Indonesia Satu-satunya Negara Besar Asia yang Bebas dari Virus Corona, WHO Malah Khawatir, Kenapa?

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indonesia jadi satu-satunya negara besar di Asia yang terbebas dari virus corona, namun WHO malah khawatir, kenapa?

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Indonesia jadi satu-satunya negara besar di Asia yang terbebas dari virus corona.

Namun ternyata hal tersebut malah membuat Organisasi Kesehatan Dunia WHO khawatir, kenapa?

Kasus virus corona telah menyebar ke beberapa negara dunia, hingga saat ini ribuan kasus telah dilaporkan.

Dari Asia, Eropa hingga Amerika nyaris ada beberapa kasus terdampak virus corona.

Namun menariknya adalah Indonesia menjadi satu-satunya negara yang disebut bebas dari virus mematikan asal Wuhan tersebut.

Pasalnya hingga saat ini, di Indonesia belum melaporkan satupun kasus virus corona.

Padahal Indonesia adalah negara yang besar, dengan mayoritas penduduk yang lebih padat dari pada negara seperti Singapura dan Malaysia yang justru sudah lebih dulu melaporkan kasus virus corona.

Baca: Dokter yang Pertama Keluarkan Peringatan Virus Corona Meninggal setelah Dinyatakan Positif Tertular

Baca: Penyebab Masyarakat di Indonesia Belum Ada yang Terkena Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli Biologi

Orang-orang yang memakai masker mengunjungi pasar makanan segar di Hong Kong pada 29 Januari 2020, sebagai langkah pencegahan setelah wabah virus yang dimulai di kota Wuhan di Cina. Virus yang sebelumnya tidak dikenal telah menyebabkan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan ratusan di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003. (DALE DE LA REY / AFP)

Tampaknya situasi ini justru membuat Indonesia disorot oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Mengutip The Sydney Morning Herald Rabu (5/2/20) Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebut Indonesia harus berbuat lebih banyak.

Hal itu karena kekhawatiran pada negara berpenduduk 270 juta ini yang belum melaporkan satupun kasus virus corona.

WHO menginginkan agar Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan deteksi kasus serta persiapan di fasilitas kesehatan.

Hal itu menyusul serangkain warga Australia yang tinggal di Bali telah didiagnosis menderita pneumonia, namun prosedur pengujian oleh otoritas kesehatan masih terbatas.

Tenda tempat observasi WNI dari Wuhan di Hanggar Lanud Raden Sadjad, kompleks Militer, di Kabupaten Natuna. (Istimewa Via Tribunnews.com)

Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, yang bekerja erat dengan Kementerian Kesehatan, mengatakan negara itu telah mengambil langkah konkret.

Termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani kasus-kasus potensial.

"Indonesia sedang melakukan persiapan untuk menghambat masuknya virus corona baru," kata Dr Navaratnasamy Paranietharan.

Namun, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dibidang pengawasan dan deteksi kasus aktif dan persiapan fasilitas kesehatan yang ditunjuk sepenuhnya.

Ketersediaan alat tes khusus yang diperkirakan tiba minggu ini adalah langkah signifikan dalam arah yang benar.

Foto selebaran ini diambil dan dirilis pada 4 Februari 2020 oleh Menteri Kesehatan Malaysia menunjukkan seorang warga negara Malaysia diangkut di kursi roda oleh seorang petugas kesehatan yang mengenakan pakaian pelindung ketika ia tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, setelah dievakuasi dari Wuhan China, episentrum wabah coronavirus baru.Muzzafar Kasim / Kementerian Kesehatan Malaysia / AFP (Muzzafar Kasim / Kementerian Kesehatan Malaysia / AFP)

Sebelumnya Sydney Morning Herald dan The Age mengungkapkan Indonesia belum mempunyai alat tes kit untuk mendeteksi virus ini.

Sebaliknya otoritas medis hanya mengandalkan tes pan-coronavirus yang secara positif dapat mengidentifikasi semua virus dalam keluarga corona seperti, flu, MERS, dan SARS.

Pengurutan gen itu kemudian diperlukan untuk menguji secara postif tentang virus ini, dan seluruh prosesnya memakan waktu hingga lima hari.

Halaman
12


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer