Kabupaten Klaten

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabupaten Klaten


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Klaten adalah adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.

Pusat pemerintahan berada di Kota Klaten.

Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan.

Luas wilayah kabupaten Klaten mencapai 655,56 km2.

Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo.

Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta).

Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) serta Kabupaten Magelang dan di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.

  • Sejarah


Sejarah Klaten tersebar diberbagai catatan arsip-arsip kuno dan kolonial, arsip-arsip kuno dan manuskrip Jawa.

Catatan itu seperti tertulis dalam Serat Perjanjian Dalem Nata, Serat Ebuk Anyar, Serat Siti Dusun, Sekar Nawala Pradata, Serat Angger Gunung, Serat Angger Sedasa dan Serat Angger Gladag.

Dalam bundel arsip Karesidenan Surakarta menjadikan rujukan sejarah Klaten seperti tercantum dalam Soerakarta Brieven van Buiten Posten, Brieven van den Soesoehoenan 1784-1810, Daghregister van den Resi dentie Soerakarta 1819, Reporten 1787-1816, Rijksblad Soerakarta dan Staatblad van Nederlandsche Indie.

Babad Giyanti, Babad Bedhahipun Karaton Negari Ing Ngayogyakarta, Babad Tanah Jawi dan Babad Sindula menjadi sumber lain untuk menelusuri sejarah Klaten.

Baik sumber arsip kolonial, arsip kuno maupun manuskrip Jawa ternyata saling memperkuat dan melengkapi dalam menelusuri sejarah Klaten.

Cerita Kyai dan Nyai Mlati dianggap sebagai sumber terpercaya yang diakui sebagai cikal bakal kampung dan asal muasal nama Klaten yang konon tinggal di kampung Sekalekan.

Kedua abdi dalem Kraton Mataram ini ditugaskan oleh raja untuk menyerahkan bunga Melati dan buah Joho untuk menghitamkan gigi para putri kraton (Serat Narpawada, 1919:1921).

Guna memenuhi kebutuhan bunga Melati untuk raja, Kyai dan Nyai Mlati menanami sawah milik Raden Ayu Mangunkusuma, istri Raden Tumenggung Mangunkusuma yang saat itu menjabat sebagai Bupati Polisi Klaten, yang kemudian dipindah tugaskan istana menjadi Wakil Patih Pringgalaya di Surakarta.

Tidak ditemukan sumber sejarah tentang akhir riwayat Kyai dan Nyai Melati.

Silsilah Kyai dan Nyai Melati juga tidak diketahui.

Bahkan penduduk Klaten tidak ada yang mengakui sebagai keturunan dua sosok penting ini.

Sejarah Klaten juga dapat ditelusuri dari keberadaan Candi-candi Hindu, Budha maupun barang-barang kuno.

Asal muasal desa-desa kuno tempo dulu menunjukan keterangan terpercaya.

Desa-desa seperti Pulowatu, Gumulan, Wedihati, Mirah-mirah maupun Upit.

Peninggalan atau petilasan Ngupit bahkan secara jelas menyebutkan pertanda tanggal yang dimaknai 8 November 66 Maeshi oleh Raden Rakai Kayuwangi.

Berdirinya Benteng atau loji Klaten di masa pemerintahan Sunan Paku Buwana IV mempunyai arti penting dalam sejarah Klaten.

Pendirian benteng tersebut peletakan batu pertamanya dimulai pada hari sabtu Kliwon, 12 rabiulakir, Langkir, Alit 1731 atau sengkala RUPA MANTRI SWARANING JALAK atau dimaknai sebagai tanggal 28 Juli 1804.

Sumber sejarah ini dapat ditemukan dalam Babad Bedhaning Ngayogyakarata dan Geger Sepehi.

Catatan sejarah ini oleh pemerintah Kabupaten Klaten melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 sebagai Hari Jadi Kabupaten Klaten yang diperingati setiap tahun.

  • Geografi


Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga dataran yakni Sebelah Utara Dataran Lereng Gunung Merapi, Sebelah Timur Membujur Dataran Rendah, Sebelah Selatan Dataran Gunung Kapur.

Menurut topografi kabupaten Klaten terletak di antara gunung Merapi dan pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter di atas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian selatan.

Jarak Kota Klaten dengan Kota Lain se Karesidenan Surakarta:

  • Kota Klaten ke Kota Boyolali: 38 km,
  • Kota Klaten ke Wonogiri: 67 km,
  • Kota Klaten ke Kota Solo: 36 km,
  • Kota Klaten ke Karanganyar: 49 km,
  • Kota Klaten ke Kota Sukoharjo: 47 km,
  • Kota Klaten ke Sragen: 63 km.

Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28°-30° Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350 mm) dan curah hujan terendah bulan Juli (8 mm).

  • Topografi


Topografi merupakan suatu pembahasan mengenai posisi suatu bagian dan secara umun menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian.

Topografi Kabupaten Klaten terletak di antara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75 hingga 160 meter Di Atas Permukaan Laut yang terbagi menjadi wilayah Lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan berbukit di bagian selatan.

Jika ditinjau dari ketinggiannya, Kabupaten Klaten terdiri dari dataran dan pegunungan yang berada pada ketinggian bervariasi, yaitu 9,72 persen terletak di ketinggian 0–100 meter dari permukaan air laut. 77,52 persen terletak di ketinggian 100–500 meter dari permukaan air laut dan 12,76 persen terletak di ketinggian 500–1.000 meter dari permukaan air laut.

Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28–30 derajat Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 milimeter setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi pada Bulan Januari (350 mm) dan curah hujan terrendah pada Bulan Juli (8 mm).

Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah dan tanah bergelombang.

Bagian barat laut merupakan pegunungan, bagian dari sistem Gunung Merapi.

Ibukota kabupaten ini berada di jalur utama Solo-Yogyakarta.

  • Ekonomi


Usaha pengembangan ekonomi nasional di Kabupaten Klaten meliputi koperasi dan KUD. Dengan 34 KUD dan peminjam 7.966 orang dengan neraca pinjaman sebesar Rp 16.924.685.000.-

Jumlah anggota bersifat fluktuatif  dari 165.043 pada tahun 2013 menjadi 164.935 pada tahun 2014.

Realisasi investasi di Kabupaten Klaten pada industri besar dan menengah tahun 2014 dengan tenaga terserap sebanyak 12.618 orang dan jumlah investasi sebesar 623.604.195 (dlm jutaan Rupiah).

Sedangkan untuk industi kecil dengan tenaga terserap sebanyak 139.045 orang dengan nilai investasi 986.211.337 (dalam jutaan Rupiah).

  • Sosial Budaya


Kebudayaan adalah upaya manusia meningkatkan harkat dan jati diri di dalam kehidupan melalui perwujudan cipta, karsa dan karyanya.

Budaya merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam perkembangan sosial di dalam suatu daerah, sehingga budaya harus dilestarikan.

Jika ditilik dari sejarah dan cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, maka nilai-nilai luhur yang menjadi corak budaya masyarakat Klaten adalah religius spiritualis dan nasionalisme.

Klaten sedang berbenah untuk mewujudkan sebagai daerah wisata kuliner, dan hal ini ditunjukkan perkembangan jumlah rumah makan dengan berbagai jenis makanan olahan yang berkembang.

Kabupaten Klaten sendiri memiliki beragam kebudayaan yang sangat kaya dan hingga saat ini masih menjadi sebuah kebiasaan atau tradisi masyarakatnya.

Beberapa kebudayaan di Kabupaten Klaten antara lain kebudayaan menyirih, tradisi padusan, tradisi Syawalan di Bukit Sidhoguri, serta beberapa upacara tradisional Klaten yaitu Upacara Apem Aawiyuu, Upacara Bersih Sendang Sinongko, serta Upacara Sadranan.

  • Wisata


Berikut beberapa pariwisata yang terdapat di Kabupaten Klaten

Wisata Alam

  • Rowo Jombor
  • Deles Indah
  • Wisata Air Cokro
  • Wisata Air Janti
  • Menara Air Klaten
  • Umbul Ponggok
  • Wisata Air Water Gong Polanharjo
  • Kolam Renang Pluneng, Kebonarum
  • Kolam Renang Umbul Susuhan, Jatinom
  • Umbul Sigedang
  • Umbul Siblarak
  • Umbul Gedaren, Jatinom
  • Umbul Jolotundo, Jatinom
  • Umbul Manten, Polanharjo
  • Umbul Asri, Polanharjo

Wisata Sejarah

  • Candi Prambanan
  • Candi Sewu
  • Candi Plaosan
  • Candi Bubrah
  • Candi Merak

Di Jatinom, upacara tradisional Sebaran Apem Yaqowiyu diadakan setiap bulan Sapar.

Di Palar, Trucuk, Klaten bersemayam pujangga dari Kraton Solo bernama Ronggo Warsito.

Keindahan alam dapat dinikmati di daerah Deles, sebuah tempat sejuk di lereng Gunung Merapi. 

Rowo Jombor tempat favorit untuk melihat waduk.

Terdapat juga Museum Gula, di Gondang Winangun yang terletak sepanjang jalan Klaten - Yogyakarta.

Di Kecamatan Tulung sebelah timur terdapat serangkaian tempat bermunculannya mata air pegunungan yang mengalir sepanjang tahun, dan dijadikan objek wisata. Wisata yang bisa dinikmati di sana adalah wisata memancing dan pemandian air segar.

Banyak tempat pemandian yang bisa dikunjungi baik yang berbayar maupun tidak berbayar, seperti Umbul Nilo (gratis), Umbul Penganten (gratis), Umbul Ponggok (berbayar), Umbul Cokro (berbayar) dan umbul lainnya.

Namun kalau untuk wisata memancing semua harus berbayar karena dikelola oleh usaha warga.

Letak pemancingan yang terkenal adalah di desa Janti.

Sambil memancing pengunjung dapat juga menikmati masakan ikan nila, lele, atau mas goreng berbumbu sambel khas dengan harga sangat terjangkau.

Tiap hari libur perkampungan ini sering mengalami kemacetan karena membludaknya pengunjung dari kota Solo, Semarang dan Yogya.

Di Kecamatan Bayat, Klaten, tepatnya di kelurahan Paseban, Bayat, Klaten terdapat Makam Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran atau Sunan Tembayat yang memiliki desain arsitektur gerbang gapura Majapahit.

Sunan Tembayat ini dahulu dikenal sebelum menjadi Sunan, dia adalah Bupati Semarang yang kemudian berkelana dalam hal keagamaan.

Makam ini menjadi salah satu tempat wisata ziarah Para Wali.

Pengunjung dapat memarkir kendaraan di areal parkir serta halaman Kelurahan yang cukup luas.

Setelah mendaki sekitar 250 anak tangga, akan ditemui pelataran dan Masjid.

Pemandangan dari pelataran akan tampak sangat indah di pagi hari.

  • Kuliner
    • Kuliner Khas
    • Ayam Bakar Khas Klaten
    • Ayam Panggang Khas Klaten
    • Kepelan asli Pedan (Cemilan)
    • Sop Ayam Pecok asli Klaten
    • Nasi Tumpang Lethok
    • Soto Bebek dan Bebek Bacem
    • Swike Kodok
    • Bakmi Miroso
    • Angkringan/HIK
    • Keripik Cakar, Belut, dan Paru (Cemilan)
    • Soto Kwali Klaten
    • Jenang Ayu
    • Kepelan
    • Bubur Tumpang


(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas)



Informasi


Nama Kabupaten Kabupaten Klaten


Provinsi Jawa Tengah


Ibu Kota Kota Klaten


Bupati Hj. Sri Mulyani


Luas 655,56 km²


Populasi 1.163.218 jiwa (2017)


Situs Resmi http://www.klatenkab.go.id/


Maps https://goo.gl/maps/9wznbycSFWsY5qpB7


Sumber :


1. klatenkab.go.id


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer