Kabupaten Banyumas

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabupaten Banyumas


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabupaten Banyumas adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.

Ibu kotanya adalah Purwokerto.

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes di utara; Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat. 

Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten ini.

Kabupaten Banyumas merupakan bagian dari wilayah budaya Banyumasan, yang berkembang di bagian barat Jawa Tengah.

Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Banyumasan, yakni salah satu dialek bahasa Jawa yang cukup berbeda dengan dialek standar bahasa Jawa ("dialek Mataraman").

Masyarakat dari bahasa dan daerah lain kerap menjuluki "bahasa ngapak" karena ciri khas bunyi /k/ yang dibaca penuh pada akhir kata (berbeda dengan dialek Mataraman yang dibaca sebagai glottal stop).

  • Sejarah


Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, pada tanggal 6 April 1582 atau bertepatan dengan tanggal 12 Robiul Awal 990 Hijriyah.

Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 Tahun 1990.

Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas, dengan pendirinya yang pertama adalah Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama, dikenal dengan julukan atau gelar Adipati Marapat (Adipati Mrapat).

Riwayat singkat diawali dari jaman pemerintahan kesultanan Pajang, dibawah pimpinan raja Sultan Hadi Wijaya.

Kisah pada saat itu terjadi suatu peristiwa yang menyebabkan kematian Adipati Wirasaba ke - 6 (Warga Utama ke-I) dikarenakan kesalah pahaman dari Kanjeng Sultan pada waktu itu.

Sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang), sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Pajang.

Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya, Sultan Pajang memanggil para putra Adipati Wirasaba, namun tidak ada yang berani menghadap.

Kemudian salah satu diantara putra menantunya memberanikan diri menghadap.

Namun apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang lain tidak boleh iri hati.

Dan ternyata beliau diberi anugerah dengan diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke-7.

Semenjak itulah putra menantu yaitu Raden Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar Adipati Warga Utama II.

Kemudian sekembalinya dari kesultanan Pajang atas kebesaran hatinya dan dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian yang kemudian diberikan kepada para iparnya.

  • Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
  • Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
  • Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
  • Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dengan membuka hutan mangli, yang kemudian dibangun pusat pemerintahan dan yang kemudian menjadi nama Kabupaten Banyumas.

Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya, maka beliau dijuluki Adipati Marapat.

  • Visi dan Misi


Visi :

Menjadikan Banyumas Yang Maju, Adil-Makmur, dan Mandiri

Misi :

  • Mewujudkan Banyumas sebagai barometer pelayanan publik dengan membangun sistem integritas birokrasi yang profesional, bersih, partisipatif, inovatif dan bermartabat
  • Meningkatkan kualitas hidup warga melalui pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar pendidikan dan kesehatan
  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah berkualitas, berkeadilan dan berkelanjutan
  • Mewujudkan Banyumas sebagai Kabupaten Pelopor Kedaulatan pangan
  • Menciptakan iklim investasi yang berorientasi perluasan kesempatan kerja yang berbasis potensi lokal dan ramah lingkungan
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar yang merata dan memadai sebagai daya ungkit pembangunan
  • Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan industri kerakyatan, Pariwisata dan industri kreatif berbasis sumber daya lokal
  • Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya serta berkepribadian dengan menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan religius

  • Geografis


Wilayah Kabupaten Banyumas terletak di sebelah Barat Daya dan bagian dari Propinsi Jawa Tengah.

Batas-batas Kabupaten Banyumas adalah :

  • Sebelah Utara : Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
  • Sebelah Selatan :Kabupaten Cilacap
  • Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes
  • Sebelah Timur : Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara

Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan & pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman dan pekarangan, dan sebagian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak dilereng Gunung Slamet sebelah selatan.

Bumi dan kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M dan masih aktif.

Kabupaten Banyumas memiliki iklim tropis basah karena terletak di belahan selatan khatulistiwa.

Demikian Juga karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari permukaan pantai/lautan maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak, namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4 derajat C - 30,9 derajat C

  • Kecamatan


Kabupaten Banyumas terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 301 desa dan 30 kelurahan.

Ibu kota Kabupaten Banyumas adalah Purwokerto, di mana meliputi kecamatan Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, dan Purwokerto Utara.

Purwokerto dulunya merupakan Kota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Purwokerto kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Banyumas.

Di antara kota kecamatan yang cukup signifikan di Kabupaten Banyumas adalah: Banyumas, Ajibarang, Wangon, Sokaraja, Buntu dan Sumpyuh.

  • Budaya


Budaya Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan wilayah lain di Jawa Tengah, walaupun akarnya masih merupakan budaya Jawa.

Di antara seni pertunjukan yang terdapat di Banyumas antara lain:

  • Wayang kulit gagrag Banyumas, yaitu kesenian wayang kulit khas Banyumasan. Terdapat dua gagrak (gaya), yakni Gragak Kidul Gunung dan Gragak Lor Gunung. Kekhasan wayang kulit gragak Banyumasan adalah napas kerakyatannya yang begitu kental dalam pertunjukannya.
  • Begalan, adalah seni tutur tradisional yang pada upacara pernikahan. Kesenian ini menggunakan peralatan dapur yang memiliki makna simbolis berisi falsafah Jawa bagi pengantin dalam berumah tangga nantinya.

Kesenian musik tradisional Banyumas juga memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan kesenian musik Jawa lainnya, di antaranya:

  • Calung, adalah alat musik yang terbuat dari potongan bambu yang diletakkan melintang dan dimainkan dengan cara dipukul. Perangkat musik khas Banyumas yang terbuat dari bambu wulung mirip dengan gamelan Jawa, terdiri atas gambang barung, gambang penerus, dhendhem, kenong, gong dan kendang. Selain itu ada juga Gong Sebul dinamakan demikian karena bunyi yang dikeluarkan mirip gong tetapi dimainkan dengan cara ditiup (Bahasa Jawa: disebul), alat ini juga terbuat dari bambu dengan ukuran yang besar. Dalam penyajiannya calung diiringi vokalis yang lazim disebut sinden. Aransemen musikal yang disajikan berupa gending-gending Banyumasan, gending gaya Banyumasan, Surakarta-Yogyakarta dan sering pula disajikan lagu-lagu pop yang diaransemen ulang.
  • Kenthongan (sebagian menyebut tek-tek), adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Kenthong adalah alat utamanya, berupa potongan bambu yang diberi lubang memanjang disisinya dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tongkat kayu pendek. Kenthongan dimainkan dalam kelompok yang terdiri dari sekitar 20 orang dan dilengkapi dengan bedug, seruling, kecrek dan dipimpin oleh mayoret. Dalam satu grup kenthongan, Kenthong yang dipakai ada beberapa macam sehingga menghasilkan bunyi yang selaras.
  • Salawatan Jawa, yakni salah satu seni musik bernapaskan Islam dengan perangkat musik berupa terbang jawa. Dalam pertunjukan kesenian ini menyajikan lagu-lagu yang diambil dari kitab Barzanji.
  • bongkel, yakni peralatan musik tradisional sejenis angklung, namun terdiri empat bilah berlaras slendro.

Sejumlah tarian khas Banyumasan antara lain:

  • lengger, merupakan tarian yang dimainkan oleh dua orang perempuan atau lebih. Di tengah-tengah pertunjukkan hadir seorang penari laki-laki disebut badhud (badut/bodor). Tarian ini umumnya dilakukan di atas panggung dan diiringi oleh alat musik calung.
  • sintren, adalah tarian yang dimainkan oleh laki-laki yang mengenakan baju perempuan. Tarian ini biasanya melekat pada kesenian ebeg. Di tengah-tengah pertunjukan biasanya pemain ditindih dengan lesung dan dimasukan ke dalam kurungan, di mana dalam kurungan itu ia berdandan secara wanita dan menari bersama pemain yang lain.
  • aksimuda, yakni kesenian bernapaskan Islam berupa silat yang digabung dengan tari-tarian.
  • angguk, yakni kesenian tari-tarian bernapaskan Islam. Kesenian ini dilakukan oleh delapan pemain, di mana pada akhir pertunjukan pemain tidak sadarkan diri.
  • aplang atau daeng, yakni kesenian yang serupa dengan angguk, dengan pemain remaja putri.
  • buncis, yaitu paduan antara kesenian musik dan tarian yang dimainkan oleh delapan orang. Kesenian ini diiringi alat musik angklung.
  • ebeg, adalah kuda lumping khas Banyumas. Pertunjukan ini diiringi oleh gamelan yang disebut bendhe.

  • Pariwisata


Banyumas memiliki beberapa tempat wisata andalan, kebanyakan berupa keindahan alam seperti gua, air terjun dan wana wisata.

Wisata alam

  • Baturraden
  • Pancuran Pitu
  • Pancuran Telu
  • Gua SaraBadak
  • Curug Gede
  • Curug Ceheng
  • Curug Belot
  • Curug Cipendok
  • Bumi Perkemahan Kendalisada
  • Telaga Sunyi
  • Mata Air Panas Kalibacin
  • Bendung Gerak Serayu
  • Wahana Wisata Lembah Combong
  • Batur Agung Adventure Forest
  • Curug Nangga Pekuncen Ajibarang
  • Bukit Tranggulasih
  • Curug Jenggala Kalipagu Ketenger
  • Small World Baturraden

Wisata sejarah

  • Masjid Saka Tunggal
  • Museum Wayang Sendang Mas
  • Museum BRI Purwokerto
  • Museum Jenderal Soedirman

Wisata Keluarga

  • Combong Valley Paint Ball and War Games
  • Serayu River Voyage
  • Dreamland Spring Water Park
  • Depo Bay
  • Taman Rekreasi Andhang Pangrenan
  • Baturraden

  • Kuliner


Kuliner khas dari Banyumas di antaranya adalah:

Masakan

Masakan khas Banyumas, yaitu:

  • Mendoan
  • Sate Bebek Tambak
  • Soto Sokaraja
  • Gethuk Goreng Sokaraja

Minuman

Minuman khas Banyumas, yaitu:

  • Es Dawet Banyumas
  • Wedang Runtah

Jajanan

Jajanan pasar khas Banyumas, yaitu:

  • Getuk goreng sokaraja
  • Jenang jaket khas Mersi (Purwokerto Timur)
  • Kraca
  • Keripik tempe
  • Kue Gelombang Samudra

Oleh-oleh

Oleh-oleh khas banyumas, yaitu:

  • Nopia
  • Mino (Mini Nopia)

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas)



Informasi


Nama Kabupaten Kabupaten Banyumas


Moto Rarasing Rasa Wiwaraning Praja


Provinsi Jawa Tengah


Ibu Kota Kota Purwokerto


Dasar Hukum UU No. 13/1950


Bupati Ir. H. Achmad Husein


Populasi 1.578.129 jiwa (2013)


Situs Resmi www.banyumaskab.go.id


Maps https://goo.gl/maps/r1gKQCPycGr9Hk5M7


Sumber :


1. www.banyumaskab.go.id/page/302/sejarah-6


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer