Dokter yang Pertama Keluarkan Peringatan Virus Corona Meninggal setelah Dinyatakan Positif Tertular

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Blog Li Wenliang tentang krisis coronavirus di Wuhan disensor oleh pihak berwenang pada akhir Desember. Dia meninggal pada 7 Februari 2020. Foto: Handout via The Guardian

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Dokter Li Wenliang meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Wuhan pada Jumat (7/2/2020) waktu setempat.

Ia merupakan dokter China yang mencoba mengeluarkan peringatan pertama mengenai wabah virus corona.

Li Wenliang tertular virus saat bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan.

Ada laporan yang kontradiktif tentang kematian Li Wenliang.

Baca: Gara-gara Virus Corona, Remaja Keturunan China di Australia Dibully dan Diusir dari Sekolah

Baca: Fakta Arsitek Rumah Sakit Khusus Virus Corona di Wuhan, Ternyata Lahir dan Pernah Tinggal di Jember

Namun menurut pemberitaan People’s Daily, dokter China tersebut meninggal pukul 02.58 dini hari waktu setempat.

"Dokter spesialis mata rumah sakit kami, Li Wenliang, sayangnya, terinfeksi virus corona selama pekerjaannya dalam memerangi epidemi virus corona," kata rumah sakit itu.

"Dia meninggal pada 2:58 pada 7 Februari setelah upaya untuk menyadarkan kembali tidak berhasil,” tulis keterangan rumah sakit tersebut seperti dikutip dari CNN.

Dilansir oleh BBC, dia telah mengirimkan peringatan kepada sesama petugas medis pada 30 Desember.

Baca: Penyebab Masyarakat di Indonesia Belum Ada yang Terkena Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli Biologi

Baca: China Kembangkan Remdesivir, Antivisus Untuk Perangi Corona, Ilmuan Wuhan Minta Hak Paten

Blog Li Wenliang tentang krisis coronavirus di Wuhan disensor oleh pihak berwenang pada akhir Desember. Dia meninggal pada 7 Februari 2020. Foto: Handout via The Guardian

Tetapi polisi mengatakan kepadanya untuk berhenti “membuat komentar palsu”.

Dia termasuk di antara “pemburu rumor” yang seharusnya ditahan pada Desember lalu, karena menyebarkan berita tentang virus corona.

Dia telah memperingatkan tentang potensi virus "mirip SARS" yang menyebar di Wuhan.

Tidak ada yang salah atas perkataan Li saat itu, tetapi itu terjadi ketika pejabat di kota itu meremehkan parahnya wabah dan risikonya kepada publik.

Baca: Sayembara Jackie Chan, Siap Beri Rp 2 Miliar untuk Siapapun yang Mampu Tangkal Virus Corona

Baca: Ternyata Hanya Butuh 15 Detik Orang Sehat Bisa Terinfeksi Pasien Virus Corona, Begini Prosesnya

Kematian Dr Li pertama kali dilaporkan di media sosial Cina pada Kamis malam tetapi hanya dikonfirmasi oleh pejabat rumah sakit pada hari Jumat, (7/2/2020).(akun media sosial Weibo dari Dr Li Wenliang)

Ada upaya yang lebih nyata untuk mengendalikan narasi bahkan setelah kematian Li - yang menyebabkan kemarahan meluas.

Global Times, People's Daily, dan media China lainnya melaporkan kematian Dr Li sebelumnya pada hari Kamis.

Dr Li, awalnya dinyatakan meninggal pada pukul 21:30 waktu setempat dan berita itu memicu gelombang besar reaksi populer di Weibo, media sosial di China.

People's Daily mengirim tweet yang mengatakan kematian Dr Li telah memicu "kesedihan nasional".

Baca: Dokter di Wuhan Sempat Peringatkan Soal Corona, Dituduh Sebarkan Hoaks hingga Terpapar Setelahnya

Baca: Sempat Beri Peringatan soal Coronavirus, Dokter di China Malah Diancam Polisi, Kini Positif Terpapar

Dr Li unggah salinan surat dari kepolisian dan pasien virus corona (Kolase TribunnewsWiki.com/EPA-Efe/STR/BBC.com)

Namun, Global Times kemudian mengatakan dia telah diberi perawatan yang dikenal sebagai ECMO (oksigenasi membran ekstra-korporeal) yang membuat jantung seseorang memompa dan menjaga darah mereka teroksigenasi tanpa melalui paru-paru.

Global Times mengatakan dia dalam kondisi kritis.

Wartawan dan dokter di tempat kejadian, yang tidak ingin nama mereka digunakan, mengatakan kepada BBC dan media lain bahwa pejabat pemerintah telah campur tangan.

Baca: The Simpson Disebut Sudah Prediksi Virus Corona 27 Tahun Lalu, Benarkah?

Baca: Selebgram Mengaku dari China dan Tak Enak Badan, Pesawat Mendarat Darurat Dikira Corona, Faktanya?

Media resmi telah diberitahu untuk mengganti laporan mereka dengan mengatakan bahwa dokter itu masih dirawat.

Hal ini membuat kebingungan dengan dikeluarkannya pernyataan bahwa dokter Li masih dalam kondisi kritis.

Pihak rumah sakit juga menambahkan bahwa mereka “berusaha membuat Li sadar”.

Media pemerintah kemudian menghapus tweet mereka sebelumnya, dan kemudian rumah sakit mengkonfirmasi kematiannya.

Pelapor Wuhan

Li Wenliang telah menyalakan alarm tentang virus corona yang akhirnya merenggut nyawanya.

Pada bulan Desember dia memposting di grup alumni sekolah kedokterannya di aplikasi WeChat.

Ia menginformasikna bahwa 7 pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis dengan penyakit mirip SARS dan dikarantina di rumah sakitnya di Wuhan.

Segera setalah ia memposting pesan itu, Li dituduh menyebarkan rumor oleh polisi Wuhan.

Dia adalah salah satu dari beberapa petugas medis yang ditargetkan oleh polisi karena dianggap penyebar rumor.

Baca: Warganya Terjebak di Bali, China Akan Jemput Gunakan Boeing 777, Kru Diharap Tak Keluar Pesawat

Baca: Penerbangan Ditutup, Ribuan Wisatawan Asal China Terjebak di Bali, Sebagian Masih Enggan Pulang

Foto selebaran ini diambil dan dirilis pada 4 Februari 2020 oleh Menteri Kesehatan Malaysia menunjukkan seorang warga negara Malaysia diangkut di kursi roda oleh seorang petugas kesehatan yang mengenakan pakaian pelindung ketika ia tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, setelah dievakuasi dari Wuhan China, episentrum wabah coronavirus baru.Muzzafar Kasim / Kementerian Kesehatan Malaysia / AFP (Muzzafar Kasim / Kementerian Kesehatan Malaysia / AFP)

Pria berusia 34 tahun tersebut kemudian tertular virus corona.

Dalam postingan Weibo-nya dia menjelaskan bagaimana pada 10 Januari dia mulai batuk, hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dia dirawat di rumah sakit.

Li dirawat di rumah sakit pada 12 Januari 2020 dan dinyatakan positif virus corona pada 1 Februari .

Virus ini telah menewaskan 638 orang dan menginfeksi 31,453 di daratan Cina, kata angka terbaru Komisi Kesehatan Nasional.

Baca: Jepang Karantina 3.500 Penumpang dan Awak Kapal Pesiar The Diamond Princess untuk Uji Virus Corona

Baca: Perdana Menteri Jepang Angkat Bicara Mengenai Isu Pembatalan Olimpiade Tokyo Akibat Virus Corona

Korban tewas termasuk 73 kematian baru yang dilaporkan pada hari Kamis.

Virus ini menyebabkan infeksi pernafasan akut yang parah dan gejala biasanya mulai dengan demam, diikuti oleh batuk kering.

Kebanyakan orang yang terinfeksi cenderung sembuh sepenuhnya, sama seperti yang mereka alami dari flu.

(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer