Angka ini melebihi korban meninggal SARS yang tercatat secara global sebagai kasus terparah pada tahun 2002-2003, yaitu sejumlah 774 jiwa.
Di seluruh daratan Cina, jumlah kasus saat ini (9/2/2020) telah mencapai angka 37.553.
Namun, meskipun angkanya telah melebihi kasus SARS, masyarakat dihimbau agar tidak panik dan tetap waspada.
Baca: Virus Corona Tak Surutkan Warga Wuhan Kembali Pulang: Tiongkok Kampung Halaman Kami, Kami Rindu
Baca: Meski Khawatir Wabah Corona, Pernikahan Massal di Korea Selatan Sukses Dapatkan 30 Ribu Peminat
Dilansir dari channelnewsasia.com, Michael Ryan, pakar darurat utama WHO mengatakan bahwa telah terjadi stabilisasi jumlah kasus yang baru dilaporkan dari provinsi Hubei, Cina, dalam empat hari terakhir.
“Itu kabar baik dan mungkin mencerminkan dampak dari tindakan pengendalian yang diterapkan. Tapi ingat juga banyak kasus yang dicurigai masih harus diuji,” kata Mike.
“Jumlah harian kasus baru telah stabil selama periode empat hari,” lanjutnya.
Berdasarkan pernyataan Mike, terhitung sudah empat hari kasus coronavirus tidak mengalami lonjakan jumlah korban terinfeksi ataupun korban meninggal.
“Itu bukan penurunan, itu bisa berarti hanya empat hari relatif tenang sebelum berakselerasi,” ungkap Mike.
Meskipun angka telah stabil, namun masyarakat tetap harus waspada pada kemungkinan penyebaran coronavirus.
Baca: Dokter Li Wenliang Meninggal Karena Corona, Ternyata Sang Istri Akan Melahirkan Pada Bulan Juni
Baca: Viral Foto Kondisi Tangan Dokter yang Teliti Virus Corona di China, Bengkak dan Merah, Kerja 12 Jam
Penularan coronavirus muncul pertama kali di Ibukota Provinsi Hubei, Wuhan pada Desember 2019.
Kemudian virus ini menyebar ke seluruh Cina bahkan hampir di seluruh dunia.
Jumlah infeksi yang dikonfirmasi di Cina masih dapat tumbuh secara signifikan.
Selama hampir dua bulan, Cina telah berjuang menahan virus.
Kota-kota yang jauh dari pusat wabah coronavirus juga telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga orang tetap di dalam ruangan.
Mereka membatasi jumlah orang yang berpergian keluar rumah.
Baca: 61 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Terjangkit Corona, 3 Ribu Lainnya Dikarantina
Baca: Indonesia Satu-satunya Negara Besar Asia yang Bebas dari Virus Corona, WHO Malah Khawatir, Kenapa?
Kematian seorang dokter Wuhan berusia 34 tahun pada Jumat (7/2/2020) sempat memicu curahan kesedihan dan kemarahan atas penanganan pemerintah.
Dokter Cina yang pertama kali menjadi pengungkap coronavirus tersebut pada awalnya ditegur lantaran dianggap menyebarkan rumor soal virus corona sebelum resmi diakui.
Dokter yang bernama Li Wenliang tersebut akhirnya meninggal setelah terbukti positif mengidap coronavirus.
Selain itu, virus ini juga telah menyebar ke lebih dari 25 negara.
Hal tersebut membuat pemerintah negara-negara di dunia melarang kedatangan dari Tiongkok dan mendesak warganya untuk menghindari berpergian ke negara Cina.
Beberapa bahkan merekomendasikan warganya untuk meninggalkan Cina serta mengevakuasi warganya yang tinggal di Cina.
Hal ini membuat masyarakat dunia mendorong WHO untuk mengumumkan keadaan darurat secara global.