Sepasang pengantin yang bertempat tinggal di Kota Tua Penagih, Ranai, Kabupaten Natuna dekat tempat karantina virus corona nyaris gagal melaksanakan pernikahan.
Resepsi pernikahan keduanya pun terpaksa dibatalkan dan diundur hingga karantina virus corona tersebut selesai.
Meski demikian, penikahan akhirnya terlaksana dengan diajukan tanggalnya.
Dilansir oleh Kompas.com, ia adalah Solihin yang akhirnya bisa menikahi wanita idamannya, Parmita (20), pada Senin (3/2/2020) lalu.
Baca: Ketua DPRD Natuna Janji Akan Ajak Jalan-jalan WNI dari Wuhan, Ini Syaratnya
Baca: Rumah Dekat Lokasi Karantina, Resepsi Pernikahan Warga Natuna Terpaksa Ditunda
Awalnya pernikahan keduanya nyaris gagal gara-gara lokasi rumahnya yang menjadi lokasi ijab kabul dan resepsi hanya berjarak 1,2 km dengan fasilitas karantina virus corona 238 WNI dari Wuhan, China.
Seperti dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com, dengan mimik sedih, Solihin menceritakan kejadian tidak mengenakkan yang menimpa dirinya tersebut.
Menurutnya, jauh sebelum hari H, dia dan keluarga sudah mempersiapkan pesta pernikahan yang seharusnya dilakukan pada Kamis (6/2/2020).
Bahkan pihak keluarga pengantin perempuan juga telah berada di desanya.
Namun tak disangka, momen bersejarah nan indah dalam hidupnya itu harus gagal total gara-gara ada karantina WNI di lokasi dekat desanya.
Maka prosesi ijab kabul pun dipercepat, sedangkan resepsinya dibatalkan.
Semua demi keselamatan bersama, lantaran warga di sekitar desanya takut terpapar virus corona dari 238 WNI yang datang dari Wuhan, China, dan dikarantina dekat desanya.
"Kalau dibilang tidak kecewa, pasti kecewa. Dan kalau dibilang tidak sedih, tentunya pasti sedih, tapi ya mau gimana lagi, semua sudah terjadi," kata Solihin dikutip dari Kompas.com.
Ijab kabul dipercepat, resepsi diundur
Ditemani orangtua dan mertua laki-lakinya, Solihin hanya bisa pasrah.
Bagaimanapun saat ini undangan sudah disebar, panggung juga sudah dibuat, tetapi karena lokasi karantina terbilang dekat dengan lokasi tempat tinggal dirinya, mau tidak mau acara resepsi diundur.
Solihin pun akhirnya memajukan prosesi ijab kabulnya menjadi hari Senin (3/2/2020), sedangkan prosesi pernikahannya sampai saat ini belum tahu kapan bisa dilakukan.
Solihin pun mengaku orangtuanya sudah melakukan perundingan dengan perangkat RT RW yang ada di Desa Kota Tua Penagih, dan hasilnya memang harus diundur.
Sebab, perangkat RT RW takut jika prosesi pernikahannya dipaksa untuk dilaksanakan malah tidak ada orang yang datang karena takut melintasi lokasi karantina yang merupakan jalan satu-satunya menuju ke Kota Tua Penagih ini.
"Undangan banyak orang dari luar Kota Tua Penagih, makanya perangkat RT RW akhirnya memutuskan untuk ditunda biar tidak ada kekecewaan yang lebih mendalam lagi karena tidak ada warga yang datang di acara resepsi pernikahan saya," paparnya.