" tambahnya.

Chanatip dan Lainnya Sembunyi di Kamar Mandi

Chanatip yang merupakan seorang guru musik ini melihat banyak orang begitu panik dan bingung.

Bersama orang-orang lain, Chanatip bersembunyi di toilet lantai empat di Terminal 21 Mall.

Untuk mengetahui kondisi luar, Chanatip beserta sesamanya di kamar mandi melakukan komunikasi dengan orang-orang luar melalui ponsel.

Mereka melakukan komunikasi dengan seorang karyawan yang kebetulan berada di ruang kontrol di CCTV untuk mengabarkan tentang lokasi pria bersenjata yang menewaskan 29 orang di mall.

Para pengunjung saling berbagi informasi melalui aplikasi pesan singkat yang kemudian berhasil menyelematkan Chanatip, keluarganya, beserta 20-30 orang lain di kamar mandi.

"Semua orang ketakutan dan panik. Ada banyak informasi beredar. Orang-orang tidak tahu harus melakukan apa."

Saat bersembunyi, Chanatip melihat seorang perempuan yang ingin membuka pintu kamar mandi.

"Saya pikir itu bisa jadi si penembak. Seorang perempuan bertanya, siapa itu? tetapi tidak ada jawaban. Dia ingin membuka pintu, tapi kita semua menolaknya" kata Chanatip.

Chanatip baru saja selesai mengajar pelajaran musik dan -seperti ratusan orang lainnya- makan di mall ketika tembakan meletus.

Baca: Motif Pelaku Penembakan di Mall Thailand Diduga karena Perselisihan Utang, Urusan Penjualan Rumah

Para pengunjung dibimbing menuju lokasi yang lebih aman oleh petugas di Thailand (CHANATHIP SOMSAKUL / AFP)

Lari Kalang Kabut

Semua pengunjung kocar-kacir mendengar suara tembakan membabi-buta pelaku di mall.

Para pengunjung ini menceritakan kondisinya saat pelaku masuk ke kerumunan di sebuah mall lalu menembakkan senjatanya.

Tercatat 29 orang tewas dan belasan orang lainnya terluka dalam serangan senjata oleh seorang anggota tentara di kota Ratch Ratchasima, Thailand.

Pengunjung banyak yang bersembunyi di lemari, toilet, dan di bawah meja saat pelaku membabi buta di mall.

Saat aparat datang mengepung mall pada pagi dini hari, sejumlah pengunjung dilaporkan berlarian, beberapa lainnya terlihat memegangi perutnya yang berdarah.

Sampai berita ini dibuat, pelaku sudah ditembak mati di lokasi oleh pihak keamanan Thailand.

Baca: Momen Pengunjung Mall Lari Saat Penembakan di Thailand: Sembunyi di Lemari hingga Kamar Mandi

Foto: Pelaku mengabadikan momen saat melakukan aksinya di mall. Para pengunjung dilaporkan lari kalang kabut mendengar tembakan membabi buta (NAKHON RATCHASIMA, THAILAND / AFP)

Mengirim Kabar ke Keluarga

Saat terjadinya penembakan, para pengunjung sempat kocar-kacir di mall.

Sejumlah orang berlari menyelamatkan hidup agar tidak menjadi korban berikutnya dari pelaku.

Mulai dari kolong meja, lemari, hingga kamar mandi menjadi lokasi persembunyian sementara para pengunjung saat pelaku memborbardir senjata di dalam mall.

Selama bersembunyi, beberapa pengunjung dikabarkan mengirim pesan kepada keluarga mereka.

Selain memberi kabar, mereka memperingatkan untuk tidak mendekati lokasi mall tempat kejadian perkara.

"Itu seperti mimpi, saya bersyukur bisa selamat," kata Sottiyanee Unchalee (48) kepada AFP.

Bersembunyi di Toilet

Sottiyanee Unchalee (48) mengaku bersembunyi di toilet gym di dalam mall saat terjadi tembakan.

Seorang guru asal Filipina yang kebetulan sedang berbelanja, Aldrin Baliquing mengaku dirinya diantar ke ruang penyimpanan oleh petugas saat terjadi penembakan.

"Kami berada di sana selama enam jam dan begitu melelahkan.. Saya kaget, " katanya.

Baca: 4 Fakta Penembakan Korat oleh Tentara Thailand: Tewaskan 26 Orang hingga Sempat Update Status FB

Pengunjung terlihat bersembunyi di sebuah tempat di mall Thailand (CHANATHIP SOMSAKUL / AFP)

Motif Pelaku

Pelaku penembakan di sebuah pusat perbelanjaan / mall di Thailand diduga memiliki motif 'perselisihan utang'.

Pernyataan resmi dari kerajaan, dilansir AFP, Minggu (9/2/2020) ini menyebut pelaku sempat terlibat perselisihan utang dengan seseorang.

Spekulasi menurut Kerajaan Thailand ini merupakan motif penembakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pelaku bernama Jakrapanth Thomma yang merupakan seorang anggota militer Thailand ini disebut terlibat perselisihan utang dengan seseorang atas penjualan rumah.

Pelaku yang merupakan seorang perwira militer junior ini mengawali terornya dengan mengamuk di dekat barak tentara.

Menurut PM Thailand, pelaku dilaporkan telah menembak pasukan keamaan di gudang senjata.

Aksinya kemudian dilanjutkan di pusat perbelanjaan dengan menembakkan senjata ke sejumlah pengunjung.

Akhirnya pelaku berhasil dijatuhkan dengan ditembak mati oleh pihak berwajib di lokasi kejadian, setelah hampir semalaman petugas berusaha menangkap pelaku.

29 Tewas, Belasan Terluka

Tercatat 29 orang tewas dan belasan orang lainnya terluka dalam serangan senjata oleh seorang anggota tentara di kota Thailand, Ratch Ratchasima, Minggu (9/2/2020).

Bocah lelaki berusia 13 tahun menjadi korban termuda dalam serangan tersebut.

Tanggapan PM Thailand

PM Thailand dilaporkan mengunjungi korban terluka di sebuah rumah sakit.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi terakhir kalinya di sini," kata Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha.

"Ini bukan kecerobohan. Kami tidak meninggalkan gudang persenjataan, kami mempunyai prajurit yang menjaganya," kata Prayut.

Sejumlah korban yang terluka dilaporkan menjalani operasi dan sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer