Meski Khawatir Wabah Corona, Pernikahan Massal di Korea Selatan Sukses Dapatkan 30 Ribu Peminat

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu dari pasangan yang menjadi peserta pernikahan masal yang diselenggarakan oleh Gereja Unifikasi di Cheongshim Peace World Center, Gapyeong, Jumat (7/2/2020). Korea Selatan telah mengkonfirmasi adanya 24 kasus terkait virus corona. Meskipun demikian acara pernikahan massal tetap berlangsung khidmat dan dihadiri 30.000 orang baik pasangan baru, pasangan yang memperbaharui sumpah pernikahan dan pengunjung umum.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tak hanya dataran utama China, beberapa negara tetangga hingga kawasan Asia Tenggara masih khawatir dengan adanya wabah virus corona.

Tak terkecuali Korea Selatan, yang wilayahnya hanya dibatasi oleh Laut Kuning untuk sampai ke China.

Saat ini terdapat 24 kasus dan hampir 260 orang lainnya dikarantina karena virus corona di Korea Selatan.

Meskipun demikian, sebuah agenda yang dilakukan di Gereja Unifikasi,  Cheongshim Peace World Center, Gapyeong, Jumat (7/2/2020) tetap terlaksana dengan baik.

Baca: 61 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Terjangkit Corona, 3 Ribu Lainnya Dikarantina

Baca: Terungkap, Arsitek RS Corona yang Dibangun 10 Hari Bersekolah di Jember, Hadiri Reuni Tahun Ini?

6.000 pasangan menikah massal di Gereja Unifikasi, Cheongshim Peace World Center, Gapyeon, Jumat (7/2/2020). (AFP/Jung Yeonje)

Dikutip dari scmp.com, Agenda tersebut adalah acara pernikahan massal yang pertama kali dilaksanakan pada 1954.

Tak tanggung, 30.000 orang datang dalam acara tersebut, 6.000 diantaranya adalah pasangan baru yang hendak menikah.

Sedangkan yang lainnya merupakan pasangan yang ingin memperbaharui sumpah pernikahan mereka serta pengunjung umum yang ingin menyaksikan acara pernikahan massal tersebut.

Lee Kwon Seok (35), satu dari pengantin pria yang hadir mengaku dirinya sangat bahagia bisa melangsungkan pernikahannya dalam acara tersebut.

Dirinya dan sang istri terpaksa mengambil resiko di tengah kekhawatiran warga Korea Selatan terhadap virus corona.

Lee Kwon Seok dan sang istri beserta ribuan pasangan lainnya mengenakan masker untuk mengatasi kekhawatiran tersebut.

"Saya dan istri mengenakan masker untuk mencegah penularan virus corona. Saya bahagia karena akhirnya bisa menikah di tempat dan suasana yang sangat diberkati ini," ucap Lee.

6.00 pasangan merayakan pacara pernikahan massal di Cheongshim Peace World Center, Gapyeong, Jumat (7/2/2020) (scmp.com)

Baca: Mengenal Huang Xiqiu, Arsitek RS Khusus Corona di Wuhan yang Lahir dan Sekolah di Jember

Baca: Indonesia Satu-satunya Negara Besar Asia yang Bebas dari Virus Corona, WHO Malah Khawatir, Kenapa?

Uniknya beberapa pasangan mencocokkan warna masker dengan warna gaun maupun setelan jas agar tetap terlihat menarik.

Meskipun demikian pasangan yang enggan menggunakan masker juga banyak ditemui.

"Saya tidak mengenakan masker karena ingin terlihat cantik di hari pernikahan untuk suami saya," kata seorang pengantin perempuan berusia 23 tahun.

Pengantin tersebut berasal dari Benin, Nguessan Myeonguet Walehet.

Dikatakan oleh pihak gereja, ketika acara tersebut berlangsung terdapat 30.000 orang yang hadir dari seluruh belahan dunia.

6.000 diantaranya adalah pasangan yang melangsungkan pernikahan massal.

Sedangkan sisanya adalah pasangan yang ingin memperbaharui sumpah pernikahan mereka dan pengunjung umum yang ingin menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Pernikahan massal adalah satu dari fasilitas dan agenda yang paling dikenal oleh masyarakat Korea Selatan.

Secara keseluruhan, agenda pernikahan massal tersebiut bisa dikatakan sukses.

Halaman
12


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer