Oknum Guru di NTT Diduga Siksa Puluhan Murid, Paksa Minum Air Kotor Bau Pesing dan Berlumut

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi guru berlaku kejam

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Oknum guru diduga paksa puluhan murid minum air kotor bau pesing dan berlumut.

Seorang oknum guru diduga paksa puluhan murid minum air kotor hebohkan masyarakat setempat.

Tak hanya kotor, bahkan sang oknum guru diduga juga memaksa puluhan murid minum air bau pesing dan berlumut.

Hal tersebut terjadi di SMPK Sint Pieter Lolondolor, Desa Leuwayan, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dugaan penyiksaan ini dilakukan seorang oknum guru terhadap murid kelas VII dan VIII di sekolah tersebut.

Awalnya, kasus ini sempat dirahasiakan oleh para murid.

Namun, kejadian itu terbongkar saat siswa kelas VIII bercerita saat sedang belajar di rumah seorang siswa berinisial I.

Cerita itu kemudian didengar oleh M yang merupakan Ibu kandung I.

M mengatakan, saat mendengar cerita tentang anaknya bersama sama teman-teman disiksa oknum guru, dirinya mengaku tidak bisa menerima perlakuan kasar itu.

Keesokan harinya, ia pun langsung melaporkan dugaan penyiksaan itu kepada ketua yayasan dan pihak komite sekolah.

“Saya dengar mereka disiksa minum air kotor dalam viber yang berlumut.

Alasannya karena tidak bisa menghafal kosa kata bahasa Inggris," kata M kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2020).

Menurut M, air dalam viber itu selain kotor juga bau, karena dekat dengan toilet.

"Saya benar-benar tidak terima, karena siksa anak minum air kotor dan bau, apalagi saat ini musim demam berdarah,” ujar M.

M menilai, perlakuan oknum guru itu sama sekali tidak mendidik.

Apalagi, bukan hanya satu anak saja yang disiksa, tetapi puluhan, yakni 27 anak.

“Kami orangtua titip anak di sekolah untuk diajarkan dengan baik.

Kalau pukul saja kami masih bisa terima"

"Tetapi ini sudah keterlaluan.

Siksa anak minum air dalam viber yang sudah berlumut, bau kencing dan banyak jentik nyamuk,” kata M.

Halaman
12


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer