Tentara bernama Jakrapanth Thomma ini sebelumnya membunuh perwira komandannya lalu mencuri senjata dari sebuah kamp militer.
Dikutip Tribunnewswiki.com dari BBC pada Minggu (9/2/2020), tersangka melanjutkan serangannya di sebuah mal atau pusat perbelanjaan dan ia unggah di media sosialnya.
Pasukan keamanan berada di kompleks dan telah menyelamatkan ratusan orang saat mencari pria bersenjata tersebut.
Baca: Jumlah Korban Meninggal Coronavirus Mencapai Angka 813, Melebihi Kasus Terparah SARS
Baca: Virus Corona Tak Surutkan Warga Wuhan Kembali Pulang: Tiongkok Kampung Halaman Kami, Kami Rindu
Hingga berita ini diturunkan, motif penembakan belum diketahui dengan jleas.
Pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima yang juga dikenal sebagai Korat ini kemudian ditutup pada hari Minggu.
Tak lama setelah pukul 03.00 waktu Thailand, tembakan terdengar ketika pasukan keamanan menggerebek gedung dan berusaha menangkap pria bersenjata tersebut.
Satu anggota pasukan keamanan tewas dan dua lainnya cedera.
Beberapa orang dibawa keluar dari pusat, tetapi tidak diketahui berapa banyak lagi orang yang terperangkap di dalamnya.
Sebuah laporan mengatakan pria bersenjata itu berusaha melarikan diri melalui belakang gedung.
The Bangkok Post melaporkan bahwa tesangka yang disebut berumur 32 tahun ini telah disandera, namun ini juga belum secara resmi dikonfirmasi.
Ibu tersangka juga dibawa ke pusat perbelanjaan untuk mencoba membujuknya menyerah.
Satu orang yang bebas mengatakan kepada BBC bagaimana dia dan yang lainnya bersembunyi di kamar mandi lantai empat sebelum melarikan diri ke lantai dunia dan bersemnunyhi di bawah meja restoran selama tiga jam.
Ia mendengar setidaknya ada empat tembakan sebelum dia melihat beberapa tentara dan dapat berlari ke keamanan.
Menteri Kesehatan Masyarakat, Anutin Charnivirakul sebelumnya mengatakan bahwa 16 orang telah tewas di lokasi penembakan dengan empat orang lainnya meninggal di rumah sakit.
Sebanyak 31 orang terluka dengan 10 dari mereka dalam kondisi kritis. Namun ada kekhawatiran jumlah bisa bertambah.
Serangan itu dimulai sekitar pukul 15.30 waktu Thailand, Sabtu (8/2/2020) di kamp militer Suatham Phithak tempat komandan tersangka, Kolonel Anantharot Krasae terbunuh.
Laporan mengatakan bahwa seorang wanita berusia 63 tahun, ibu mertua Kolonel Anantharot dan seorang tentara lain juga terbunuh di sana.
Tersangka mengambil senjata dan amunisi dari kamp sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee.
Dia kemudian menembaki sejumlah situs sebelum tiba di Terminal 21 sekira pukul 18.00 waktu Thailand.
Rekaman media lokal tampak menunjukkan tersangka keluar dari kendaraannya dan melepaskan tembakan ketika orang-orang melarikan diri.
Rekaman CCTV menunjukkan tersangka di dalam pusat perbelanjaan dengan senapan terangkat.
Rekaman lain menunjukkan kebakaran di luar gedung dengan beberapa laporan mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh tabung gas yang meledak karena peluru.
Salah satu unggahan media sosial milik tersangka menampilkan gambar dirinya dengan latar belakang api.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengikuti perkembangan dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban.
Menteri kesehatan masyarakat pun telah mengajukan permohonan agar orang-orang menyumbangkan darah di rumah sakit daerah tersebut.
Tersangka mengunggah di akun media sosialnya selama serangan itu dengan satu unggahan di Facebook.
Ia melempar pertanyaan apakah dia harus menyerah atau tidak.
Baca: 6 Fakta Menarik Flim To All the Boys: P.S. I Still Love You yang Tayang 12 Februari Mendatang
Baca: Ramalan Zodiak Besok Senin 10 Februari 2020, Taurus Dapat Banyak Ide, Libra Atur Semua Hal
Sebelumnya, dia telah mengunggah gambar pistol dengan tiga set peluru, bersama dengan kata-kata 'sekarang saatnya untuk bersemangat' dan 'tidak ada yang bisa menghindari kematian'.
Namun unggahan tersebut telah diturunkan oleh pihak Facebook.