Info Tes SKD CPNS 2019: Skor Tertinggi Capai 486 hingga Sebagian Besar Tak Ikut Tes Karna Terlambat

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk kebutuhan di Kota Semarang.(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pelaksanaan tes seleksi kemampuan dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 dijadwalkan berlangsung pada 27 Januari hingga 28 Februari 2020.

Dilansir oleh Kompas.com, ada lebih dari 1 juta peserta yang tekah mengikuti tes SKD hingga Minggu (9/2/2020).

Dari total tersebut, kurang dari separuhnya lolos passing grade.

“Yang sudah ikut ujian 1.209.147. Yang lolos passing grade 492.113 atau 40,70 persen,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara Paryono kepada Kompas.com, Minggu (9/2/2020) sore.

Peserta gugur karena terlambat

Dikutip dari Kompas.com, sebagian besar peserta yang tidak ikut tes SKD CPNS 2019 dikarenakan tidak hadir maupun karena terlambat datang.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com per-Jumat (7/2/2020), total ada 1.172.222 peserta yang seharusnya mengikuti tes SKD.

Namun, sebanyak 180.861 atau 20 persen dari keseluruhan jumlah peserta tersebut, tidak mengikuti SKD.

Baca: Gegara Nunggu Teman, Peserta Tes SKD CPNS 2020 Ini Telat, Teman yang Ditunggu Justru Datang On Time

Baca: Akan Diumumkan Maret 2020, Begini Cara Cek Kelulusan Tes SKD CPNS 2019

Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas BKN, Paryono mengatakan, 20 persen peserta yang tidak mengikuti SKD karena berbagai alasan.

Dari berbagai alasan itu, sebagian besar tidak bisa mengikuti tes karena terlambat datang saat pelaksanaan tes.

"Ada banyak alasan. Salah satu alasan tertinggi ketidakhadiran yaitu karena mereka (peserta) terlambat," kata Paryono, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/2/2020).

Data terbaru Minggu (9/2/2020), peserta yang tidak mengikuti ujian lantaran tidak hadir maupun terlambat sebanyak 216.130 orang.

Terkait hal tersebut, Paryono mengimbau peserta tes SKD untuk hadir minimal 60 menit sebelum tes dimulai.

Hal itu sesuai dengan ketentuan tata tertib yang termaktub dalam Peraturan BKN Nomor 50 tahun 2019.

"Ada juga beberapa instansi yang meminta pesertanya untuk datang lebih awal lagi yaitu 90 menit sebelum tes. Kami sangat setuju," papar dia.

Selain itu, peserta tes SKD juga harus membaca dengan cermat dan teliti terhadap pengumuman yang diterbitkan oleh instansi yang dilamarnya.

Pada pengumuman tersebut, kata Paryono, tercantum hari, tanggal, dan sesi ujian.

"Harus dibaca dengan teliti dan diingat betul, jangan sampai salah baca jadwal. Makanya lebih baik datang lebih awal daripada ditolak panitia," kata Paryono.

Skor Tertinggi

Peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 di titik lokasi Lampung diketahui meraih nilai tertinggi secara nasional hingga Minggu (9/2/2020).

Baca: 2 Joki CPNS di Makassar Ditangkap, Terungkap dari Logat Bicara yang Kejawa-jawaan

Baca: Jangan Senang Dulu! Lolos Passing Grade SKD CPNS 2019 Belum Tentu Bisa Ikut SKB, Mengapa?

Selvi Wahyu Puspita, memperoleh skor total melebihi passing grade, yakni sebesar 486.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan, peserta tersebut diketahui mendaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kementerian Hukum dan HAM).

"Pelamar mendaftar formasi Penjaga Tahanan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," kata Paryono kepada Kompas.com, Minggu (9/02/2020) malam.

Rinciannya, lanjut dia, peserta tersebut mendapatkan nilai tes wawasan kebangsaan (TWK) sebesar 145, tes integensi umum (TIU) sebesar 170, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) sebesar 171.

Peserta bawa kunci jawaban hingga jimat

Panitia seleksi CPNS 2019 menemukan slelmbar kertas yang diduga kunci jawaban yang dibawa peserta saat pelaksanaan tes SKD.

Selembar kertas tersebut yang dibagi menjadi 6 kotak, di mana masing-masing terdiri dari 35 nomor lengkap dengan jawabannya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan, peristiwa ini terjadi titik lokasi tes di Ambon pada Kamis (6/2/2020).

kunci jawaban yang dibawa peserta tes SKD CPNS 2019 (Dok BKN/Kompas.com)

Baca: Soal TWK Tes SKD CPNS 2019 Diklaim Jadi Soal Tersulit, Ini Bocorannya dari Peserta yang Sudah Ujian

Baca: Persiapan Tes SKD CPNS 2019: Kenali Proses Pelaksanaan hingga Simak Tips Mengerjakan Soal SKD

Ia menegaskan, tak akan ada bocoran kunci jawaban yang beredar karena soal yang akan diujikan dalam SKD CPNS diacak oleh sistem.

“Soal akan diacak sistem. Jadi tidak mungkin orang bisa membuat bocoran jawaban,” kata Paryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/2/2020) pagi.

Selain menemukan lembar kunci jawaban, petugas juga menyita dari peserta CPNS yang melaksanakan ujian di Universitas Dian Nusantara, Semarang.

Peserta mengikuti ujian SKD untuk Pemerintah Kabupaten Tegal.

Dua jimat yang ditemukan berupa kertas yang bertuliskan arab gundul serta ketapel yang dibalut kain berwarna merah.

Meski menemukan jimat, petugas tidak mendiskualifikasi peserta.

Ketua Pelaksana dari Udinus untuk CAT CPNS 7 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, Mohamad Sidiq mengatakan ada dua jimat yang ditemukan oleh petugas sewaktu pelaksanaan tes SKD CPNS 2019 untuk Pemerintah Kabupaten Tegal. 

"Benar ada yang membawa jimat saat pelaksanaan SKD," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer