Ketua DPRD Natuna Janji Akan Ajak Jalan-jalan WNI dari Wuhan, Ini Syaratnya

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Natuna mengatakan pihaknya akan mengajak para WNI yang dievakuasi dari Wuhan untuk berjalan-jalan di Natuna jika dinyatakan bebas corona.(sehatnegeriku.kemkes.go.id)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jumat (7/2/2020), observasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China memasuki hari keenam.

Artinya, para WNI yang dijemput lantaran wabah virus corona tersebut masih harus menjalani proses karantina hingga delapan hari kedepan di Natuna, Kepulauan Riau.

238 WNI yang dievakuasi tersebut tiba di Natuna, Kepulauan Riau, pada Minggu (2/2/2020).

Sebagai 'hadiah' jika dinyatakan bebas virus corona, para WNI tersebut nantinya akan diajak berwisata di wilayah Natuna.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna, Hardinansyah.

Dikutip dari Tribunnews.com, Hardiansyah menjelaskan rencana tersebut merupakan ide dari Ketua DPRD Natuna, Andes Putra.

"Rencana itu ada dan sudah disampaikan Ketua DPRD. Jika teman-teman WNI dari Wuhan dinyatakan sehat, tidak terinfeksi. Mereka diajak jalan-jalan," kata Hardinansyah di Natuna, Jumat (7/2/2020).

Hardinansyah menuturkan pihaknya sudah siap apabila ditugaskan untuk mengawal para WNI berwisata mengeksplor keindahan Natuna.

Dirinya juga menyambut baik rencana tersebut karena bisa menjadi sarana untuk memulihkan kondisi pariwisata di Natuna.

"Kami sambut baik untuk pulihkan ini, kita akan bawa tapi kan tergantung di pusat juga. Kami oke kapan saja," katanya.

Karantina WNI dari Wuhan sempat ditolak masyarakat Natuna

Sejumlah WNI dari Wuhan turun dari Pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020) pagi (TRIBUNBATAM.id/ARGIANTO DA NUGRAHA)

Dikutip dati Tribunnewswiki.com, para WNi tersebut dikarantina di lokasi hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna.

Terkait hal tersebut melalui Tokoh Pemuda Natuna, Haryadi mengatakan masyarakat menolak adanya karantina WNI dari Wuhan.

Penolakan muncul karena warga Natuna khawatir jika virus corona justru menyebar di daerah sekitarnya.

Dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Sabtu (1/2/2020), Haryadi menjelaskan mengapa masyarakat menolak karantina dilakukan di Natuna.

"Kita menolaknya karena dengan alasan yang sangat jelas sekali bagi kita untuk menolaknya," ujar Haryadi.

Alasan yang pertama menurut Haryadi, tidak ada sosialisasi yang dilakukan pemerintah pusat terhadap masyarakat di Natuna mengenai karantina tersebut.

"Tiba-tiba datang dan mengejutkan masyarakat, wabah corona ini sudah menjadi sesuatu yang menakutkan bagi masyarakat." kata Haryadi.

"Tiba-tiba datang begitu saja untuk karantina di Natuna, masyarakat jadi terkejut. Otomatis masyarakat kita ketakutan dan menolaknya," lanjutnya.

Haryadi juga meluruskan pernyataan yang menyebut jarak Bandara TNI Angkatan Udara Lanud Raden Sadjad ini jauh dari pemukiman masyarakat.

"Perlu diketahui oleh kita semua, bahwa ini jaraknya sangat dekat. Kampung Tua Penagih itu tidak sampai dua kilometer jaraknya dengan Lanud Raden Sadjad, dengan tempat yang digunakan untuk karantina itu." tegas Haryadi.

"Maka dari itu kita menolak karantina itu dilaksanakan di Natuna," lanjutnya.

Pemilihan Natuna sebagai tempat karantina dinilai tepat

WNI dari Wuhan disemprot cairan disinfektan begitu tiba di Bandara Hang Nadiem, Batam. Penyemprotan merupakan bagian kecil dari proses pencegahan terhadap wabah Virus Corona. (dok. Kementerian Luar Negeri)

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengatakan bahwa pemilihan pulau Natuna sebagi tempat transit sudah tepat.

Hal itu sesuai dengan protokol yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO.

"Terkait dipilihnya Natuna sebagai tempat transit observasi oleh pemerintah tentu kami lihat sudah melalui proses kajian mendalam sesuai standar yang ditentukan dalam hal ini oleh WHO. Transit observation merupakan protokol evakuasi dari organisasi kesehatan dunia, WHO," ujar Christina saat dihubungi, Sabtu, (1/2/2020).

Menurut Aryani masyarakat di Pulau Natuna tidak perlu khawatir dengan kedatangan WNI dari kota yang terpapar virus Corona itu.

Aryani yakin pemerintah akan melakukan langkah yang tepat dan sesuai prosedur terhadap para WNI tersebut.

"Masyarakat perlu disampaikan juga bahwa yang dievakuasi ini adalah WNI yang semuanya sehat," kata Aryani.

Menurut politikus Golkar itu akan terus memantau seluruh proses evakuasi dan penanganan WNI yang kembali dari Wuhan agar tetap berjalan sesuai dengan prosedur.

Dirinya berharap proses evakuasi dapat berjalan lancar dan para WNI yang pulang dari China dapat kembali ke keluarganya masing-masing.

"Evakuasi adalah harapan dari warga yang selama ini ada di sana termasuk keluarga mereka yang ada di tanah air. Maka tentu saja kita sama-sama berharap agar proses ini berjalan lancar selama keberangkatan sampai tiba di tanah air, baik melalui tempat transit di Batam, maupun saat tiba di tempat observasi di Kepulauan Natuna hingga kembali ke keluarga masing-masing," pungkasnya.

Baca: Polemik Kapal China di Natuna, Wakil Ketua DPR Dorong Kemenhan untuk Perbanyak Armada

Baca: WNI dari Wuhan Diisolasi di Natuna, Sempat Ditolak Warga, BNPB Pastikan Tak Ada Kontak Langsung

Baca: Jumlah Warga yang Tinggalkan Natuna Meningkat, Kadishub Bantah karena Takut Terkena Virus Corona

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, Rosikin, TRIBUNNEWS/Theresia Felisiani)



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer